- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Konflik Gaza, Skenario Wahabi/Salafi Menghancurkan Palestina.
TS
S4ngpecinta
Konflik Gaza, Skenario Wahabi/Salafi Menghancurkan Palestina.
Spoiler for "Konflik Gaza-Israel":
Liputan6.com, Jakarta - Serangan Israel ke wilayah Gaza sejak Selasa 8 Juli lalu telah menewaskan sedikitnya 180 warga Palestina. Serangan juga membuat sekitar 2.000 warga lainnya mengalami luka-luka. Bahkan, ratusan rumah mereka diratakan dengan tanah melalui sejumlah serangan udara yang memaksa belasan ribu warga Gaza mengungsi di komplek milik PBB.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Selasa (15/7/2014), konflik antara Israel dan Palestina ini sebenarnya sudah berlangsung sejak lama. Bermula sejak kaum Yahudi yang menyebar di berbagai negara kembali dan berkumpul ke wilayah Palestina yang kini bernama Israel.
Sejak negara Israel berdiri pada 14 Mei 1948, wilayah Palestina khususnya Jalur Gaza terus bergolak. Wilayah seluas 365 kilometer persegi ini seolah menjadi penjara besar bagi sekitar 1,7 juta bangsa Palestina yang tinggal di wilayah tersebut.
Mereka tidak bisa leluasa keluar-masuk wilayah yang berbatasan dengan laut tengah, Israel, dan Mesir itu. Penduduk jalur Gaza hanya bisa keluar untuk mendapatkan berbagai kebutuhan hidup melalui Kota Rafah yang dijaga ketat oleh pasukan Israel dan Mesir.
Jalur Gaza diduduki oleh Israel sejak tahun 1967 setelah memenangkan perang Arab-Israel. Israel yang didukung Amerika Serikat mengalahkan 3 negara Arab yaitu Mesir, Suriah, dan Yordania dengan hanya dalam waktu 6 hari.
Selain jalur Gaza, Israel juga merebut wilayah Yerusalem Timur, Semenanjung Sinai, Tepi Barat, dan Dataran Tinggi Golan. Setelah melalui berbagai perundingan perdamaian, Israel dan organisasi pembebasan Palestina (PLO) pada 1993 sepakat untuk mengakui kedaulatan masing-masing dan dibentuk otoritas Palestina.
Kemudian pada 2005, Israel menarik pasukannya serta pemukiman Yahudi dari Jalur Gaza. Setahun kemudian kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza setelah memenangkan pemilu di Palestina.
Khawatir dengan pengaruh Hamas yang semakin menguat, Israel melancarkan serangan udara selama sebulan penuh dengan nama operation cast lead. Israel beralasan Hamas kerap meluncurkan roket ke wilayah mereka. Akibat serangan itu, lebih dari 1.300 penduduk Gaza tewas.
Kemudian pada awal 2014 ini, pemerintah Palestina yang dikuasai faksi Fatah di Tepi Barat mencapai kesepakatan rekonsiliasi dengan Hamas yang menguasai Jalur Gaza. Hal ini menimbulkan kekhawatiran Israel akan kekuatan 2 faksi Palestina tersebut.
Sejak awal Juli, Israel kembali menggempur Jalur Gaza dengan alasan 3 warga mereka telah diculik Hamas. Israel melakukan serangan udara besar-besaran. Ironisnya, sebagian besar korban serangan ini justru merupakan warga sipil, wanita, dan anak-anak. Kini ribuan pasukan Israel tengah menyiapkan serangan darat dan siap menginvasi kembali Jalur Gaza. (Mvi)
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Selasa (15/7/2014), konflik antara Israel dan Palestina ini sebenarnya sudah berlangsung sejak lama. Bermula sejak kaum Yahudi yang menyebar di berbagai negara kembali dan berkumpul ke wilayah Palestina yang kini bernama Israel.
Sejak negara Israel berdiri pada 14 Mei 1948, wilayah Palestina khususnya Jalur Gaza terus bergolak. Wilayah seluas 365 kilometer persegi ini seolah menjadi penjara besar bagi sekitar 1,7 juta bangsa Palestina yang tinggal di wilayah tersebut.
