eCiputraAvatar border
TS
eCiputra
Ini Manfaat dan Nilai Ekonomis Bambu Indonesia


Masyarakat kita dinilai masih banyak yang menyangsikan kemampuan bambu untuk konstruksi. Padahal, tanaman ini memiliki kemampuan setara besi dan beton, serta menghasilkan nilai jual yang tinggi.

"Indonesia itu kaya akan bambu, mengapa kita tidak memanfaatkannya untuk membangun konstruksi jembatan, rumah, pagar, dan lain sebagainya?" kata Pendiri Banten Creative Community, Mukoddas Syuhada.

Untuk itu, ia menggelar wisata edukasi bambu, yang berisikan workshop, pelatihan, penanaman pohon bambu. Edukasi ini, dihadiri tidak hanya mahasiswa Indonesia, melain asing yang berasal dari Prancis, Vietnam, Jerman, Pakistan, Meksiko, dan Thailand. Mereka ingin belajar mengenai bambu.

Mukoddas mengatakan, melalui wadah komunitas, ia berkewajiban mensosialisasikan pentingnya memanfaatkan kearifan lokal di suatu daerah yakni bambu agar dapat bermanfaat bagi masyarakat setempat.

Dia menuturkan, jembatan gantung di Lebak, Banten, yang menggunakan kerangka besi, mengapa tidak menggunakan bambu yang banyak terdapat di daerah tersebut. Padahal, beberapa negara Eropa saat ini justru menggunakan bambu sebagai kerangka jembatan yang mampu dilewati kendaraan roda empat.

Mukoddas menuturkan, bambu yang direndam secara alami justru semakin kuat. Bahkan, tidak bisa dipotong dengan gergaji biasa, sehingga seharusnya dapat dipergunakan untuk konstruksi jembatan.

"Bambu di Indonesia berlimpah, tetapi pemanfaatannya di kita justru jauh tertinggal dibandingkan sejumlah negara yang tidak memiliki banyak bambu. Hal ini, karena masih ada anggapan bambu sebagai simbol kemiskinan, misalnya rumah yang menggunakan bilik (anyaman bambu) dianggap semi permanen," kata Mukoddas.

Mukoddas mengungkapkan, Indonesia memiliki 12 persen koleksi bambu dunia, seharusnya bisa dimanfaatkan sebagai jembatan penyeberangan orang, gerbang tol, rumah, bahkan museum seperti di luar negeri.

Bahkan, hasil penelitian Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman Kementerian Pekerjaan Umum di Bandung menunjukkan bambu dapat berfungsi sebagai tulang beton, sehingga lebih terjangkau.

Mukoddas mengatakan bahwa penggunaan bambu dalam konstruksi sangat ramah lingkungan, karena berasal dari alam dibandingkan menggunakan bahan logam, besi, kawat, fiber, atau bahkan plastik yang sering dipergunakan pada bahan konstruksi.

Ia mengaku bahwa komunitasnya saat ini mulai memproduksi sepeda bambu dalam arti frame (kerangka), sedangkan lainnya tetap menggunakan komponen sepeda.

Bahkan, untuk frame bambu tersebut, dia berani memberikan jaminan seumur hidup, dan hasil karyanya tersebut akan dipresentasikan di Norwegia dalam waktu dekat.

Mukoddas mengakui, dukungan penggunaan bambu sebagai konstruksi bangunan dalam 2 - 3 tahun ini justru datang dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kehutanan. Sebab, akan mengurangi penggunaan kayu untuk bangunan.

Mukoddas juga mengingatkan, tanaman bambu dikenal sebagai tanaman yang mengikat air, daunnya yang rimbun dapat menahan air hujan. Sedangkan akar dan batangnya dapat menyimpan air, sehingga halaman rumah yang memiliki bambu biasanya sumurnya tidak pernah kesulitan air.

"Tanaman ini sebenarnya juga dapat dipergunakan untuk menghindarkan erosi di bantaran sungai, dibandingkan harus menggunakan beton. Bambu dapat menjadi terucuk alami, karena akarnya akan menghunjam ke dalam tanah," jelas dia.

Mukoddas mengatakan bahwa ia memiliki visi hingga 2025, bangga akan bambu Indonesia, yakni dengan memiliki 32.000 hektare tanaman bambu yang dapat dimanfaatkan sebagai sandang, pangan, dan papan.

Jepang, kata Mukoddas, saat ini, telah memiliki produk kain menggunakan serat bambu yang ternyata jauh lebih kuat dibandingkan bahan katun serta lebih nyaman dipergunakan.

Prancis dan Italia, saat ini juga menggunakan bambu untuk melengkapi bagian kendaraan bahkan di dalam kabin pesawat. Untuk itu, diharapkan Indonesia akan menjadi pemasok produk bambu.

Dia melanjutkan, untuk memenuhi visi 2025, saat ini mulai disiapkan tabungan (tabungan hijau) sasarannya siswa SD diberikan bibit bambu, dalam tiga bulan sudah memiliki nilai ekonomis untuk dapat membiayai kebutuhan sehari-hari siswa.

Mukoddas mengatakan, bambu merupakan tanaman yang mudah tumbuh di Indonesia dan hanya membutuhkan waktu 3-4 bulan tanaman ini sudah menjadi besar dan minim perawatan.

Ia mengaku bahwa pihaknya juga tengah membiakkan bambu langka jenis bambu hitam (black betung) yang sudah dipesan untuk angklung Saung Ujo dan bambu macan tutul (masyarakat sering mengenal juga sebagai bambu batik).

Menurutnya, tanaman bambu selain mudah dipelihara dan gampang tumbuh, juga menghasilkan oksigen 35 persen lebih besar dibanding tanaman lain, dan menyerap karbondioksida lebih banyak, serta mampu menyerap bau.

Sifat tanaman bambu yang mampu mengangkat air tanah, kata dia, sering dipergunakan sebagai cadangan air tanah, juga sering dipergunakan untuk memulihkan kembali lahan kritis seperti untuk konservasi pada areal bekas tambang.

Mukoddas menuturkan, tanaman bambu juga dapat dipergunakan sebagai bahan baku pembuat kertas seperti pernah dipergunakan pabrik kertas leces, dibandingkan sekarang yang banyak memanfaatkan hasil hutan. (bn)

sumber


Spoiler for Citragran Makin Jadi Pilihan Konsumen:
Diubah oleh eCiputra 07-07-2014 07:18
0
2.7K
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan