Jaman dulu, kuliah jadi semacam tanggung jawab buat orang yang memang merasa mampu, baik dari segi otak, mental, maupun keuangan. Ketika itu, mereka ingin menjadi manusia yang punya intelektualitas dan bisa menghargai ilmu dan pengetahuan.
Nah, kalau sekarang? Kita berpikir kalau kuliah itu biar gampang cari kerjaan. Yakin kalau lulus kuliah dan jadi sarjana bisa langsung kerja? Temen-temen TS masih banyak yang belum kerja lhoh.

Di kampus, kita masuk kelas, mendengarkan dosen, dapat tugas, lalu ujian. Kalau apa yang kita dapat cuma sebatas teori dan bukan sesuatu yang aplikatif dalam pekerjaan nanti, maka nilai dari ilmu dan pengetahuan itu akan berkurang alias nggak begitu manfaat.
Sarjana yang bekerja dengan modal gelar, biasanya akan sulit mencapai puncak karir. Karir cenderung stagnant alias ya gitu-gitu aja. Sedangkan, mereka yang punya gelar dan didukung kemampuan mumpuni bakal terus naik level.

Emang sih habis kuliah ntar kerja, trus dapet uang. Tapi coba deh search di mbah google tentang kisah sukses orang, banyak tuh yang sukses tanpa kuliah, atau bahkan lulusan SD. Iya gak sih?

Percaya gak percaya itu yang sering terjadi. Contohnya, secara sarjana Pertanian atau Sarjana Hukum tapi kerjanya jadi teller bank, terpaksa deh belajar akuntansi dulu. Bahkan yang bekerja sesuai bidangnya pun banyak hal-hal baru yang harus dipelajari, atau bahkan cuma 10% aja yang diajarkan di kampus.

Mahal buat kondisi ekonomi yang pas-pasan. Orang tua nyariin pinjaman ke sana kemari demi buat nguliahin anak-anaknya. Dari pada gak ada biaya mending langsung kerja aja deh. Kan enak langsung dapet duit banyak, gak nyusahin orang tua juga. Apalagi biaya masuk dan SPP tiap semester sekarang mahal-mahal kan, kecuali yang dapet beasiswa.

Ini yang utama harus kamu miliki, bahkan sebelum masuk kuliah kamu harus memantapkan targetmu. Misalkan saja target lulus IPK 4,5, eh kebanyakan ya? 3,5 aja deh
Nah.... fokuslah ke targetmu. Karena di tengah perjalanan pasti kamu menemukan rintangan-rintangan. Jangan lengah ye...

Menjadi mahasiswa berarti diri kita sudah dewasa, tidak ada lagi namanya bernmanja-manja ala anak sekolahan. Kebiasaan-kebiasaan buruk selama masa sekolah harus dihilangkan, karena selama menjadi mahasiswa kita diberi kebebasan namus harus bertanggung jawab. Namanya aja “Maha”, udah super kan, bukan “Siswa” aja.

Kegiatan kelompok bukan ajang pemanfaatan temen, kamu Cuma nitip nama aja terus siapa pinter dia yang kerja. Aktif dalam kelompok bukan hal yang merugikan kamu, tapi dengan aktif kamu bisa mengasah kemampuan kamu dalam berkomunikasi dan menyampaikan pendapat. Jadi jangan cuma sembunyi di balik kaca aja ye....

Maksudnya bukan bicara buat ngelobi nilai lhoh. Tapi dengan berbicara dengan dosen baik di ruangannya atau di ruang kelas, kamu akan terlatih berpikir kritis khususnya tentang materi yang diajarkan. Karena bagaimanapun kamu gak mau kan kelihatan bego di depan dosenmu. Ingat! Dosen itu bukan guru, kamu mau ngapa-ngapain beliau gak bakal peduli, toh yang butuh juga kamu. Tapi kalo kamu sampai berhasil ngambil hati si Dosen, keren banget tuh.. Kalo pengalaman TS kuliah di Sipil jadi sering di ajak proyek, akhirnya dapet duit deh

Dengan mengikuti berbagai kompetisi kamu akan melatih skillmu dan semangat bersaingmu dengan mahasiswa-mahasiswa dari luar kampus. Bisa jadi pengalaman tersendiri buat kamu sebelum memasuki dunia kerja nanti. Karena setelah lulus kita akan berhadapan dengan beraneka ragam lulusan dari berbagai PT.

