INILAHCOM, Jakarta - Ketua Asosiasi Pengusaha Protein Hewani Indonesia (APPHI), Fahmi menyebutkan untuk membedakan daging celeng dan daging sapi dibutuhkan ketelitian yaitu melihat dari serat daging sapi dan daging celeng

Sebab, terungkapnya jumlah tangkapan daging celeng pada 2014 per Januari-Juni yang meningkat 200 persen jika dibandingkan dengan periode 2013 per Januari-Desember.

"Membedakannya dari seratnya itu berbeda, kalau daging celeng lebih halus, teksturnya juga kalo dimakan beda, lebih lembut," ujar Fahmi di Gedung Kementerian Perdagangan, Selasa (8/7/2014).

Ia mengatakan, selain membedakan dari serat dan tekstur, ia menyebutkan warna daging celeng lebih cerah dan mengkilat. "Warnanya dia lebih cerah lah lebih mengkilat, kalau daging sapi merahnya merah agak tua," katanya.

Menurut dia, yang menjadi masalah saat ini adalah yang beredarnya daging babi hutan, bukan babi peternak. Sebab, daging babi hutan memang agak menyerupai daging sapi.

"Masalahnya ini babi kan babi hutan ya, kalau babi hutan itu kan mendekati lah, beda kalau sama babi ternak, babi ternak pasti akan ketauan sekali, baunya aja gak enak, gak kaya bau sapi, ini yang bikin masyarakat awam sulit membedakan," tuturnya. [hid]