Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

cow.shakeAvatar border
TS
cow.shake
|Prestasi Mr. Righthand SAPI PKS| Kota Nur Mahmudi Jadi Sarang Maksiat

Kota Nur Mahmudi Jadi Sarang Maksiat
June 26, 2014



METROPOLITAN – Kota Depok nampaknya kini telah berubah menjadi sarang maksiat. Karena, kota yang dipimpin Nur Mahmudi Ismail dan dijuluki Kota Belimbing itu jadi surga bagi para Pekerja Seks Komersial (PSK) dan jadi sasaran pengusaha Tempat Hiburan Malam (THM). Meskipun Kasatpol PP Kota Depok Nina Suzanna sempat mengklaim jumlah para PSK mengalami penurunan dan mayoritas berasal dari luar kota, namun di beberapa lokasi ternyata praktik prostitusi makin menggeliat. Bahkan, bisnis haram yang kerap dilakukan di kafe dan warung remangremang (warem) kini mulai berpindah lokasi ke tempat kos-kosan dan area stasiun kereta. ”Kata siapa praktik prostitusi berkurang, justru makin bertambah. Kalau tidak percaya, cek saja di rumah kos-kosan bernama Duta Residence,” kata Rahmat (37), warga Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, kemarin.

Ia menambahkan, rumah kos yang dilengkapi fasilitas kolam renang, kafe, karaoke, biliar dan live music itu hingga saat ini masih kerap dijadikan lokasi mesum. ”Selain di Duta Residence, para PSK setiap malam hilir mudik di Stasiun Depok lama dan Depok baru.” Pada jam tertentu, mereka hilir mudik di sepanjang bantaran rel,” imbuhnya.

Sementara itu, sebanyak 25 wanita pemandu karaoke di rumah bernyanyi alias karoke Venus, area Depok Town Square, Jalan Margonda dijaring aparat kepolisian dari Polresta Depok. Mereka langsung digiring untuk mendapat pembinaan jelang Ramadan. Razia yang dipimpin langsung Kasat Reskrim Polresta Depok Komisaris Agus Salim itu tak hanya menjaring puluhan pemandu karaoke, namun juga mengincar sejumlah pria hidung belang. Satu per satu pengunjung yang hadir khususnya anak muda menjalani tes urine. Ini sengaja dilakukan guna mencegah adanya bahaya peredaran narkotik di rumah bernyanyi. “Selain didata dan dibina, mereka (para wanita pemandu karaoke) ini kami minta untuk berpakaian lebih sopan. Ini kan memasuki bulan suci Ramadan dan kami minta pada pengelolanya untuk membatasi jam operasional,” kata Agus.

Umumnya, sejumlah pemandu karaoke yang masih berusia remaja ini menolak saat akandibawa petugas. Namun setelah diberi pengarahan mereka pun akhirnya pasrah. Selainmenyambut Ramadan, operasi juga sengaja digelar guna memastikan tidak adanya eksodusPSK Dolly, Surabaya. Sebelumnya, masa Front Pembela Islam (FPI) mendesak Pemerintah Kota Depok untuk menutup kegiatan-kegiatan yang berbau mesum saat bulan puasa. Tak hanya pemkot, hal ini juga disampaikan FPI pada pengelola kafe, warung remang-remang dan pemilik THM yang ada di wilayah Depok. Jika imbauannya tak dituruti, FPI bahkan mengancam akan melakukan tindakan tegas tanpa perlu pemberitahuan lagi.(ald/fai/wan)

Code:
http://metropolitanonline.co/2014/06/26/kota-nur-mahmudi-jadi-sarang-maksiat


emoticon-NgakakMemang SAPI ahlinya selangkangan.
0
4.7K
47
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan