Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tsunamizawaAvatar border
TS
tsunamizawa
mengapa Jokowi suka ke pasar ?
JOKO Widodo kerap blusukan ke pasar-pasar tradisional. Dalam kampanye pun pria kerempeng ini tak pernah lupa menyambangi pasar-pasar tradisional. Kabar terakhir, ketika berkampanye di Papua, Capres usungan PDIP itu tak lupa blusukan ke Pasar Pagi Sentani.

Karena perhatiannya itu, maka ketika mencalonkan diri sebagai Gubernur Jakarta, Jokowi mendapat dukungan doa dari para pedagang pasar di Solo, kendati tugasnya sebagai Walikota Surakarta belum selesai. Mereka rela melepas Jokowi ke Jakarta karena telah menikmati hasil kepemimpinannya.
Jokowi memang memiliki perhatian khusus bagi kemajuan pasar-pasar tradisional. Hal ini sudah dilakukannya semenjak menjabat Walikota Surakarta. Di kota tersebut, pemerintahan Jokowi membangun/merehabilitasi 17 pasar tradisional.
Sebaliknya, Jokowi sedikit anti terhadap pasar modern. “Di Solo, selama saya menjabat, ada 15 mal yang mengajukan izin. Saya hanya kasih izin satu. Ada delapan hypermarket yang mengajukan izin, saya hanya berikan satu. Ada 180 minimarket yang mengajukan izin, saya beri 12. Biar kapok. Saya pro yang kecil-kecil saja.”

Bersama cawapres Jusuf Kalla, Jokowi berjanji, jika terpilih sebagai presiden, mereka akan membangun 5.000 pasar tradisional di seluruh Indonesia.
Mengapa Jokowi lebih mendukung pertumbuhan pasar tradisional dibanding pasar modern?

“Pasar itu potensi ekonomi rakyat. Produk para petani, nelayan, perajin, semuanya ada di sana. Yang harus kita lakukan kini itu merenovasi, membangun pasar. Pasar harus jadi showroom mereka. Pasar tradisional harusnya ndak kalah dengan pasar modern,” jawab Jokowi kepada sejumlah wartawan di Jl Malioboro, Yogyakarta.
Hemat saya, mestinya Prabowo Subianto selaku Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) perlu berterima kasih kepada Jokowi yang telah memberikan perhatian khusus kepada para pedagang pasar.
Ditolak asosiasi, didukung pedagang

Sekjen APPSI, Ngadiran, menyatakan prihatin atas keputusan Jokowi nyapres. Menurut pandangannya, hasil kerja Jokowi belum terlihat selama memimpin Jakarta.

Ngadiran bahkan mencibir pernyataan Jokowi bahwa 90 persen pasar tradisional di seluruh Indonesia masih dalam kondisi kumuh. Menurut Ngadiran, kondisi kumuh itu bukan hal baru karena sudah berlangsung sejak 12 tahun lalu.

Tentu saja APPSI sebagai organisasi mengarahkan dukungannya kepada sang Ketua Umum, Prabowo Subianto. Ketika mendeklarasikan dukungannya, Ngadiran berharap nasib para pedagang pasar mendapat perhatian dari Prabowo.

Organisasi pedagang pasar lainnya, Serikat Pedagang Pasar Indonesia (SPPI), juga menyatakan dukungan kepada Prabowo-Hatta. Ketua Umum SPPI Burhan Saidi juga berharap lapak-lapak pasar mendapat perhatian dari Prabowo-Hatta.

Namun, sikap para elite atau pemimpin asosiasi pedagang pasar tersebut bertolak belakang dengan para pedagang pasar itu sendiri. Para pedagang pasar justru mendukung Jokowi-JK. Dukungan mengalir dari Solo, pedagang cantik di Pasar Beringharjo, Pasar Notoharjo, pedagang pasar di Kota Tomohon, Sulut, pedagang pasar tradisional Gondangdia, Menteng, pedagang WTC Mangga Dua, dan Komunitas Pedagang Kaki Lima Jakarta, dan Relawan UKM Indonesia (Relawan UKMINDO).

Bahkan para pedagang di Malioboro dan Beringharjo rela meninggalkan lapaknya demi menemui Jokowi. Demikian pula Asosiasi Pasar Seni & Antik Bandung yang menyatakan dukungannya kepada Jokowi-JK lewat lagu. (*)
0
1K
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan