Halloo Agan dan Aganwati semuaa..
Selamat pagi, siang, sore dan malam para kaskuser semoga semua dalam keadaan sehat wal'afiat, amin..

Kali ini ane mau share/berbagi cerita tentang perjalanan kami menuju Puncak Pulau Dewata ini.
Sebelumnya ane belum kepikiran gan soal naik ke Gunung Agung, karna ane dapet informasi agak sedikit sakral gitu gan, menurut informasi yang ane dapet katanya mesti pakai "Guide" soalnya pendaki sering tersesat gan, lalu pada saat ada upacara besar di Pura Besakih maupun Pura Pasar Agung pendaki dilarang naik gan dikarenakan bisa tersesat dan hilang, terus juga kalau ada pendaki perempuan ingin naik dilarang saat sedang datang bulan dan satu lagi katanya dilarang membawa makanan berbau daging Sapi.

Pada waktu itu rencana awal mau ke Gunung Batur gan dan temen-temen ane (5orang) setuju, ane udah sibuk cari informasi tentang Gunung tersebut dan ane udah sepakat tetapkan berangkat tanggal 7 Juni malem minggu.

Waktu tinggal seminggu lagi gan sebelum hari H, dan temen ane tiba-tiba BBM "om, kita ke Agung aja dulu yuk, baru next ke Batur" ane tiba-tiba kaget dan ane bales "yakin om? yaudah ane tanya yang lainnya om mau apa engga." karena dari 6 orang termasuk ane semua buta jalurnya gan, beberapa menit kemudian ane BBM in deh kawan-kawan ane yang lain "om pindah haluan ke Agung minat gak? nanti ke Baturnya next aja." serentak menjawab "oke om siap terserah aja." cukup mengejutkan gan kebetulan temen ane 3 orang asli penduduk sini gan dan yang 1 pernah ke Agung cuma via Pura Pasar Agung dan ane mutusin via Pura Besakih memang katanya sii agak lama dibanding via Pura Pasar Agung, kalau via Pura Pasar Agung (4-5Jam Normal), kalau via Pura Besakih (6-7Jam Normal).

Segala sesuatu udah ane siapin gan dari mulai informasi yang ane dapet serta trek Gunung Agung via Besakih dan Logistik pastinya. Ane sepakat berkumpul di Denpasar pukul 20.00 WITA, setelah semua kumpul ane bongkar logistik di daypack ane serta check and recheck jika ada logistik yang kurang. Setelah semua sudah oke dan kami siap-siap berangkat menuju Pura Besakih sekitar pukul 22.00 WITA, karena ane semua buta jalur terpaksa temen ane munggunakan GPS di Andoidnya menuju Besakih (Kaki Gunung Agung), setelah perjalanan yang cukup lama, sampailah kami pukul 23.30 WITA di Pos Polisi deket Pura Besakih untuk izin pendakian (kebetulan polisinya udah pada tidur semua), karena ane bukan asli sini, ane serahkan sama teman ane yang penduduk sini untuk izin sama Polisi disitu.
Berikut perbincangan temen ane sama polisi:
Temen Ane:"Swastiyastu."(sampe beberapa kali mengucapkan salam dan terbangun polisinya)
Polisi:"Swastiyastu, ada yang bisa dibantu?"
Temen Ane:"begini pak , kami mau izin untuk pendakian ke Gunung Agung."
Polisi:"apa kalian sudah ada Guide?"
Temen Ane:"kami tidak pakai Guide pak, karena temen kami sudah pernah ke Gunung ini."
Polisi:"wah tidak bisa dek, kalau kalian ingin mendaki Gunung ini, kalian harus menggunakan Guide karena biar ada penanggung jawab kalian selama mendaki, dan biar tidak ada kejadian-kejadian negatif. Karena kalau tidak pakai Guide banyak sekali pendaki yang tersesat atupun hilang."
Temen Ane:"berarti gak bisa ya pak kalau tidak pakai Guide?"
Polisi:"tidak bisa dek, karena kami tidak bertanggung jawab jikalau ada kejadian saat mendaki. Coba cari di Terminal biasanya Guide berkumpul disitu"
Temen Ane:"iyaa pak saya coba kesana, makasih pak." (langsung nyamperin ane)Gimana nih om katanya mesti pakai Guide?"
Ane:"yah om jam segini udah gak ada Guide mah, kalau mau pakai Guide rata-rata dari siang hari om bookingnya. Yaudah coba kita liat di terminal itu deh." (ane ber6 menuju tempat perkumpulan Guide dan alhasil sepi gan gak ada Guide 1pun dan waktu sudah menunjukkan pukul 00.00 WITA, dan ane bergegas menanyakan sama temen ane) Gimana nih om mau lanjut tanpa Guide atau gimana? Kalau mau lanjut tunggu polisinya tidur dulu dan kita start pukul 00.30 WITA."
Temen Ane:"yaudah kita sepakat semua lanjut tanpa Guide." (lalu ane dan teman ane siap-siap untuk start pukul 00.30 WITA)

