Jokowi Unggul Secara Merata

Michitra Adhikarsa
30 Jun 2014 | 15:24
Hingga saat ini, lembaga-lembaga survei masih tetap mengunggulkan pasangan Jokowi-JK lebih di atas pasangan PS-HR. Akan tetapi semua hasil survei adalah tetap hasil survei. Itu hanyalah menggambarkan segelintir hasil di permukaan tanah. Artinya survey yang mengambil data dari 1000-2000 orang tentu tidak menggambarkan pilihan warga dari Sabang sampai Merauke.

Untuk melihat secara nyata dukungan terhadap pasangan Jokowi-JK, kita perlu berjalan keliling kota dan keliling kampung. Aku membuktikan sendiri dukungan massive kepada pasangan Jokowi-JK itu ada dan hadir di banyak tempat. Salah satu contoh teranyar adalah kehadiran ribuan orang di Monas spontanitas ketika diadakan gerak jalan massal. Ini bukan kampanye, hanya sekedar gerak jalan massal tapi orang-orang yang berduyun-duyun datang luar biasa banyaknya. Tanpa dimobilisasi partai manapun. Mereka suka rela datang.

Kemudian di kampung dan desa dimana Jokowi berkunjung. Antusiasme yang begitu besar juga terlihat jelas. Tidak pernah kunjungan Jokowi sepi pengunjung. Warga yang sukarela datang juga tanpa dimobilisasi. Ini benar-benar menunjukkan kecintaan warga terhadap sosok Jokowi ini. Mau bukti selanjutnya? Media sosial terus memberitakan tentang dirinya. Stasiun TV? Sebelum masa kampanye, hampir semua stasiun TV memberitakan tentang Jokowi. Hanya karena kepentingan kampanye pemilik media kini mereka tidak lagi memberitakan Jokowi.

Dalam diri relawan pendukung Jokowi nampak ketulusan yang luar biasa. Mereka tidak hitung-hitungan memberikan dukungannya. Seorang ibu yang sudah agak berumur datang jauh-jauh ke Monas hanya untuk memberikan dukungan. Dengan tubuh yang dipenuhi keringat ibu ini mengatakan kepadaku, "Saya tidak peduli harus buang duit datang ke Monas, asalkan saya bisa memberikan dukungan saya kepada Jokowi, sosok sederhana yang sangat saya sukai...". Ketulusan hadi dimana-mana. Untuk itu jugalah maka Jokowi sampai terharu, dan lidahnya menjadi kelu melihat banyaknya dukungan yang begitu tulus terus mengalir dari seluruh pelosok negeri.

Uang sumbangan sukarela warga saja, sampai saat ini sudah melebihi angka 76 miliar. Angka yang tidak main-main banyaknya mengingat banyak yang menyumbang dengan segala keterbatasan mereka. Seperti seorang ibu tukang cuci baju yang memberikan sumbangan kepada Jokowi-JK. Dalam sejarah perpolitikan modern, mungkin baru saat ini ada begitu banyak orang tulus memberi sumbangan dengan sukarela. Biasanya orang-orang dibayar dulu supaya mendukung salah satu calon. Tapi kepada Jokowi, pandangannya akan lain. Mereka justru rela memberi sumbangan dari segala keterbatasan mereka demi Indonesia lebih maju. Demi kemenangan Jokowi-JK dalam pilpres kali ini.

Apapun pendapat dan sinisme orang, bahkan meskipun tabloid abal-abal Obor Rakyat yang berisi fitnah dan pelecehan masih tetap terbit. Walaupun masih banyak fitnah dan tuduhan yang silih berganti menerjang Jokowi, elektabilitas Jokowi masih lebih unggul dari PS-HR yang padahal didukung begitu banyak partai. Secara hitungan matematis dan statistik mereka sebetulnya harusnya sudah bisa unggul di atas 60% atas Jokowi-JK. Tetapi fakta berbicara lain. Fakta jelas menunjukkan yang sebaliknya.

Kampanye hitam dan kampanye gelap gulita hanya akan memudarkan dan membunuh demokratisasi yang sudah dibangun susah payah. Jokowi tidak akan tenggelam hanya karena difitnah, diisukan miring ini miring itu. Ia juga tidak akan kalah hanya karena dilecehkan dan dituduh ini dan itu. Jokowi itu semakin dibabat akan semakin merambat. MA.

#salam2jari