Korban dan Pelaku merupakan teman Sekolah semasa SMA, lalu bertemu lagi di tempat kerja pelaku pada tahun 2013 di sebuah restoran Italia di atas Supermarket Jason, Ampera, Jaksel. Setelah beberapa kali pertemuan, korban bercerita bahwa ibunya akan segera dioperasi dan memerlukan sejumlah uang sehinga pelaku meminjam kepada korban sebesar 6,5Jt Rupiah. Karena korban merasa iba dan mempertimbangkan bahwa pelaku merupakan teman baik semasa SMA maka korban memberikan pinjaman kepada pelaku.

Setelah beberapa bulan, korban berusaha untuk menagih hutang pelaku sebesar 6,5 JT, tapi pelaku selalu menghindar bahkan tidak mau mengangkat telepon yang berasal dari hp korban, tapi telepon dari hp nomer lain diangkat. November 2013,pernah pelaku berupaya meyakinkan korban bahwa hutangnya akan dilunasi dengan meminta korban untuk datang ke tempat kerjanya di daerah Ampera. Sekitar Desember 2013, korban datang ke tempat kerja pelaku namun ternyata pelaku sudah resign sekitar Oktober atau November 2013.

Beberapa bulan berlalu, korban terus berupaya menagih janji pelaku. Hingga pada akhirnya pelaku memohon untuk meminjam kembali uang sebesar 1 Juta Rupiah kepada korban dengan alasan untuk urusan penjualan rumah, beli obat dan lain-lain, namun tidak diberikan oleh korban. Pelaku kemudian mengajak ketemu korban di sekitar Kalibata dekat daerah yang diakui pelaku sebagai daerah kos pelaku, namun tetap tidak diberikan pinjaman kembali. Pelaku beralasan sedang menunggu uang hasil penjualan rumahnya yang melalui KPR, KPR menurutnya sudah di ACC tinggal menunggu uang cair.

Lalu di bulan Juli 2014, pelaku mengajak korban bertemu dan mau menginap di apartemen korban di Kalibata City. Ketika itu korban menaruh HP dan dompet di lemari dan kuncinya disembunyikan ketika tidur. Alhasil tidak terjadi tindak pidana apapun pada saat itu.

26 Juli 2014, Pelaku menghubungi korban dan mau menginap di apartemen korban karena pelaku beralasan bahwa suaminya sedang berada di Yogyakarta. Karena ketika pertama kali menginap beberapa minggu lalu, korban tidak curiga kepada pelaku sehingga HP, dompet dan tas tidak disimpan didalam lemari seperti pertama kali.

Minggu, 27 Juli 2014, korban bangun tidur jam 06.30 WIB, lalu mendapati bahwa pelaku sudah tidak ada di kamar, dan mendapati bahwa HP Samsung Galaxy S4 yang sedang di charge di tempat tidur sudah tidak ada, BB Gemini yang berada di tas juga sudah tidak ada, dan Uang 40Ribu di dompet juga tidak ada. Lalu pintu apartemen juga tidak dalam keadaan terkunci tapi tertutup.

Korban kemudian melapor ke Posko Security Apartemen kalibata City dan kemudian melapor Ke Polsek Pancoran.

Pelaku pernah menyuruh korban untuk transfer sejumlah uang atas nama R. afiat adi karso yang pelaku bilang itu notaris yg mengurus penjualan rumah, ternyata stelah kejadian ini,korban cek google dan menemukan twiter pelaku dengan nama novaafiatadi. kemungkinan besar itu bukan notaris, melainkan suaminya.

https://twitter.com/novafiatadi

Setelah korban menulis di sebuah social media, ternyata korban tidak hanya 1 dan calon korbannya juga ada beberapa orang, kesemuanya merupakan teman pelaku di masa SMA