Perjalanan kami lanjutkan untuk memulai pendakian dan menaruh sepeda motor kami di dekat Pura Besakih (dengan pedenya kami taro motor kami disitu dan kami pun tidak tau pasti start dimulainya pendakian yang hanya bermodalkan percaya diri) dan disitu ada banyak warung-warung yang tutup. Kami pun berkumpul dan berdoa bersama sebelum memulai pendakian, setelah selesai kami bergegas memulai pendakian dan teman kami mengawali sembahyang di Pura dan bertemu beberapa pengunjung penduduk Bali yang habis bersembahyang. (lupa ane nama Puranya gan)

Setelah ke 3 temen ane selesai bersembahyang, lalu ane melanjutkan perjalanan. Ketika kami sudah berjalan kurang lebih 1 setengah jam dan tiba-tiba jalurnya buntu gan ane dan teman-teman ane tetap tenang dan terus mencoba mencari jalur yang benar. Ane melanjutkan perjalanan berbeda arah dan lama-lama ane mencium kandang sapi gan eh ternyata ane salah lagi gan tembusannya kandang sapi milik warga setempat . Ane dan kawan ane sepakat "kalau nanti jalurnya semakin gak jelas lebih baik jangan sok tau ya, karena kita semua buta jalur dan memutuskan untuk kembali".
Ada temen ane yang asli sini masih percaya diri dan semangatnya tinggi gan untuk mencari jalur yang benar (padahal ane udah pasrah karena beberapa kali salah jalur), setelah berjalan beberapa menit ternyata ane ketemu jalur beraspal gan dan ada Pura serta warung yang masih buka, ane dan temen-temen ane langsung ngakak gan, dan ane berbelok menuju Pura dan warung tersebut untuk menanyakan jalur pendakiannya. Setelah diberitahu oleh ibu warung tersebut ternyata start pendakiannya dimulai dari sini gan , perjalanan dilanjutkan kembali gan, senangnya kami semua udah ketemu jalur yang bener .

Setelah beberapa jam perjalanan trek semakin berat gan dengan tanah yang empuk yang gampang longsor dan kami bertemu bule 2 orang dengan Guide, kata Guidenya bule itu sudah tidak kuat gan dan memutuskan untuk kembali. Kami tetap melanjutkan perjalan, sekitar pukul 04.30 kawan kami ada yang kelelahan dan kami memutuskan untuk tidur yang beralaskan jas hujan dan kaki di ikat tambang karena kami semua gak bawa SB gan (gak ada rencana untuk tidur sesaat gan, kami semua fokus kejar sunrise ternyata diluar dugaan) ane menggigil paling pertama gan mulai dari kaki sampe ke badan dan posisi ane kurang enak karena medannya gak datar lalu temen ane bilang "peluk gue aja om".

Sekitar pukul 07.00 WITA, bangunlah temen ane satu persatu, dan ane masih gak bisa bangun karena masih menggigil dan kaki ane keram dijari
lalu ane paksain bangun deh dan ane minta tolong temen ane nabun *huh mendingan gan tangan ane, ane sodorin aja di api . Kami pun membongkar logistik untuk sarapan sebelum melanjutkan perjalanan. Setelah perut udah terisi kami bergegas melanjutkan perjalanan menuju puncak, dan di perjalanan kami yang sedang beristirahat bertemu lagi bule dengan Guide (total 4orang) katanya mereka dapet gan sunrisenya dan kami bertanya "berapa lama lagi perjalanan kami menuju puncak?" mereka menjawab 2-3jam lagi. Dengan semangatnya kami melanjutkan perjalanan, waktu menunjukkan pukul 10.00 WITA, dan mulai memasuki medan berbatu, nah gan di medan ini lah kami kebingungan mencari jalur menuju puncaknya tapi kami gak menyerah gan. Dan ane punya ide karena jalur ini susah di inget, ane mutusin buat iket tali syal warna merah punya temen ane di pohon-pohon kecil gan, dengan konsentrasi penuh ane terus meraba jalur sampai menuju puncak.

