satyorfakinmotAvatar border
TS
satyorfakinmot
DAHULU, BANGSA INDONESIA PERNAH MENGUASAI 2/3 MUKA BUMI ?
sedikit dari nubi buat bagi2 pengetahuan tentang kebudayaan yg baru nubi dapat..

Spoiler for BUKTI NO REPSOL:

ternyata klo berdasar pada penelitian, bangsa indonesia itu ternyata pernah sangat superior menguasai muka bumi..
Di Indonesia terdapat berbagai macam candi. Terutama di pulau Jawa ada bermacam-macam candi yang tersebar mulai dari Jawa Timur sampai ke ujung Barat pulau Jawa.
Namun ada beberapa kejanggalan yang bisa dilihat di beberapa candi yang ada di Pulau Jawa. Kejanggalan terlihat dari patung dan relief yang ada.
Kalau pengukuran secara tahun oleh arkeolog benar maka banyak hal yang tidak masuk akal di dua candi yang telah kami teliti yaitu Candi Cetho , Candi Sukuh dan Candi Penataran.
Spoiler for CANDI CANDI YANG MEMILIKI KEJANGGALAN:


Pada jaman berdirinya CANDI PENATARAN dapat disimpulkan bahwa telah ada tiga jenis spesies yang sudah mempunyai peradaban, yaitu: bangsa manusia, bangsa raksasa dan bangsa manusia kera yang berdiri tegak.
Dalam tata cara kematian, manusia pada jaman dahulu kalo meninggal akan diperabukan, sehingga kemungkinan besar fosil tidak akan ditemukan. Cara perabuan berbeda-beda ritualnya diberbagai wilayah, dan saat ini ragam cara perabuan masih dapat kita temukan dibanyak tempat diberbagai belahan bumi.
Jadi dapat diperkirakan; fosil manusia kera yang berdiri tegak bukan lah bangsa manusia, begitu pula fosil seperti manusia yang bertaring dan bertubuh tinggi besar juga bukan merupakan ras yang menurunkan manusia dimasa sekarang.
Pembuktian awal dari misteri yang ada dicandi Cetho, Candi Sukuh dan Candi Penataran ini sejalan dengan indikasi indikasi yang dinyatakan oleh professor ARYSIO NUNES dos SANTOS dari Brazil yang menyatakan bahwa “ATLANTIS itu benar benar ada, dan berada di INDONESIA..”
Profesor ARYSIO NUNES dos SANTOS, seorang geolog dan fisikawan nuklir yang menghabiskan waktu selama 30 tahun untuk membuktikan dari catatan Plato tentang keberadaan peradaban atlantis, semua penelitian mengarah ke INDONESIA. Sebagai anak bangsa hanya akan tinggal diamkah kita menyikapi hasil penelitian kelas dunia tersebut? Apalagi bukti bukti secara empiris yang secara parallel mendukung hasil penelitian tersebut dapat dilihat langsung diCANDI CETHO, CANDI SUKUH dan CANDI PENATARAN.

Sumber : - Wuku Warigalit, Wuku Kuruwelut dan Wuku Wukir
- Indocropcircles.wordpress.com

Untuk yang berhubungan dengan sejarah Nusantara, para peneliti berhasil menemukan bahwa:
Sejarah Nusantara tidak sekerdil sejarah yang tertulis di buku-buku pelajaran sejarah sekolah yang resmi atau literasi sejarah yang ada.
“Bahkan lebih dari itu, para peneliti menemukan bukti tentang kebesaran leluhur Nusantara yang disekitar 10.000 tahun sebelum masehi sudah menguasai Dua Per-Tiga Bumi”.
Data yang diperoleh para peneliti terdapat di beberapa relief dan prasasti yang dapat dilihat dan dimengerti oleh semua orang.
Selain itu para peneliti juga berhasil memetakan dan mendokumentasikan lebih dari 20 jenis aksara purba asli Nusantara yang dapat dipakai untuk membaca prasasti dan rontal-rontal kuno.
Berhubungan dengan pencitraan sejarah sebagai mitos, para peneliti juga berhasil menemukan bukti bahwa beberapa cerita mitos itu adalah benar adanya, bukan hanya sekedar cerita pengantar tidur atau celoteh dongeng keheroikan belaka (seperti keberadaanKerajaan Hastina Pura, Kerajaan Ngamartalaya, Kerajaan Dahana Pura, Kerajaan Gilingwesi, dll.)
para peneliti juga berhasil memetakan periodesasi terciptanya bumi sampai ke titik akhir menjadi tiga:
- Jaman Kali [Jaman Besar], dan setiap Jaman Kali para peneliti membaginya menjadi tujuh.
- Jaman Kala [Jaman Sedang], dan 1 Jaman Kala para peneliti membaginya menjadi tiga
- Mangsa Kala [Jaman Kecil], serta berhasil mengurutkan sejarah kerajaan-kerajaan yang ada di Nusantara yang mayoritas dihilangkan dari sejarah resmi.

Kebesaran Nusantara di masa lalu sangat erat kaitannya dengan kebesaran tradisi yang pernah ada di Nusantara. Namun sayangnya kebesaran tradisi kita itu telah dihilangkan dengan masuknya ajaran-ajaran baru.
Bahkan ajaran-ajaran baru cenderung mem-vonis tradisi kuno menjadi animisme, dinamisme dan politeisme. Padahal ada beberapa teknologi terapan masa lalu yang sangat efektif dan menjadi kekuatan kehormatan dari kebesaran leluhur kita yang sebetulnya masih sangat relevan untuk digunakan oleh generasi kita sebagai pewaris teknologi tersebut, namun kita tidak pernah menyadarinya.
Sebagai contoh,
dalam Kitab Negara Kertagama terdapat aturan bahwa setiap Adipati harus menghadap ke pusat kerajaan (Kerajaan Induk) setiap 35 hari sekali.
Diandaikan bila hal itu terjadi di era Kerajaan Majapahit, Adipati dari Kadipaten Magadha (sekarang Bandung) untuk mencapai ke Trowulan pasti butuh waktu lebih dari dua minggu. Karena pada masa itu belum ada jalan raya dan mayoritas daerah sepanjang perjalanan masih berupa hutan belantara, juga belum terdapat sarana transportasi modern seperti saat sekarang ini.
Belum lagi para Adipati yang memerintah di luar pulau Jawa, seperti Adipati dariKadipaten Tamgaram (sekarang Lampung) atau Adipati dari Kadipaten Madagascar (pulau dekat benua Afrika), bagaimanakah dan apakah sarana transportasi mereka untuk menghadiri Pisowanan Agung setiap 35 hari sekali itu.

Untuk perbandingan,
saat gempa besar melanda Padang ternyata bantuan yang lewat darat sampa lebih dari sebulan kemudian belum bisa merata ke daerah Padang Pariaman, hingga hanya bisa didistribusikan melalui transportasi udara. Bisa dibayangkan teknologi jenis apakah yang dipakai oleh para Adipati kita pada jaman Majapahit untuk berpindah tempat pada saat itu, di saat mereka masih harus menembus medan yang tidak ada jalannya yang penuh dengan hutan belantara, bahkan sebagian harus menyeberangi lautan yang luas, sementara mereka sendiri masih harus menjalankan roda pemerintahan di Kadipaten-nya masing-masing.

Maka para peneliti pun kemudian sadar bahwa ada tekanan dari beberapa negara asing yang mendorong supaya kita melupakan dan menyepelekan tradisi asli kita, karena hanya dengan tradisi warisan leluhur, maka kita bisa bangkit dari keterpurukan.

Kita akan sanggup membantah setiap klaim dari Malaysia, karena terdapat juga bukti bahwa kita bangsa asli Nusantara bukanlah orang Melayu dan orang Melayu pada masa lalu hanyalah prajurit biasa dari wilayah yang menginduk kepada Nusantara di era kerajaan-kerajaan leluhur kita pada jaman dulu.
Untuk dampak positif ekonomi, dengan meng-ekspos kebesaran Nusantara akan ber-imbas ke bangkitnya peningkatan perekonomian di daerah yang candi-candinya menjadi bukti kebesaran Nusantara.
Candi-candi itu saat ini tersebar mulai dari Jawa Barat sampai ke Jawa Timur. Sangat disayangkan mencermati para arkeolog kita hanya menganggap cerita dalam relief-relief tersebut hanya sebatasan kisah Ramayana, Sudamala, dll., sehingga sejarah kisah aslinya tidak pernah dipelajari dan terungkap.

Bukti-bukti betapa terhormatnya bangsa NUSANTARA silahkan lihat dimari gan..
Spoiler for Bukti-bukti yang terukir pada dinding Candi:


Semua gambar diatas, baik itu perbandingan dan persamaannya adalah NYATA. Jadi apakah semua diatas itu rekayasa? Think again…

SUMBER :
- INDOCROPCIRCLES.WORDPRESS.COM
- TURANGGA SETA (Yayasan Yang Bergerak Dibidang Pelestarian Budaya Nusantara)


begitu aja thread dari ane semoga bisa menambah pengetahuan kita semua..
kakus yg baik adalah yg selalu menghargai posting kaskuser lainnya

please emoticon-Blue Guy Cendol (L)or emoticon-Rate 5 Star
tp jangan emoticon-Blue Guy Bata (L)emoticon-Blue Guy Bata (L)emoticon-Blue Guy Bata (L)



KOMEN DARI KASKUSER

Spoiler for Komen kaskuser:
Diubah oleh satyorfakinmot 15-07-2014 03:47
0
24.3K
70
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan