Nah ini, hal ini yang kemungkinan akan terjadi di Indonesia tahun ini, Bobroknya media dalam hal pemberitaan, dan Tidak Netralnya lSM dan Stasiun TV menjadi biang keladi yang akan memicu perpecahan, terutama dari kubu lawan yang tidak terima Capresnya kalah, dan terlanjur mengklaim kemenangan dari TV nya masing masing, Maka ini adalah cobaan besar buat Presiden baru kita, Baru dilantik pasti pihak laawn minta usut isu kecurangan, money politik dan sebagainya, bisa juga terjadi penyerangan terhadap markas atau lembaga yang pro kepada yang menang semasa kampanye oleh pihak simpatisan yang kalah

Demo sudah menjadi makanan pokok di Indonesia, dan Demo sudah membudidaya seperti layaknya musim buah, di Indonesia demo juga ada musimnya, terlebih saat Presiden baru dilantik dan mengeluarkan Kepres, Kebijakan ataupun Program kerja yang di nilai kurang "pas" untuk beberapa pihak, maka Demo akan mucul di mana-mana.

Kreatifitas dan kecerdasan bangsa Indonesia memang tiada duanya, terlebih dalam soal berkomentar dan mencela

Cybre Bullying adalah salah satu contoh, dimana banyak sekali korban yang telah menerimanya, rata rata korban adalah para pengguna Sosial Media yang "mereka" rasa keterlaluan, tidak pantas atau disebabkan dendam pribadi.

Tidak tanggung - tanggung Presiden Republik Indonesia pun menjadi korban, puncak Cyber Bullying Terhadap Presiden adalah saaat Presiden yang menjabat, meresmikan akaun Sosial Media Pribadi mauapun Official... Niat baik pun disambut ramai, ada yang setuju ada juga yang kontra...

Anggota DPR juga manusia, begitu mungkin yang bisa kita jelaskan dengan mudah, Sama seperti simpatisan, Anggota DPR juga adalah para kader partai terpilih dari pemilu legislatif yang diadakan sebelum pemilu presiden, dan berdasarkan kedudukan anggota DPR lebih di "agungkan" daripada presiden karena kedudukan dan hak MPR / DPR yang bisa memberhentikan dan melantik presiden baru atas nama "rakyat", Latar belakang anggota dewan juga berpengaruh terhadap sikap mereka kepada Presiden terpilih, banyak hal yang akan keluar dari mulai kritik, sindiran sampai dengan terang terangan menjatuhkan wibawa dari sang Presiden, semua itu wajar saja terjadi dikarenakan "beda partai" atau karena memang Presiden layak menerima kritikan, atau bisa juga karena alasan yang paling manusiawi sedunia "ya gue gak suka aja sama looo"..

Korupsi, Kolusi dan Nepotisme emang udah gak aneh lagi di Indonesia, jangankan soal duit, soal jabatan juga tergantung siapa anda, temen apa bukan, sama WANI PIRO (berani berapa : red)?

Presiden terpilih pasti akan bingung menyusun susunan kabinet, dikarenakan susunan yang ia sudah rancang dengan sempuran pada saat kampanye akan mendapat usikkan dari beberapa anggota koalisi, dengan mengajukan orang 'titipan' untuk mendapat jabatan di kabinet entah itu Menteri, atau sekretarisnya, tentu hal ini juga memicu reaksi masyarakat, bahkan kalangan DPR dan MPR, kenapa? karena sering sekali terjadi ada menteri yang latar belakang pendidikan atau pengalama kerjanya dirasa kurang cocok dengan departemen yang ia pimpin, ambil contoh kasus seorang Roy Sukro yang notabene 'tukang foto' dilantik menjadi menteri olahraga, ketimbang para pensiunan atlete yang pernah mengharumkan nama NKRI di kancah dunia, atau menteri Teknologi yang malah Mempertanyakan "Internet Cepat buat apa?"

Ini dia gan yang pasti bikin jantung Presiden baru hampir copot, Hutang Negara kita yang mungkin kalau itu menggunakan kurs rupiah cukup untuk buat jembatan dari uang di selat sunda

Belum dia melampirkan RAPBN, eh liat hutang yang segitu dan lihat penghasilan negara yang gak seberapa, itu adalah sensasi tersendiri di lembaga eksekutif di indonesia, bisa dibilang ini adalah WAHANA EKSTREME milik pemerintahan NKRI