Mereka tidak bisa leluasa keluar-masuk wilayah yang berbatasan dengan laut tengah, Israel, dan Mesir itu. Penduduk jalur Gaza hanya bisa keluar untuk mendapatkan berbagai kebutuhan hidup melalui Kota Rafah yang dijaga ketat oleh pasukan Israel dan Mesir.
Jalur Gaza diduduki oleh Israel sejak tahun 1967 setelah memenangkan perang Arab-Israel. Israel yang didukung Amerika Serikat mengalahkan 3 negara Arab yaitu Mesir, Suriah, dan Yordania dengan hanya dalam waktu 6 hari.
Selain jalur Gaza, Israel juga merebut wilayah Yerusalem Timur, Semenanjung Sinai, Tepi Barat, dan Dataran Tinggi Golan. Setelah melalui berbagai perundingan perdamaian, Israel dan organisasi pembebasan Palestina (PLO) pada 1993 sepakat untuk mengakui kedaulatan masing-masing dan dibentuk otoritas Palestina.
Kemudian pada 2005, Israel menarik pasukannya serta pemukiman Yahudi dari Jalur Gaza. Setahun kemudian kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza setelah memenangkan pemilu di Palestina.
Khawatir dengan pengaruh Hamas yang semakin menguat, Israel melancarkan serangan udara selama sebulan penuh dengan nama operation cast lead. Israel beralasan Hamas kerap meluncurkan roket ke wilayah mereka. Akibat serangan itu, lebih dari 1.300 penduduk Gaza tewas.
Kemudian pada awal 2014 ini, pemerintah Palestina yang dikuasai faksi Fatah di Tepi Barat mencapai kesepakatan rekonsiliasi dengan Hamas yang menguasai Jalur Gaza. Hal ini menimbulkan kekhawatiran Israel akan kekuatan 2 faksi Palestina tersebut.
Sejak awal Juli, Israel kembali menggempur Jalur Gaza dengan alasan 3 warga mereka telah diculik Hamas. Israel melakukan serangan udara besar-besaran. Ironisnya, sebagian besar korban serangan ini justru merupakan warga sipil, wanita, dan anak-anak. Kini ribuan pasukan Israel tengah menyiapkan serangan darat dan siap menginvasi kembali Jalur Gaza. (Mvi)
Namun, tahukah agan skenario yang dimainkan Wahabi/Salafi dengan Israel ???
Simak fakta berikut :
Spoiler for "Skenario Wahabi/Salafi":
Konflik Palaestina-Israel: Manuver kelompok Pan-Salafist berhasil, Israel menyambutnya dengan suka-cita. Mampukah Hamas bertahan?.
Benang merah, kilas balik- pada rilis per 5 September 2012
Kelompok militan Pan-Salafi yang beroperasi di Gaza mengatakan (pada Rabu, saat itu) bahwa pemerintahan Hamas telah menahan 20 anggotanya pasca serangan roket yang mereka lakukan terhadap Israel Selatan (merusak gencatan senjata Palestina-Israel).
Tindakan keras Hamas ini bukan yang pertama terhadap kelompok Pan-Salafit yang beroperasi di Gaza.
Hamas, sebelumnya juga telah berupaya untuk mengurangi penetrasi gerakan pan-Salafit di Jalur Gaza.
Pada tahun 2009, Hamas juga pernah menyerbu sebuah lokasi dan menewaskan 28 orang anggota gerakan pan-salafist setelah kelompok itu mengumumkan emirat Islam mereka sendiri di Gaza.
http://english.al-akhbar.com/node/11750
Lantas, apakah konflik diantara kelompok Hamas dengan gerakan Pan-Salafist ini usai pasca ketegasan dari pihak Hamas? – tidak.
Per rilis 1 Juli 2014
Sejak tiga anak laki-laki Israel diculik di Tepi Barat dua pekan lalu (dimana mereka kemudian ditemukan tewas), gerakan Pan-Salafist dari kelompok Ansar Beit al-Maqdis (berbasis di Mesir) menyatakan klaim atas penculikan dan pembunuhan tiga anak laki-laki Israel tersebut.
Klaim tersebut muncul sehari setelah kelompok itu berjanji setia kepada kelompok ISIS, kekhilafahan baru yang diproklamirkan Abu bakr al Baghdadi di Irak.
Ansar Beit al-Maqdis janji kesetiaan kepada ISIS emir Abu Bakr al-Baghdadi,' el-Balad (Mesir), 30 Juni 2014.
http://www.vocativ.com/world/israel-...israeli-teens/
Kelompok Ansar Beit al-Maqdis mengaku bertanggung jawab atas penculikan dan pembunuhan tiga remaja Israel di Tepi Barat. Suatu tindakan agresi terhadap kewenangan otoritas Palestina (Hamas dan Fatah), yang sekaligus juga tindakan yang membahayakan keselamatan warga Palestina dan merusak kesepakatan gencatan senjata antara Israel dengan Otoritas Palestina.
http://edinburgharabicinitiative.wor...r-al-baghdadi/
Berkenaan dengan penculikan dan pembunuhan 3 remaja Israel tersebut, (sebelum keluarnya statement dari kelompok'Ansar Beit al-Maqdis), pihak Israel menimpakannya kepada Hamas sebagai pihak yang harus bertanggung jawab.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (pada hari Minggu) menyalahkan Hamas atas penculikan tiga remaja yang hilang di permukiman Yahudi di Tepi Barat itu.
June 15, 2014,
http://edition.cnn.com/2014/06/15/wo...teens-missing/
Klarifikasi dari kelompok Hamas:
Juru bicara Hamas di Gaza mengatakan kepada CNN bahwa komentar Netanyahu yang menuduh Hamas sebagai pelaku penculikan dan pembunuhan adalah "bodoh dan tidak berdasar."
Namun, pihak Israel tidak menggubris klarifikasi dari kelompok Hamas ini.
Pasukan Israel, justru menggelar Operasi sepihak, dan IDF menangkap 80 anggota Hamas - termasuk anggota Dewan Legislatif Palestina - di gelombang besar serangan di seluruh Tepi Barat sebagai bagian dari tanggapan Israel terhadap penculikan tiga pemuda Israel.
06/15/2014
http://www.jpost.com/Defense/IDF-arr...napping-359354
Dalam aksi sepihak Israel yang premature, terukur (dan disengaja) ini, jatuhlah korban jiwa, seorang remaja Palestina di Tepi Barat pada hari Jumat.
Petugas medis Palestina mengatakan Mohammed Dudin, 15, tewas di desa Dura, dekat kota Hebron.
Selain itu, lebih dari 600 warga Palestina ditangkap dan enam tewas dalam operasi Israel.
20 June 2014
http://www.theguardian.com/world/201...aids-west-bank
Menyikapi tindakan sepihak Israel yang berimbas pada kian banyaknya korban tewas yang jatuh, dan indikasi bahwa Israel sengaja menutup mata dengan terus menyerang Hamas, Sayap bersenjata Hamas membalas dengan menembakkan roket jarak ke Yerusalem, Tel Aviv dan Haifa pada hari Selasa.
"Untuk pertama kalinya, (Ezzedine al-) Qassam menyerang Haifa dengan roket R160, dan menyerang Yerusalem dengan empat roket M75 dan Tel Aviv dengan empat roket M75," pernyataan kelompok tersebut.
Sayap militer Hamas membuat pernyataan al-Aqsa TV dengan mengatakan itu hanya awal, sebagai tanggapan terhadap "Agresi Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat, Yerusalem dan Gaza."
8 July 2014
http://www.middleeasteye.net/news/is...cial-275282816
Pucuk dicinta ulam tiba, dengan Hamas, sebagai faksi bersenjata Palestina yang menjadi musuh utama Israel, telah menembakkan roket ke Israel, yang dengan demikian, Israel kini memiliki alasan ‘legal’ yang selama ini mereka tunggu-tunggu untuk menyingkirkan Hamas “selamanya” dari Jalur Gaza,
Secara cepat Israel segera mencanangkan Operasi militer, yang diberi sandi kode “Operation Protective Edge”.
Netanyahu mendefinisikan tujuan dari operasi ini secara sederhana, yakni, (bukan untuk menghancurkan kelomok 'Ansar Beit al-Maqdis sebagai pelaku penculikan dan pembunuhan remaja Israel), melainkan bahwa gelar operasi militer Israel ini adalah “untuk menggulingkan Hamas di Gaza”.
"Hamas akan membayar mahal," katanya.
07/09/2014
http://www.jpost.com/Diplomacy-and-P...ve-Edge-362110
Sampai pada titik ini, dengan eskalasi yang terus bergerak ke benturan frontal masif terbuka,
Akan berhasilkah Israel dan kelompok Pan-Salafist menyingkirkan Hamas dari Gaza melalui sinergi dari eskalasi manuver ini?. Jikapun berhasil, pihak manakah yang akan menggantikan posisi Hamas sebagai pihak yang berwenang atas Gaza pada nantinya?. - semua masih menunggu.
Benang merah, kilas balik- pada rilis per 5 September 2012
Kelompok militan Pan-Salafi yang beroperasi di Gaza mengatakan (pada Rabu, saat itu) bahwa pemerintahan Hamas telah menahan 20 anggotanya pasca serangan roket yang mereka lakukan terhadap Israel Selatan (merusak gencatan senjata Palestina-Israel).
Tindakan keras Hamas ini bukan yang pertama terhadap kelompok Pan-Salafit yang beroperasi di Gaza.
Hamas, sebelumnya juga telah berupaya untuk mengurangi penetrasi gerakan pan-Salafit di Jalur Gaza.
Pada tahun 2009, Hamas juga pernah menyerbu sebuah lokasi dan menewaskan 28 orang anggota gerakan pan-salafist setelah kelompok itu mengumumkan emirat Islam mereka sendiri di Gaza.
http://english.al-akhbar.com/node/11750
Lantas, apakah konflik diantara kelompok Hamas dengan gerakan Pan-Salafist ini usai pasca ketegasan dari pihak Hamas? – tidak.
Per rilis 1 Juli 2014
Sejak tiga anak laki-laki Israel diculik di Tepi Barat dua pekan lalu (dimana mereka kemudian ditemukan tewas), gerakan Pan-Salafist dari kelompok Ansar Beit al-Maqdis (berbasis di Mesir) menyatakan klaim atas penculikan dan pembunuhan tiga anak laki-laki Israel tersebut.
Klaim tersebut muncul sehari setelah kelompok itu berjanji setia kepada kelompok ISIS, kekhilafahan baru yang diproklamirkan Abu bakr al Baghdadi di Irak.
Ansar Beit al-Maqdis janji kesetiaan kepada ISIS emir Abu Bakr al-Baghdadi,' el-Balad (Mesir), 30 Juni 2014.
http://www.vocativ.com/world/israel-...israeli-teens/
Kelompok Ansar Beit al-Maqdis mengaku bertanggung jawab atas penculikan dan pembunuhan tiga remaja Israel di Tepi Barat. Suatu tindakan agresi terhadap kewenangan otoritas Palestina (Hamas dan Fatah), yang sekaligus juga tindakan yang membahayakan keselamatan warga Palestina dan merusak kesepakatan gencatan senjata antara Israel dengan Otoritas Palestina.
http://edinburgharabicinitiative.wor...r-al-baghdadi/
Berkenaan dengan penculikan dan pembunuhan 3 remaja Israel tersebut, (sebelum keluarnya statement dari kelompok'Ansar Beit al-Maqdis), pihak Israel menimpakannya kepada Hamas sebagai pihak yang harus bertanggung jawab.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (pada hari Minggu) menyalahkan Hamas atas penculikan tiga remaja yang hilang di permukiman Yahudi di Tepi Barat itu.
June 15, 2014,
http://edition.cnn.com/2014/06/15/wo...teens-missing/
Klarifikasi dari kelompok Hamas:
Juru bicara Hamas di Gaza mengatakan kepada CNN bahwa komentar Netanyahu yang menuduh Hamas sebagai pelaku penculikan dan pembunuhan adalah "bodoh dan tidak berdasar."
Namun, pihak Israel tidak menggubris klarifikasi dari kelompok Hamas ini.
Pasukan Israel, justru menggelar Operasi sepihak, dan IDF menangkap 80 anggota Hamas - termasuk anggota Dewan Legislatif Palestina - di gelombang besar serangan di seluruh Tepi Barat sebagai bagian dari tanggapan Israel terhadap penculikan tiga pemuda Israel.
06/15/2014
http://www.jpost.com/Defense/IDF-arr...napping-359354
Dalam aksi sepihak Israel yang premature, terukur (dan disengaja) ini, jatuhlah korban jiwa, seorang remaja Palestina di Tepi Barat pada hari Jumat.
Petugas medis Palestina mengatakan Mohammed Dudin, 15, tewas di desa Dura, dekat kota Hebron.
Selain itu, lebih dari 600 warga Palestina ditangkap dan enam tewas dalam operasi Israel.
20 June 2014
http://www.theguardian.com/world/201...aids-west-bank
Menyikapi tindakan sepihak Israel yang berimbas pada kian banyaknya korban tewas yang jatuh, dan indikasi bahwa Israel sengaja menutup mata dengan terus menyerang Hamas, Sayap bersenjata Hamas membalas dengan menembakkan roket jarak ke Yerusalem, Tel Aviv dan Haifa pada hari Selasa.
"Untuk pertama kalinya, (Ezzedine al-) Qassam menyerang Haifa dengan roket R160, dan menyerang Yerusalem dengan empat roket M75 dan Tel Aviv dengan empat roket M75," pernyataan kelompok tersebut.
Sayap militer Hamas membuat pernyataan al-Aqsa TV dengan mengatakan itu hanya awal, sebagai tanggapan terhadap "Agresi Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat, Yerusalem dan Gaza."
8 July 2014
http://www.middleeasteye.net/news/is...cial-275282816
Pucuk dicinta ulam tiba, dengan Hamas, sebagai faksi bersenjata Palestina yang menjadi musuh utama Israel, telah menembakkan roket ke Israel, yang dengan demikian, Israel kini memiliki alasan ‘legal’ yang selama ini mereka tunggu-tunggu untuk menyingkirkan Hamas “selamanya” dari Jalur Gaza,
Secara cepat Israel segera mencanangkan Operasi militer, yang diberi sandi kode “Operation Protective Edge”.
Netanyahu mendefinisikan tujuan dari operasi ini secara sederhana, yakni, (bukan untuk menghancurkan kelomok 'Ansar Beit al-Maqdis sebagai pelaku penculikan dan pembunuhan remaja Israel), melainkan bahwa gelar operasi militer Israel ini adalah “untuk menggulingkan Hamas di Gaza”.
"Hamas akan membayar mahal," katanya.
07/09/2014
http://www.jpost.com/Diplomacy-and-P...ve-Edge-362110
Sampai pada titik ini, dengan eskalasi yang terus bergerak ke benturan frontal masif terbuka,
Akan berhasilkah Israel dan kelompok Pan-Salafist menyingkirkan Hamas dari Gaza melalui sinergi dari eskalasi manuver ini?. Jikapun berhasil, pihak manakah yang akan menggantikan posisi Hamas sebagai pihak yang berwenang atas Gaza pada nantinya?. - semua masih menunggu.
Sumber:
[URL="Konflik Gaza"]http://news.liputan6.com/read/2078375/awal-mula-gejolak-konflik-israel-palestina[/URL]
[URL="Manuver Pan Salafist"]https://www.facebook.com/kandangmenjangan[/URL]
nadia2903 memberi reputasi
1
4.6K
Kutip
24
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan