Popeng dipertemukan dengan kami minggu, 8 juni 2014. Saat itu kami baru saja keluar dari kafe kecil tempat kami biasa bercengkerama berdua. Saat kami berdua mau kembali naik motor, tepat di bawah motor gw ada sesosok makhluk mungil berbulu oranye terang.

Pacar gw entah kenapa terpana terhadap makhluk mungil ini. Sesaat setelah mengelus kucing kecil ini, pacar gw meminta kami bertanya kepada pemilik kafe perihal anak kucing ini. "itu anak kucing dibuang di depan kafe beberapa hari yang lalu", Kata sang pemilik kafe. Salah seorang pramusaji kafe juga menyarankan pada kami untuk membawa si kucing bersama kami.

Tanpa berpikir panjang kami memboyong kucing kecil ini bersama kami. Di perjalanan kami sempatkan diri mampir ke pet shop untuk membeli makanan kitten dan susu. Kami sendiri berencana untuk memberi vaksin dan obat cacing di akhir bulan, dengan pertimbangan si kitten kami harus perbaiki dulu gizinya serta kami juga harus menunggu gaji bulan ini (Popeng kami temukan kurus, buncit dan tidak terawat).

Beberapa hari dirumah gw Popeng masih saja kurus dan mengalami diare yang cukup parah. pacar gw dan gw mencoba bertanya dan mencari informasi kepada teman, dokter hewan dan forum. Kami sepakat untuk mengganti makanan Popeng dan memberhentikan susu yang kami berikan sebelumnya.

Setelah penggantian makanan feses Popeng lumayan membaik hanya saja badannya tetap kurus. Saat itu kami tidak berani memberikan obat cacing karena kami tidak tahu usia Popeng. Maka kami putuskan untuk melihat perkembangannya seminggu kedepan, ini pun setelah mencari tahu dulu di berbagai forum tentang diare pada anak kucing.

Malam hari selasa kemarin (sebelum gw tinggal tidur) ketika gw hampiri kucing ini masih lincah, tampak baik dan sehat. Tiba-tiba rabu pagi gw mendapati kondisinya sangat lemah (tremor, tidak bisa berdiri dan tidak mau makan) ditambah lagi mata kanannya sudah menjadibuta pagi itu.

Karena panik dan gw langsung menghubungi pacar gw, setelah berunding sembari bertengkar kami sepakat, kami sepakat meng-threat Popeng dengan apa adanya (makan disuapi, ditemani seharian dsb) sembari mencari informasi soal penyakitnya. Kondisi keuangan kami tidak terlalu baik saat ini, ditambah lagi kami takut di bodohi ketika maju ke pet shop tanpa tau apa-apa (gw mengalami pembodohan ini sebelumnya).

Rabu malam pacar gw datang ke rumah untuk melihat kondisi Popeng yang belum membaik. Hasil pencarian kami berbuah pada jalan gelap, kesimpulan yang kami tarik adalah (gw tau ini terkesan sok tau, tapi tolong lihat dari posisi kami melihat) Popeng mengalami cacingan parah dan terkena FIV. perutnya sangat besar dan sangat lembek serta berbagai kondisi fisik lainnya yang ada di Popeng semakin menguatkan kami perihal penyakit Popeng.

Rabu malam kemarin merupakan malam yang berat bagi kami. Mengetahui bahwa FIV tidak bisa diobati dan melihat kondisi Popeng yang lemah menghancurkan kami perlahan, kami menyayangi kucing ini sepenuh hati. Gw pribadi sudah merasa tidak ada harapan. melihat keadaan Popeng serta lokasi kami yang jauh dari rumah sakit hewan menyeret keputus-asaan gw semakin jauh.

Kamis pagi Popeng semakin lemah, pacar w sudah ada dirumah w dari pagi. Kami sepakat mau membawa Popeng ke dokter hewan hari ini, masalahnya dokter hewan baru ada jam 12-an sedangkan pacar gw ada liputan jam 12.00. Jam 10.00 kondisi popeng semakin parah pengobatan yang gw lakukan hari sebelumnya tampaknya tidak ada hasil (w memberi popeng obat diare dan vitamin e).

Jam 10.50 pacar gw berangkat, sekarang tinggal gw dan popeng lagi kami berdua dan dia mengerang nyawa. Gw sadar betul kucing ini tinggal sesaat lagi dari ajalnya, gw bukan sok tau, gw bukan dukun. Akhirnya jam 10.55 Popeng melepas nafasnya yang terakhir, sumpah gw sedih, sangat sedih. Jam 11.30 Popeng gw kuburkan di halaman rumah gw. Semoga dia beristirahat dengan baik, tadi malam pacar gw bilang ke gw betapa dia masih ingat sosok Popeng.

Kucing kecil ini gak lama bersama kami berdua cuma 12 hari hitungannya, tapi Popeng berhasil memiliki hati kami seutuhnya. Sungguh penyesalan gw masih menumpuk sampai sekarang, kenapa kami gak sadar dari awal, kenapa kami gak ini, kenapa kami gak itu, semua hal masih berkecamuk di otak gw sampai tulisan ini gw buat.

ini Popeng yang dari tadi diceritakan







Teman-teman sekalian harus tau soal FIV. FIV (Feline Immunodeficiency Virus) umumnya diketahui sebagai Feline AIDS adalah lentivirus yang menyerang kucing rumah di seluruh dunia. FIV pertama kali ditemukan tahun 1986 koloni kucing yang mengalami infeksi oportunistik dan kondisi yang merosot, dan telah diidentifikasikan sebagai penyakit endemik pada kucing domistik di dunia.

Virus ini ganas dan belum ada obatnya selayaknya HIV di manusia. Perkembang FIV bisa lambat bisa cepat semua tergantung di inang yang di tinggalinya, dari 1 bulan hingga 1 tahun. Kerap kali pemilik tidak menyadari keberadaan penyakit ini sehingga kerap kali pertolongan yang diberikan terlambat. Pada akhirnya pertolongan yang ada berguna untuk memperpanjang kemungkinan hidup sang inang, tanpa kepastian untuk sembuh. Oh ya virus ini dinyatakan tidak menular ke manusia.

FIV menular antar kucing mulai dari pertukaran air liur, penularan dari feses, gigitan ketika proses kimpoi, hingga induk kepada janinnya. Sekali hewan perliharaan teman-teman kena virus ini, tampaknya tidak ada jalan putar bagi mereka. Vaksin yang dinyatakan sebagai pertahanan utama pun tidak selamanya bekerja.

Belakangan di Indonesia ada beberapa kasus yang menyatakan kucingnya sudah di vaksinasi namun tetap terkena FIV. Untuk anjing FIV juga menjakiti anjing tapi gw belum cari detil soal ini. Jadi mohon jagalah peliharaan anda dengan baik. Sekian share dari w semoga berguna ya. Terima kasih sudah mau membaca. Selamat ngaskus.