Padian Prawiro Dirya, 16 tahun, siswa SMA 3 Jakarta, meninggal setelah beberapa hari mengikuti kegiatan pencinta alam Sabhawana di Bandung. Padian meninggal di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung. "Padian anaknya pintar," kata Lila Fairuz, 16 tahun, teman Padian saat sekolah menengah pertama, ditemui di rumah duka, 3 Juli 2014.
Dulu, Padian bersekolah di SMP 19 Jakarta. Di SMP itu, ia masuk kelas unggulan. "Waktu SMP, Padian masuk kelas unggulan yang nilainya tinggi-tinggi," ujar Lila.
Salah satu teman Padian di SMA 3, Lucia Natasya, 16 tahun, juga menuturkan hal serupa. "Di SMA, Padian juga masuk kelas unggulan IPA A," kata Lucia.
Selain sosoknya yang pintar dan ramah, Padian juga dikenal suka olahraga. "Waktu SMP, dia ikut futsal dan taekwondo," ujar Lila Fairuz.
Lila menuturkan Padian memiliki badan yang besar dan tinggi. Padian dikenal sebagai sosok yang rajin olahraga sehingga bentuk badannya atletis dan proposional. "Badannya tegap gitu. Memang dia suka olahraga anaknya," katanya.
Hobi olahraga membawa Padian mengikuti kegiatan pencinta alam Sabhawana di Tangkuban Perahu, Bandung. Sebelum berangkat, Lucia sempat bertemu di sekolah dengan Padian. Padian sempat mengatakan mohon doa agar lulus menjadi anggota Sabhawana. "Doain, ya, semoga lulus," kata Lucia mengulang perkataan Padian.
SUMBER