rachmadtriwisarAvatar border
TS
rachmadtriwisar
Menunggu Jokowi...
PEKALONGAN, KOMPAS.com — Calon presiden Joko Widodo menjadi magnet bagi masyarakat yang ingin melihat sosoknya secara langsung. Ada kisah dari mereka yang meluangkan waktu demi menunggu Jokowi.

Ingin bertemu Jokowi. Demikian tekad Sumarsih (52), warga Kota Pekalongan, Jawa Tengah. Sejak Kamis (19/6/2014) siang, ibu dari tiga anak itu sudah menanti kedatangan sang capres di Pasar Batik Setono. Berjam-jam menanti, ia tetap bertahan hingga akhirnya Jokowi datang pada malam hari.

Sumarsih mengisahkan, pada Rabu (18/6/2014) kemarin, ia mendapatkan informasi bahwa Jokowi akan bertandang ke kampung halamannya. Dengan menaiki sepeda motor bebek dibonceng putri bungsunya, Sumarsih yang berprofesi sebagai buruh cuci itu datang ke Pasar Batik Setono, sekitar pukul 15.00 WIB. Perjalanan dari rumah ke lokasi kampanye hanya 15 menit.

"Sampai sini sudah banyak orang. Tujuannya sama, mau ketemu Pak Jokowi," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis malam.

Meski lama menanti, Sumarsih tetap bertahan. Tak ada kocek yang dikeluarkannya untuk membeli makanan atau minuman demi mengusir rasa bosan.

"Tadi dikasih makan dan minum sama orang-orang relawan. Nih, saya diberikan kaus juga," lanjutnya.

Ada banyak "Sumarsih" lain di pasar tersebut. Bahkan, ada yang mengaku datang dari Pati dan Kudus, Jawa Tengah, hanya untuk melihat Jokowi. Hanya melihat.

Sekitar pukul 18.50 WIB, bunyi sirene mobil polisi memecah suasana di Pasar Batik Setono. Menyadarkan Sumarsih dari berjam-jam penantiannya. Dengan antusias, dia bangkit dari tempat duduknya dan berdiri di posisi yang lebih tinggi demi bisa melihat Jokowi.

"Pak Jokowi! Pak Jokowi!" teriak Sumarsih kegirangan.

Jokowi tentunya tidak mendengar suara Sumarsih. Tetapi, dia tak kecil hati. Sumarsih terus memanggil nama Jokowi, demikian pula sang putri yang ada di sisinya.

Apa arti Jokowi bagi Sumarsih?

Bagi Sumarsih, seperti yang diutarakannya, Joko Widodo adalah harapan. Sumarsih mengatakan, pilihannya jatuh kepada Jokowi karena merasa ada kedekatan.

"Pak Jokowi itu selalu datang ke masyarakat. Sukanya bermasyarakatlah," ujar Sumarsih.

"Saya sudah lama miskin, sejak ibu bapak saya dulu, sudah begini. Mudah-mudahan Pak Jokowi benar, enggak bohong, itu saja," lanjut Sumarsih.

Tepat pukul 19.30 WIB, Jokowi menyelesaikan kunjungannya di Pasar Setono. Tak ada orasi yang disampaikannya. Jokowi hanya berpesan kepada warga Pekalongan untuk memelihara pasar batik terbesar se-Jawa itu agar tetap menjadi tonggak ekonomi kerakyatan.

Meski hanya sesaat, Sumarsih mengaku senang bisa melihat Jokowi secara langsung. Ketika rombongan Jokowi bubar, ia bersama putrinya pun menuju area parkir motor. Kembali ke rumah, karena besok pagi ia mendapatkan pekerjaan mencuci gorden dan kasur tetangganya. Kembali dengan harapan terselip di hati, janji menyejahterakan akan ditepati Jokowi.
0
1.9K
25
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan