rachmadtriwisarAvatar border
TS
rachmadtriwisar
Titah raja kecil di timur Indonesia
Merdeka.com - Hari itu cakrawala terlihat muram. Awan hitam masih berkumpul setelah meneteskan butiran air. Memasuki langit di atas Bandar Udara Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara, pesawat carteran rombongan calon wakil presiden Muhammad Jusuf Kalla terus berputar-putar hampir sejam.

Di bandara kecil dan hanya memiliki satu landasan itu, keluar masuk pesawat memang harus mengantre. Setibanya di sana, puluhan relawan dan sebagian besar karyawan perusahaan Kalla menyambut.

Kunjungan Kalla di wilayah timur Indonesia sekaligus kampung halamannya ini tidak berjalan mulus. Selang beberapa lama mendarat, rombongan wartawan ribut dengan pihak keamanan bandara. Baku hantam nyaris terjadi di pintu gerbang.

Belasan mobil rombongan dipenuhi stiker bertulisan Relawan kalla, juga dimiliki perusahaan perjalanan sekaligus distributor merek Toyota bernama Hadji Kalla, siap mengantar ke tujuan pertama, yakni lapangan MTQ di seberang taman wali kota Kendari. Di lokasi puluhan Kalla ikut menghadiri orasi politik bos mereka.

Terselip pula belasan perempuan mulus dan cantik berkaus putih dan rok abu abu sepaha khidmat mendengarkan pidato. "Kita pasti pilih Pak JK dong," kata seorang wanita enggan disebutkan namanya kepada merdeka.com dua pekan lalu. Belasan wanita itu bekerja sebagai agen penjual mobil di perusahaan Hadji Kalla Toyota Grup.

Dalam pidato politiknya, Kalla merasa bangga dan berterima kasih kepada seluruh masyarakat Kendari sudah menaruh harapan kepada pasangan Jokowi - Jusuf Kalla. Ketua Palang Merah Indonesia ini berjanji memperbaiki infrastruktur sempat diklaim pernah dibangun semasa dia menjadi wakil presiden.

"Saya sudah membangun Kendari. Kalau mau dilanjutkan pilih saya lagi," ujarnya dari atas panggung. "Kalau dulu masih satu jalur, sekarang sudah ramai." Setelah menghabiskan beberapa jam, rombongan langsung terbang ke tanah kelahirannya Makassar.

Ribuan penyokong sudah menunggu ketua Dewan Masjid Indonesia itu di lapangan Karebosi, jantung kota Makassar. Lebih menarik perhatian, lokasi kampanye ini menghadap ke arah Menara Bosowa. Gedung terjangkung di Sulawesi ini terdiri dari 23 lantai dengan ketinggian 120 meter itu milik Aksa Mahmud, adik ipar Jusuf Kalla. "Semua pilih nomor berapa?" teriak Kalla. "Dua, dua, dua, dua!" jawab ribuan simpatisan kompak.

Malamnya, mantan ketua umum Partai Golongan Karya ini bertemu para tokoh masyarakat dan pengusaha di Wisma Kalla, bangunan tertinggi ketiga setelah Menara Bosowa. Wisma Kalla berlantai 15 ini merupakan pusat kerajaan bisnis Kalla Group.

Akbar, karyawan parkir Kalla Group, mengakui Kalla perhatian terhadap semua pegawainya. Saban lebaran kediamannya di Jalan Haji Bau, Mariso, Makassar selalu menerima tamu dari seluruh karyawannya. "Datang ke rumahnya selalu ada amplop isi Rp 100 ribu, lumayan," ujar Akbar seraya tertawa.

Kerajaan bisnis Kalla menggurita di wilayah timur Indonesia. Perusahaan otomotif dan perjalanan sudah dia miliki sejak ayahnya merintis dengan nama Kalla Group sejak 1969. Perusahaan Hadji Kalla menjadi agen tunggal pemasaran mobil Toyota untuk Sulawesi Selatan, Tengah, dan Tenggara.

Di dalam pesawat dalam perjalanan kampanye politik wilayah timur Indonesia, Kalla sesekali menyapa wartawan ikut dalam rombongannya. Dia begitu percaya diri bisa menang di sana. "Di sini kita bisa 90 persen," tuturnya sembari tersenyum.
0
750
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan