new.ilhamAvatar border
TS
new.ilham
Konspirasi FIFA: Sebuah Teori dan Anti-Teori
Spoiler for semoga ga repost:

Quote:


Yuichi Nishimura memberi Brasil sebuah tendangan penalti di pertandingan pembuka Piala Dunia, setelah Fred menjatuhkan diri di kotak penalti Kroasia. Dua gol Meksiko di laga kedua dianulir sehingga pesaing Brasil di Grup A tersebut hanya memiliki selisih gol +1, bukan +3 sebagaimana seharusnya. Sebuah kondisi yang membuat pasukan Miguel Herrera tetap berada di bawah Seleção setelah sama-sama menjalani satu pertandingan, walaupun memiliki jumlah poin yang sama.

Sedikit memang bukti yang mendukung klaim bahwa Brasil diuntungkan dan mendapatkan banyak bantuan dari FIFA, namun hal tersebut tidak menghalangi orang-orang untuk menuding bahwa tuan rumah dan FIFA sudah bekerja sama agar perjalanan pasukan Luiz Felipe Scolari mulus hingga ke final dan akhirnya menjadi juara. Sementara orang-orang merasa bahwa perjalanan Brasil dipermudah oleh FIFA, Scolari malah merasa bahwa timnya dicurangi.



Teori ini dibawa ke permukaan oleh Luiz Antonio Prosperi, jurnalis Brasil yang menyebutkan bahwa Scolari telah melakukan pertemuan dengan enam jurnalis Brasil untuk menyuarakan teori yang ia yakini: FIFA membantu Belanda. FIFA membantu Belanda sama artinya dengan FIFA mencurangi Brasil, menurut Scolari.

"Menurut pandangan komite teknik Tim Nasional Brasil, FIFA mengabaikan komentar Louis van Gaal yang menyebutkan bahwa ada kemungkinan Brasil dibantu untuk menjadi juara Piala Dunia," tulis Prosperi di O Estado de Sao Paulo. "Ada juga fakta bahwa Arjen Robben tidak menerima hukuman dari FIFA walaupun ia mengaku bahwa ia telah melakukan sebuah aksi diving untuk membuat negaranya mendapatkan penalti di pertandingan melawan Meksiko."




Herrera berang terhadap pengakuan Robben, dan menuding FIFA dan wasit Pedro Proença telah mencurangi Meksiko karena membiarkan hal tersebut terjadi. Kekesalan Herrera dapat diterima. Siapa pula yang rela melihat pasukannya dipaksa pulang karena keadilan tidak ditegakkan? Klaim Scolari bagaimanapun berbeda dengan tudingan Herrera. Scolari terdengar tidak masuk akal dan mengada-ada. Sebuah pertanyaan: mengapa Scolari berlaku demikian?

Pernyataan Scolari mengenai perlakuan para lawan terhadap Neymar, yang dikutip oleh La Gazzetta dello Sport, memberikan pencerahan: "Saya pernah mengalami hal ini sebelumnya, pada Piala Eropa 2004, ketika saya melatih Portugal. Ketika itu, Cristiano sebagai pusat perhatian. Selalu saja menjadi subjek dari 'perlakuan istimewa'.



"Saya ingat di semifinal melawan Belanda, Ronaldo menerima pelanggaran keras saat pertandingan baru berjalan lima menit dan ia terpaksa ditarik keluar pada babak kedua karenanya. Neymar menerima perlakuan yang sama dengan Cristiano. Setiap pertandingan ia akhiri dengan kaki memar. Setelah lima menit bertanding melawan Chile ia ditendang dengan sangat kasar."

Scolari, ternyata, hanya membela anak buahnya. Jelas sudah mengapa Belanda yang dituding diuntungkan oleh FIFA, karena tim itulah yang pernah merugikan pasukannya sepuluh tahun lalu. Sepuluh. Tahun. Lalu. Anggaplah Scolari sebagai sosok yang tidak pendendam. Anggaplah bahwa ia memang hanya membela pemainnya dari kekerasan pertandingan yang sejatinya wajar terjadi. Itu, atau Scolari memang sedang melancarkan aksi yang lebih besar.

Dengan mengeluarkan klaim bahwa FIFA membantu Belanda lewat enam jurnalis yang ia kumpulkan sendiri, bisa jadi Scolari sebenarnya sedang menciptakan sebuah anti-teori terhadap teori konspirasi Brasil-FIFA. Pengalihan isu, istilah politiknya. Ia membuat publik memikirkan kebenaran pernyataan yang ia layangkan agar perhatian dan pengamatan publik terhadap gerak-gerik Brasil dan FIFA sedikit berkurang.




0
394
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan