Siapa tak kenal nama Cristiano Ronaldo!? Winger/ Striker Timnas Portugal ini namanya sudak dikenal di seantero jagad, bukan hanya dikalangan penggila bola saja. Skil menawan, tendangan keras terukur dan visi brilian membuatnya merengkuh 2 gelar pemain bola terbaik sejagad, yang paling gres Cristiano raih di tahun 2014, dengan kata lain dia adalah pemain bola terbaik saat ini. Pemain yang akrab disapa CR7 ini memulai karirnya di klub lokal Sporting Lisbon. Pertandingan persahabatan dengan raksasa Inggris: MU membuat staf pelatih dan pelatih legendaris Sir Alex Ferguson kepincut akan kemampuan Ronaldo muda. Tak perlu waktu lama, Ronaldo diboyong ke ‘Theatre of Dream’. Di ‘Setan Merah’ inilah karir CR7 meroket hingga akhirnya dia hijrah ke ibukota Spanyol, menjadi bagian dari ‘Tim Galaksi’ Real Madrid. Hingga saat ini tercatat Ronaldo masih menjadi warga El Real dengan gaji selangit berbanding dengan pundi-pundi gelar Real Madrid yang makin bertambah sesuai kontribusi Ronaldo.

Pada Piala Dunia 2014 ini Ronaldo belum memberikan hasil maksimal bagi negerinya: dua pertandingan sekali kalah dan sekali seri menandakan Portugal berada di ujung tanduk dan terancam pulang lebih dini. Kondisi cedera berlarut-larut menjadi salah satu alasan belum maksimalnya penampilan sang superstar. Tetapi assist-nya di pertandingan melawan Amerika menandakan CR7 masih bertaji dan mengirim sinyal bahaya pada lawan selanjutnya: Ghana, dalam pertandingan hidup-mati.

‘King Leo’, julukan itu tidak berlebihan disematkan pada sosok Lionel Messi. Julukan angker itu hanya terkesan arogan pada kalangan yang belum pernah melihat aksinya di lapangan hijau. Messi meliuk-liuk, memperdaya, melakukan umpan brilian, melakukan ‘tricky shot’ dan keajaiban lainnya yang membuat kawan dan lawan terpukau. Ia adalah jebolan akademi junior Barcelona: La Masia. Meskipun ia tulen berdarah Argentina, tetapi Barcelona telah menjadi kampung halaman keduanya. Jika ia bermain di lapangan, Lionel beraksi bagaikan aktor utama, dan keduapuluhsatu pemain lainnya bak pemain figuran bagi kegemerlapan aksi Lionel Messi. Rekor-rekor klub, liga dan Eropa ia pecahkan tiap hari. Bahkan kabar burung menyebutkan kemerosotan prestasi King Leo pada tahun 2014 ini disebabkan ia bosan memecahkan rekor dan menunggu pesaing terdekatnya untuk mendekati prestasinya. Sungguh luar biasa...!!!

Piala Dunia menjadi PR paling berat bagi sang megabintang Argentina, bayangkan saja, di usianya yang baru 26th ia sudah menjadi topskor sepanjang masa Barcelona, belum lagi 4 gelar pemain terbaik dunianya, ironisnya di dua piala dunia terdahulu ia hanya mencetak sebiji gol dan bahkan tidak sanggup membawa Argenina ke fase semifinal. Piala Dunia 2014 ini menjadi titik balik, 2 gol yang sudah ia kemas di momen krusial menunjukkan King Leo sudah nyaman di singgasananya. Kita tunggu saja prestasi selanjutnya dari Lionel Messi, akankah ia bisa meraih trofi impiannya: Piala Dunia!!?

Pemain depan asal Belanda ini sudah tidak muda lagi, umur 30th telah tersemat di pemain bertubuh ramping kelahiran Rotterdam. Tapi jangan salah, naluri mencetak golnya masih kelas satu dan dan tidak kalah dibandingkan striker-striker top lainnya. Hadir di Arsenal dari klub asal Feyenoord van Persie muda disiapkan untuk mengganti posisi Dennis Bergkamp. Tumbuh ditemani legenda Prancis Thiery Henry mematangkan skill Persie. Kepergian bintang-bintang Arsenal membuat Persie menjadi tumpuan utama The Gunners, dan Persie tidak menyia-nyiakan kepercayaan itu, ia menggenggam gelar kapten dan menjadi mesin gol utama Arsenal. Prestasi terakhir bersama Arsenal adalah menjadi Top Skor Premier League dengan 30 gol, dan menjadi pemain tersubur ke-8 sepanjang masa bagi Arsenal dengan 132 gol. Kemudian ia pindah ke MU untuk merasakan titel Juara Inggris yang langsung ia raih di musim pertamanya bersama Setan Merah.

Piala Dunia ini menjadi panggung megah bagi sang robbin hood, bagaimana tidak, dari dua laga awal ia sudah mencetak tiga gol!! Sayang akumulasi kartu memaksa van Persie absen di laga ketiga. Tapi itupun tak apa, kesempatan beristirahat menjadikan tumpuan Belanda ini menjadi lebih segar dan beringas di fase knock-out. Kita lihat saja, bagaiman aksi van Persie di laga sistem gugur, apakah namanya akan bergaung semakin nyaring ataukah strategi lawan bisa meredam ketajamannya...

