Quote:
Jakarta - Puskaptis dikeluarkan dari Perhimpunan Lembaga Survei dan Opini Publik (Persepi) karena menolak diaudit untuk membeberkan data serta metodologi quick count-nya. Bagaimana sebenarnya metodologi yang digunakan Puskaptis? Berapa dana yang dihabiskan?
Dalam wawancara dengan majalah detik, yang dikutip detikcom pada Kamis (17/7/2014) hari ini, Direktur Eksekutif Puskaptis Husin Yazid buka-bukaan soal metode quick count yang digunakannya.
"Yang namanya metodologi sama semuanya. Teorinya jelas, kok. Apa mau saya omongin metodologi? Metodologi saya itu jelas, mengambil data 1.250 dengan margin of error 1 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen menyebar secara proporsional di 33 provinsi," papar Husin dalam majalah detik edisi 137.
"Secara random menyebar di 130-150 kabupaten dan kota. Nah, secara profesional tadi. Sudah jelas metodologinya, sama semua," tambahnya.
Husin mengaku melakukan quick count dengan jujur. Menurut dia, kejujuran lembaganya yang membedakan hasil quick count Puskaptis dengan lembaga lain.
"Satu yang membuat quick count ini benar, kejujuran," ujar Husin.
Soal sumber dana yang digunakan untuk quick count, Husin mengaku merogoh koceknya sendiri. Dia tak dikontrak oleh pihak mana pun, termasuk oleh Tim Prabowo-Hatta ataupun tvOne, yang menyiarkan hasil hitung cepatnya. Berapa yang dihabiskannya? Jumlahnya cukup fantastis, Rp 20 miliar.
"Rp 20 miliar. Saya buang-buang duit untuk seluruh Indonesia. Saya kasih-kasih saja. Karena ini bulan puasa, Bos. Karena saya mau masuk surga,"paparnya.
"Dari Rp 200 juta sampai Rp 20 miliar saya sebar. Karena kerjanya 2 bulan. Kan untuk menentukan titik sampel. Kalau Saiful Mujani dengan 4.000 sampel hanya berapa miliar. Miskin namanya dia, kita Rp 20 miliar," ungkapnya.
Saat ditanya lebih jauh soal sumber pendanaannya, Husin mengaku punya pohon duit.
"Bilang Husin punya pohon duit. Gila-gilaan ajalah kita sekarang, kan gitu," ujarnya.
Husin kembali ditanya soal kemungkinan dia menjalin kontrak dengan pihak lain. Namun dia kembali menegaskan merogoh koceknya sendiri.
"Saya dikontrak Tuhan. Enggak ada kontrak-kontrakan. Saya punya pohon duit, Bos. Rp 20 miliar dana saya," pungkasnya.
komputer Anda.
Quote:
Bapak masih waras?