Kuliah selain berhadapan dengan orang dengan yang berasal dari beragam daerah, suku, Ras, Agama, kuliah juga sarana tepat untuk mencari relasi baru. Terkadang kampus dijadikan ruang strategis dalam membangun jaringan, yang bertujuan untuk mengenal satu sama lainnya yang nantinya akan mengarah pada sebuah tujuan .
Semakin banyak memiliki teman (relasi) semakin bagus. Ini bisa dimanfaatkan untuk mencari beragam informasi yang dibutuhkan oleh mahasiswa dikemudian hari. Apalagi saat ini, pertumbuhan jejaring sosial yang semakin merebak dikalangan mahasiswa. Dengan mudah membuat sebuah komunitas di halaman Facebook, dan saling berinteraksi satu sama lain dengan beragam tujuan, dari membicarakan aktivitasn sehari-hari hingga tawaran pekerjaan, sangat membantu bukan.

Selain untuk menjalankan aktivitas perkuliahan yang formal, kegiatan ekstra atau organisasi untuk mengisi waktu luang sangat memberikan kontribusi besar terhadap mahasiswa bersangkutan.
Banyak pengalaman yang kamu dapatkan dalam berorganisasi, diantaranya melatih skill berbicara, berpikir kritis, cepat dalam mengambil keputusan. Bahkan bagi mahasiswa yang aktif dan serius menekuni organisasi, bisa menjadi modal sekaligus jaminan ketika terjun di lapangan untuk memperoleh pekerjaan .

Kuliah gak beda sama SMA dalam hal menuntut ilmu. Sama, kuliah juga dapet materi kayak SMA, Cuma bedanya di kuliah lebih spesifik lagi.
Seperti kata-kata dalam film 3 idiots "Nikmatilah dan rasakan indahnya ilmu pengetahuan"
Dengan begitu kamu gak akan tersiksa oleh rasa malas belajar, kalau kamu menikmatinya maka belajar terasa enjoy, materi yang dipelajari cepet masuk, dan kamu mudah memahaminya.

Yang namanya seminar itu udah luas banget ilmunya, dan pastinya gak diajarkan di kuliah. Dengan mengikuti seminar, pengetahuanmu pasti bakal nambah. Asalkan jangan nyari konsumsi doank ye..

Dengan mengikuti kegiatan ini, kamu akan membuka mata lebih luas lagi tentang kehidupan masyarakat. kamu mulai berpikir bagaimana memberikan kesejahteraan bagi mereka. Kamu mulai berpikir bagaimana ilmu yang kamu pelajari di kuliah bisa berguna bagi mereka.

Kalau kamu tanya mbah google banyak kok jenis-jenis usaha sampingan yang cocok buat mahasiswa, atau kamu punya skill sendiri misalnya bisa gambar. Manfaatkan itu buat dijadikan uang, jadi kamu melatih skill berdagang juga. Dengan begitu selain punya modal kemampuan wirausaha kamu juga bisa membeli kebutuhan tambahan tanpa minta orang tua. Lagi pula perusahaan dimanapun pada dasarnya dapet keuntungan dengan Jual - beli. betul kan?

Banyak banget Perguruan Tinggi di Indonesia baik yang Negeri ataupun yang swasta. Kamu bisa lihat juga ranking perguruan tinggi di sini. Namun percayalah, dimanapun PT kamu, tidak menjamin masa depanmu dan peluang kerjamu. Kemampuan dan tekadmu sendiri lah yang menentukan masa depan. Bahkan siapa tahu dengan adanya kamu, itu PT jadi terkenal karena prestasimu.