Dengan susah payahnya kita menuju Atap Bali, sampailah kami di Puncak Tertinggi Bali dan matahari pun di atas kepala gan Subhanallah indah banget gan walaupun kami gak dapet sunrise. Untung waktu itu cuaca sedang bersahabat gan. Teman kami 3 orang yang asli sini pun langsung bersembahyang di Puncak (bangga ya gan bisa bersembahyang di Puncak). Setelah menikmati pemandangan yang Indahnya Indonesia Raya, ada teman kami yang sempat-sempatnya video call sama cwenya untuk nunjukkin betapa indahnya negeri diatas awan (telkomsel dapet sinyal gan).

Sudah banyak foto yang kita ambil dan saatnya kami bergegas turun karena teriknya matahari kami kepanasan gan. Kami perlahan turun dan mencari jejak yang kami pasang dengan perlahan karena medannya yang cukup membuat kaki ane geter gan turunnya pun ngesot .

Setelah beberapa perjalanan turun, kami sempat kehilangan jejak gan, dan patokan ane adalah Tebing sebelah kiri karena tadi kami lewat situ itu yang ane inget. Semakin lama perjalanan turun kok perasaan ane jalurnya ke tengah bukan minggir mendekati tebing, dengan konsentrasi penuh temen ane mencari jalur yang mendekati tebing tersebut. Akhirnya kami mencapai jalur yang kami lewati tadi pinggir tebing, lalu ane sempet melirik ke jalur yang salah tadi, ternyata tembusannya jurang gan .

Sampailah kami di tengah-tengah Gunung sekitas pukul 17.00 WITA, beristirahat sejenak sambil menikmati sunset dan sekalian persiapan headlamp.

Matahari pun sudah mulai hilang, perjalanan dilanjutkan kembali, dan kami pun bertemu kembali dengan pendaki lain yang asli sini kalau gak salah 9 orang bersma Guide.

Waktu menunjukkan pukul 19.00 WITA, dan kami berpapasan kembali oleh pendaki lain dengan Guide dan kami bertanya "berapa lama lagi kami sampai bawah?" Guide menjawab "sekitar 1-2jam lagi. Beristirahat kembali serta mengecek kesediaan logistik kami yang tersisa hanya 1pcs Natadecoco kami pikir cukup sampai ke warung yang dibawah tadi eh ternyata salah perkiraan gan, kami kehabisan air gan dan perjalanan masih cukup panjang, dengan tenggorokan yang kering serta dengkul yang mulai oblak kami harus tetap berjalan sampai ke warung di bawah itu.

Sekitar pukul 22.00 WITA, sampailah kami di bawah dan langsung menuju warung yang buka itu, tapi ane langsung lemes gan warungnya gelap ane pikir tutup karena ane udah dehidrasi gan. Setelah ane dan teman-teman samperin warungnya ternyata buka gan dan mungkin sumber listriknya yang sedang padam, langsung deh ane buka kulkas di warung itu dan ane ambil air mineral 1 liter beuhh legaa gan . Kami beristirahat sejenak diwarung itu gan untuk menghilangkan rasa cape+aus dan diwarung itu jual pop mie juga gan lumayan buat ganjel usus .

Waktu menunjukkan pukul 23.30 WITA, anginpun mulai menggetarkan tubuh kami kembali, lalu kami tanya sama ibu warung itu "kira-kira berapa kilo ya bu untuk mengambil motor kami di dekat Besakih?" dan si ibu menjawab "10km jauhnya dek." kami semua gak ada yang mau mengambil motor karena badan yang sudah lelah. Kami pun menunggu jika ada Guide yang datang dan kami bayar untuk mengambil motor kami, ibu warung pun sempat menawarkan sepeda miliknya untuk disewakan kepada kami, tetapi kami pun menolak karena kaki yang sudah lemas.

Beberapa jam kemudian ada orang menggunakan mobil yang ingin keluar menuju Besakih, dan kawan kami pun 3 orang dikasih tumpangan sampai tempat parkir motor kami. Pukul 00.00 WITA, kami semua siap-siap untuk menuju kembali ke rumah masing-masing dan sampai sekitar pukul 01.30 WITA. Perjalanan yang sangat mengesankan gan .

Sedikit Saran

Tidak Lupa Juga Kami Ucapkan Terima Kasih Kepada:

Jika Diperkenankan Bantu

dan
Ane Gak Nolak Klo Dilempar

SALAM LESTARI + SATU CANGKIR
JAGA SELALU KELESTARIAN RUMAHKU INDONESIAKU
SAVE OUR MOUNTAIN