Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tsunamizawaAvatar border
TS
tsunamizawa
bandingkan visi misi kedua capres dgn pemikiran Wijoyo Nitisastro
Pemikiran Prof. Dr. Widjojo Nitisastro
REP | 11 March 2012 | 09:20 Dibaca: 1000 Komentar: 8 1
Prof.Dr. Widjojo Nitisastro
Prof.Dr. Widjojo Nitisastro (skalanews.com)
Indonesia kehilangan seorang arsitek ekonomi. Beliau adalah Prof. Dr. Widjojo Nitisastro, lulusan Philosophie Doctor Universitas California, Berkeley, AS (1961) dan pernah menduduki berbagai jabatan penting, diantaranya sebagai Ketua Bappenas (1967-1971) dan Menteri Ekonomi dan Industri Kabinet Pembangunan II dan III (1973-1978 dan 1978-1983).

Pak Widjojo menghembuskan nafas terakhir pada Jumat, 9 Maret 2012, pukul 02.30, setelah sempat dirawat cukup lama sejak mengalami stroke pada 21 Juni 2010. Indonesia berduka dengan wafatnya arsitek ekonomi ini.

Beberapa pemikiran beliau yang dicatat oleh Kompas, ekonom M Chatib Basri, dan ekonom Faisal Basri adalah sbb.:

1. Dalam cacatan Kompas (10/3), Pak Widjojo berpandangan bahwa pembangunan ekonomi tak sekadar mengejar laju pertumbuhan ekonomi, bahkan juga harus berangkat dari persoalan manusia. Pertumbuhan ekonomi tidak akan ada artinya tanpa pembangunan manusia melalui pengendalian populasi serta berbagai program pembangunan kesehatan dan pendidikan.

2. Disebutkan pula bahwa pada usia 36 tahun, Pak Widjojo menyampaikan pidato tentang Analisa Ekonomi dan Perencanaan Pembangunan yang menekankan pentingnya analisis ekonomi dan pembangunan. Pidato ini sangat kontroversial karena pada saat itu politik menjadi panglima, sedangkan ekonomi diremehkan karena ilmu ekonomi dianggap telah memerosotkan kehidupan masyarakat.

3. Ekonom M Chatib Basri berpendapat, kebijakan Wijoyo adalah resep dari kombinasi tiga hal, yakni, pertama, pembangunan sektor pertanian yang kemudian dilanjutkan dengan penciptaan lapangan kerja di sektor industri. Kedua, akses kepada penduduk miskin dalam bentuk pendidikan dan kesehatan yang dikenal dengan sekolah dasar instruksi presiden (inpres) dan inpres kesehatan. Ketiga, mengendalikan jumlah penduduk melalui program Keluarga Berencana. “Kombinasi ketiga hal inilah yang mendorong ekonomi Indonesia tumbuh di atas 7 persen dan menekan kemiskinan,” M Chatib Basri sebagaimana dikutip Kompas (10/3).

4. Ekonom Faisal Basri menilai, pertama, Widjojo merupakan peletak dasar-dasar perencanaan pembangunan nasional modern. Widjojo sadar sekali sejak awal bahwa pertumbuhan penduduk harus dikendalikan agar beban peningkatan produksi pangan dan kebutuhan pokok rakyat tidak terlalu berat. Kedua, Widjojo sangat sadar politik dan ekonomi politik. Ia tahu bagaimana teknokrasi bisa berperan optimal di tengah konstelasi politik yang ada.

Pak Widjojo meninggalkan kita dengan pemikiran-pemikiran ekonomi sebagaimana kesan orang-orang yang cukup dekat dengannya. Untuk mengetahui lebih jauh tentang siapa dan seperti apa pemikirannya, dapat dibaca di dalam buku Kesan Para Sahabat tentang Widjojo Nitisastro (2007) yang mewakili kesan 55 koleganya. Di samping itu, ada juga buku Pengalaman Pembangunan Indonesia. Kumpulan Tulisan dan Uraian Widjojo Nitisastro (2010) yang meliputi 30 tulisan.

Terima kasih Pak Widjojo atas bakti Bapak untuk bangsa dan negara ini. Selamat jalan.

( I Ketut Suweca , 10 Maret 2012).
0
682
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan