Final yang berada di Court 1, dilaksanakan pada 29 Juni di Sydney. H2H kedua pasangan ada di Jerman 2-1. Di set ke-1, pasangan Korea berhasil mengunci kemenangan, 21-16.
Set ke-2 pun tidak jauh berbeda, kelas ditunjukkan oleh pasangan Korea tersebut dan berhasil mengunci podium juara dengan menang tidak terlalu jauh, 21-17.
Dalam waktu 41 menit, Pasangan Korea berhasil menaklukan pasangan Jerman dua set langsung, membuat pasangan Jerman harus puas duduk di posisi ke-2 dan pasangan Korea bisa menikmati gelar juara di Australia.

Final court ke-3, dilaksanakan pada 29 Juni di Sydney. Di set ke-1, pemain India mendapat perlawanan ketat walaupun akhirnya mengunci kemenangan, 21-18
Pemain India mengunci kemenangan di set ke-2 dengan mudah, 21-11, yang mengukuhkan podium juara dan menuntaskan kejutan Pemain Spanyol dalam waktu 43 Menit.

Final Tunggal Putra menjadi pertandingan terakhir, sekaligus penentu gelar Indonesia. Simon yang diandalkan Indonesia berhasil mengunci perlawanan ketat Lin Dan pada set ke-1, 24-22
Di Set ke-2, Simon tampil tidak meyakinkan, sempat tertinggal jauh, Simon berhasil mengejar, namun tetap tidak dapat menahan laju Lin Dan, dan skor berakhir 21-16 untuk keunggulan Lin Dan. Rubber Game.
Set ke-3, penampilan Simon semakin menurun. Simon semakin tertinggal dan Lin Dan semakin bisa menguasai permainan. Simon terlihat tertekan dan mengakhiri pertandingan dengan skor 21-7. Tuntas sudah perjuangan Simon. Simon yang ingin meraih gelar yang sudah lama tak diraih, gagal meraihnya. Walaupun begitu, untuk bisa memberi perlawanan ketat kepada juara Olimpiade 2 kali, tentu bukan pencapaian yang buruk bagi Simon Santoso.