Nama ini masih terdengar asing di telinga penggila bola dunia pada tahun 2010, mungkin hanya masyarakat Jerman khusunya warga Bavaria yang mengetahui kejeniusannya. Dan Piala Dunia 2010 menjadi titik start-nya sebelum melesat ke angkasa. Tak tanggung-tanggung, diplot sebagai pendukung striker utama Miroslav Klose, Muller malah mengungguli prestasi seniornya di segala bidang. Lima gol dan tiga assist mengukuhkannya sebagai penerima Golden Boot PD 2010, ia juga meraih penghargaan Pemain Muda Terbaik karena kala itu umurnya baru 20th! Prestasinya berlanjut di FC Holywood Bayern Muenchen dengan gelar juara liga, finalis Liga Champion, dan meningkat dengan meraih treble termasuk juara Liga Champion.

Timnas Jerman membuat sensasi dengan hanya memanggil satu striker murni: sang legenda Miroslav Klose. Bahkan ketika laga melawan Portugal, Jerman tidak memasang striker. Hasilnya: Muller mencetak hattrick. Pola permainannya yang bersifat menyerang, dinamis, mudah adaptasi, stamina berlimpah, team work baik menjadikannya talenta yang tak terbendung oleh pertahanan lawan. Hasil imbang dengan Ghana mungkin jadi pemicu bagi panser muda satu ini untuk mengamuk di laga-laga selanjutnya.

Pemain asal Prancis ini lahir di kota Lyon dan kemudian menjalani debut profesionalnya di klub asal kota kelahirannya: Olympique Lyonnais. Tiga musim pertamanya di Ligue1 berlangsung gemilang: Lyon meraih tiga gelar juara beruntun yang merupakan lanjutan dari gelar-gelar tahun sebelumnya. Tampil sebagai topskor dan meraih beberapa penghargaan membuat raksasa ibukota Spanyol jatuh hati. Kelanjutannya adalah Benzema menjadi bagian Los Galacticos dan sinar kebintangannya semakin terang. Perebutan posisi penyerang utama tidak membuat Benzema ciut, hasilnya ia lebih dipilih ketimbang juru gedor Argentina Higuain dan membantu Madrid meraih La Decima, gelar kesepuluh di Liga Champion Eropa di musim 2013/2014.
Cideranya maskot Prancis Franck Ribery membuat pengamat meragukan sepak terjang Prancis di Piala Dunia 2014. Kenyataannya, Prancis tampil gemilang hingga saat ini: Hondura dilumat tiga gol tanpa balas, Swiss dipermak 5 melawan 2. Dan semua pihak setuju, Benzema menjadi salah satu aktor utama kedigdayaan Prancis. Tiga gol sudah ia lesakkan, ditambah tiga assist ia sumbangkan. Bagaimana kiprah Prancis dan Benzema selanjutnya, akankah pembantaian terus berulang? Kemungkinan besar: Ya!

Pemuda kelahiran La Louviere, Belgia, ini memulai debut profesionalnya bersama tim Prancis Lille di usia 16th! Dan di tahun debutnya pula ia langsung meraih penghargaan pemain muda terbaik. Kebintangannya makin terlihat ketika mengantar Lille meraih double winner sekaligus Hazard dinobatkan sebagai pemain terbaik Ligue1, yang mana ia menjadi pemain paling muda yang meraih gelar tersebut, Fantastis! Prestasi Hazard langsung memukau klub-klub mapan Eropa, dan klub ibukota Inggris Chelsea menjadi pihak yang beruntung meminang bintang Belgia tersebut.

Sejumlah pengamat meyakini bahwa timnas Belgia sekarang merupakan generasi emas yang berisi pemain-pemain terbaik melebihi generasi-generasi sebelumnya. Bukti awal adalah tersebarnya talenta-talenta berbakat Belgia di klub-klub papan atas Eropa. Bukti kedua adalah Belgia melenggang melewati fase knockout Piala Dunia 2014 setelah melalui 2 pertandingan saja. Dan tebak siapa pusat generasi emas Belgia ini: satu nama, Eden Hazard.

Inilah pemain paling veteran dalam daftar kita, sang maestro Italia berumur 35th: Andrea Pirlo. Sejarah panjang malang melintang di berbagai klub Itali telah ia lalui sebelum terakhir berlabuh di Si Nyonya Tua, Juventus. Sebagian orang menganggap masanya sudah habis selepas Piala Eropa 2012 dan setelah lepas dari AC Milan. Pirlo menjawabnya dengan gelar demi gelar yang ia raih bersama Juventus ‘baru’. Kemampuannya mengatur tempo permainan bak konduktor memimpin orkestra. Ia memperkenalkan posisi baru dalam sepakbola: deep playmaker, dan ia belum ada tandingannya untuk posisi tersebut hingga saat ini.

Kejutan terjadi di grup D Piala Dunia, negara yang diperkirakan sebagai penggembira, Kosta Rika, lolos lebih awal ketimbang kontestan lainnya di grup yang sama. Salah satu korbannya adalah juara dunia empat kali, Italia, negara asal Andrea Pirlo. Permainan gemilang Pirlo sewaktu menghadapi Inggris seakan lenyap tak berbekas. Tapi bukan maestro namanya jika tenggelam begitu saja, laga melawan Uruguay nanti menjadi pembuktian sang living legend. Kita tunggu aksinya di pertandingan akbar antara Italia melawan Uruguay!