Jakarta - Pesawat Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh di wilayah Ukraina. Beberapa spekulasi muncul bahwa senjata BUK SA-11 yang digunakan untuk menembak jatuh pesawat naas itu.

Senjata BUK SA-11 digunakan oleh pihak Rusia dan Ukraina sebagai sistem pertahanan udara mereka. SA-11 adalah kendaraan tempur yang memiliki empat rudal yang dapat menembakkan misil sejauh 22.000 meter ke udara.

Dari berbagai sumber yang dikumpulkan detikcom, Jumat (18/7/2014), BUK SA-11 dalam pengoperasiannya mencari target, menggunakan sistem radar dan tidak menggunakan infra merah. Setelah menembak targetnya, BUK SA-11 akan segera berpindah lokasi dikarenakan lokasi BUK SA-11 dapat segera diketahui setelah menembak target.

BUK SA-11 digunakan untuk melindungi pasukan maupun instalasi/bangunan dari ancaman serangan udara. Selain itu, senjata ini dapat dipergunakan untuk menghadang serangan pesawat tempur, rudal, rudal pesawat tempur, helikopter, termasuk hovering rotorcraft, UAV.

BUK pertama kali dibuat skeitar tahun 1972, dan hingga saat ini telah dilakukan banyak penyempurnaan. Senjata itu dikembangkan sejak era Uni Soviet dan kini dioperasikan oleh Rusia, termasuk kekuatan militer Ukraina.

Sebelumnya, seperti diberitakan CNN,Sejumlah komentar ahli dan pihak yang berwenang dikumpulkan, termasuk dari pihak Ukraina.

Pertama, ada Anton Gerashchenko, penasihat kementerian dalam negeri Ukraina yang menuliskan analisa di status facebooknya. Dia menyebut, teroris yang menyerang MH17 menggunakan sistem Buk surface-to-air misil, yakni sebuah misil yang memang diluncurkan dari darat untuk menjatuhkan target di udara.

Pakar militer Nick de Larrinaga mengatakan, misil yang bisa menjatuhkan MH17 bukan senjata yang dimiliki oleh kalangan separatis atau pemberontak, terutama yang beroperasi di wilayah timur Ukraina. Menurutnya, para pemberontak biasanya menggunakan misil yang ditembakkan dari punggung, atau shoulder-missile, namun itu jangkauannya hanya 15 ribu kaki.

sumber: detik.com

Intelijen - SA-11 pengganggu adalah jarak menengah, semi-aktif, rudal radar menggunakan solid-roket propulsi yang menyediakan pertahanan terhadap kinerja tinggi pesawat dan rudal jelajah. SA-11 merupakan peningkatan yang cukup atas sebelumnya SA-6 sistem yang menguntungkan, dan dapat terlibat enam target terpisah secara bersamaan, bukan kemampuan target tunggal dari SA-6. Probabilitas membunuh satu-shot yang diklaim 60-90% terhadap pesawat, 30-70% terhadap helikopter, dan 40% terhadap rudal jelajah, peningkatan yang signifikan atas SA-6. Sistem ini lebih mobile, mengambil hanya sekitar 5 menit untuk berpindah dari jalan berbaris ke keterlibatan. Sistem baru ini juga menawarkan ketahanan secara signifikan lebih besar untuk ECM dibandingkan dengan sistem sebelumnya. SA-11 sistem terdiri dari Telar (9A310M1), Loader / Launcher (9A39M1), SNOW DRIFT Surveillance Radar (9S18M1), dan Komando dan Pengendalian kendaraan (9S470M1).

The Mach 3 semi-aktif homing 9M28M1 rudal memiliki jangkauan miring maksimum 28 km dan berbagai minimal 3 km. Hal ini mampu melakukan target antara ketinggian 30 m dan 14000 dan dapat mempertahankan 23 g manuver. Rudal bahan bakar padat adalah 5.6 meter dengan diameter 0,4 m dan adalah rentang sayap adalah 1,2 m. Berat peluncuran adalah 650 kg, yang mencakup 70 kg HE hulu ledak dengan 17 meter radius mematikan.

Peringatan SNOW DRIFT dan akuisisi radar memberikan tinggi sasaran, bantalan dan data jangkauan. The SNOW DRIFT memiliki jangkauan deteksi 85 km terhadap target terbang tinggi, 35 km terhadap target di ketinggian 100 meter, dan 23 km terhadap target terbang tidur siang-of-the-earth (NOE). Kisaran pelacakan radar membentang dari 70 km untuk target terbang tinggi sampai 20 km untuk target NOE. Pelacakan helikopter melayang-layang di 30 m dapat dibuat sejauh 10 km. Setelah target diidentifikasi itu diserahkan ke Telar melalui link data untuk pelacakan dan menyerang. The SNOW DRIFT menerima peringatan dini dari brigade-tingkat radar pengawasan seperti REST SENDOK.

The H / I-band KEBAKARAN DOME bimbingan monopulse dan pelacakan radar keterlibatan memiliki jangkauan bimbingan efektif 3-32 km dan amplop ketinggian 15 meter menjadi 22 km, dan dapat terlibat mendekati target bergerak dengan maksimal 3000 km / h (1860 mph). Radar memandu sebanyak tiga rudal terhadap satu target.

SA-11 sistem pengganggu juga dapat dilengkapi dengan sistem pengamatan elektro-optik tambahan untuk digunakan dalam lingkungan jamming parah, yang akan membanjiri normal semi-aktif sistem radar homing – dalam hal rudal menggunakan bimbingan radio-perintah.

The Telar, berdasarkan GM-569 chassis dilacak, membawa empat siap untuk menembakkan rudal pada turntable yang dapat melintasi penuh 360 º dan KEBAKARAN DOME radar. Dilacak kendaraan Surveillance Radar menggunakan sasis yang sama dan membawa radar SNOW DRIFT. Perintah dan Kontrol kendaraan bekerja sama dengan radar SNOW DRIFT. The Loader / Launcher kendaraan (LLV) menyerupai Telar normal, tapi menggantikan KEBAKARAN DOME pengendalian kebakaran radar dengan derek hidrolik untuk reload rudal 9M38. LLV dapat memuat sendiri di daerah belakang dari transporter 9T229 dalam 15 menit, dan mengambil misil-misil untuk reload Telar di sekitar 13 menit. LLV juga bisa meluncurkan rudal, meskipun memerlukan bimbingan radar dari dekat Telar.

SA-11 pengganggu
Karakteristik Missile:

DOI : 1979
Status : Standar
Panjang : (m) 5.7
Diameter : (m) 0.13
Berat pada saat peluncuran : (kg) 55

Sistem propulsi

Booster : Padat
penopang : Padat
Rel Launch / tabung : 2 atau 4 tabung tabung
Bimbingan : Semiactive radar homing
Warhead (tipe) : HE

Kinerja:

Max. kecepatan (Mach) : 3 (est.)
Max. ketinggian (m) : 15.000 (est.)
Min ketinggian (m) : 25-30 (est.)
Kisaran Operasional (km) : 30 (est.)
3 (est.)
Reload waktu (min) : INA
Radar Associated : U / I akuisisi radar; U / I pelacakan radar; mungkin FLUSH LURUS

Pengakuan:

- Varian ZSU-23-4 chassis
- 4 rudal dipasang sisi-by-side di rel peluncuran
- Sistem rudal Seluruh dipasang di turntable

Sumber: Wikipedia

website: sumur