chiche2315Avatar border
TS
chiche2315
Milih Presiden itu Mirip-Mirip Milih Pacar
Buat yang masih galau nyoblos siapa, jangan pusing-pusing. Milih presiden itu sama kok framework-nya saat kita milih pacar. Waktu milih-milih pasangan, apa sih kriteria yang kita cek? Kalau kata orang kita, ada 3 kriteria paling mendasar saat nentuin pasangan:

Bibit: Bagaimana latar belakang keluarga calon pacar?
Bebet: Siap gak si pasangan memberi nafkah? Biasa kerja keras gak? Jangan-jangan gagah ternyata dari kecil cuma bisa disuapin Mami.
Bobot: Bagaimana pandangan hidupnya? Agamanya? Pernah punya catatan kriminal gak? Jangan-jangan penjahat dulunya.

Milih Presiden Juga Pakai Bibit Bebet Bobot

Milih presiden juga mirip dengan prinsip di atas. Dari kedua calon, lihat Bibit Bebet Bobot nya. Mana yang paling OK. Bisa dilihat kualifikasinya kalau untuk presiden:

Bibit: Lihat latar belakang keluarga capres. Mereka dulu bagaimana perilakunya? Buat kamu yang memilih dengan mempertimbangkan agama juga perlu melihat latar belakang keluarganya. Jokowi itu lahir di keluarga Muslim, dengan Bapak Ibu dan saudara-saudaranya jelas-jelas Muslim dan Haji. Sedangkan Prabowo lahir di keluarga campur sari, bapaknya Muslim, tapi ibu dan saudara-saudaranya jelas-jelas Kristen dan sangat aktif dengan perjuangan misi Gereja.
Bebet: Lihat bagaimana perjuangan hidup mereka dan catatan kerja keras mereka baik dalam memimpin maupun bekerja. Kalau mereka pekerja keras konsisten pasti bisa memberikan harapan saat memimpin Indonesia. Kalau Jokowi lahir dari keluarga miskin namun dengan kerja keras mampu menjadi pengusaha mebel yang cukup berada. Dengan ketulusan mengabdi bahkan Jokowi banting setir jadi pelayan rakyat di Solo dengan resiko meninggalkan bisnis pribadinya. Sedangkan Prabowo lahir dari keluarga kaya, dari dalam kandungan sudah kaya. Sekolah di luar negeri, masuk militer dan dengan nama besar Mertuanya Soeharto dia bisa dengan cepat naik pangkat (menurut Agum Gumelar mantan atasannya, ya semacam perwira karbitan). Walau akhirnya tercium juga lama-lama kebiasaan tidak disiplinnya hingga dipecat. Namun pada saat dipecat, Prabowo yang terbiasa hidup gampang pun akhirnya bawa-bawa nama Mertuanya tanpa malu-malu untuk meminta kekuasaannya kembali. Waduh.
Bobot: Apa yang dilakukan pada masa lalu adalah cara prediksi terbaik apa yang akan dilakukan di masa depan. Kalau Jokowi pada saat jadi pelayan rakyat, prestasinya diakui, dia jujur, merakyat, dan mau kerja keras. Sedangkan Prabowo dianggap belum memiliki catatan positif kepemimpinan sipil. Waktu menjadi ketua HKTI juga tidak jelas sumbangsihnya di tengah kemelaratan petani yang makin besar. Yang ada justru Prabowo oleh atasannya mantan Pangab Wiranto, dianggap terlibat pada penculikan anak bangsanya sendiri.

Serius Prabowo pernah Petantang Petenteng Beraninya Bawa Nama Mertua?

Iya, kejadian itu diakui oleh Habibie sendiri dalam buku Detik-detik Yang Menentukan: Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi. Mungkin terbiasa hidup happy karena keringat orang tuanya, Prabowo sepertinya juga tidak malu membawa nama besar mertuanya untuk meminta kekuasaan. Haduh.

Setelah Prabowo dicopot oleh Habibie sebagai Komando Pangkostrad, Prabowo langsung meminta menemui Habibie. Prabowo saat bertemu Habibie, Prabowo langsung berujar:

“Ini suatu penghinaan bagi keluarga saya dan keluarga mertua saya Presiden Soeharto, Anda telah memecat saya sebagai Pangkostrad” (sumber)

Karena menginginkan kekuasaannya tetap, Prabowo pun merengek dengan menyebut-nyebut nama mertuanya supaya diberikan hak lagi oleh Habibie.

“Atas nama ayah saya Prof Soemitro Djojohadikusumo dan ayah mertua saya Presiden Soeharto, saya minta Anda memberikan saya tiga bulan untuk tetap menguasai pasukan Kostrad.” (sumber)

Haduh. Benar-benar, bagaimana ini kalau prajurit kita cuma bisa membawa-bawa nama mertua saat berdialog. Ini kan jadi semakin membenarkan asumsi selama ini bahwa karirnya melesat demikian cepat karena nama besar sang mertua juga. Apa enaknya sih hidup di bawah ketiak orang tua dan mertua?

Kalau cewek cari pacar saja, pasti eneg melihat lelakinya petantang petenteng ternyata tidak lebih dari pecundang manja yang berlindung di bawah ketiak orang tua. Apalagi saat memilih presiden. Janjinya sih boleh membawa Indonesia berdaulat dan berdikari, tapi bagaimana bisa membawa Indonesia berdikari kalau dirinya sendiri tidak pernah berdiri di atas kaki sendiri selama ini?
0
721
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan