Bagaimana lebah bisa buat sarang berbentuk heksagonal sarang lebah yang berbentuk segienam

Lewat tulisan yang di publikasikan di Majalah Orion tahun lalu, Lightman mengungkapkan jika lebah-lebah bekerja secara bersama-sama untuk membangun sarang. Mereka terbukti tidak menunggu giliran yang malah akan menghabiskan waktu. Sistem kerja 'gotong-royong' inilah yang menjadi kunci sempurnanya bentuk heksagonal dari sarang lebah.

Karena bekerja secara serentak, lebah-lebah harus memperhitungkan ukuran kolom yang dibuat. Untuk memudahkan pekerjaan, mereka lantas membentuk kolom heksagonal dengan ukuran sisi yang sama agar seluruh lebah bisa menyelesaikan tugas dalam waktu yang sama. Ini bukanlah sebuah kebetulan tetapi heksagonal (segi enam) memiliki banyak keistimewaan antara lain:

1. heksagonal dapat disusun tanpa menimbulkan ruang kosong antar bangunnya. segi4 dan segi3 juga bisa tetapi karena penampang lebah itu bulat mka ruang kosong yang dihasilkan saat lebah berada didalam akan sangat besar (lebah cerdas dalam mempertimbngkn sudut)

2. karena lebah hidup berkoloni dan menghasilkan madu maka dibutuhkan tempat yang luas untuk menyimpan madu mereka. Suatu rongga dengan rongga di belakangnya selalu dibangun dengan kemiringan tiga belas derajat dari bidang datar. Sehingga kedua sisi rongga berada pada posisi miring ke atas. Kemiringan ini mencegah madu agar tidak mengalir keluar dan tumpah.

3. lebah juga mempertimbangkan keefesienan bahan bangunan untuk sarang mereka. Para ahli matematika menyebutkan untuk mendapatkan kapasitas ruang yang maksimal, penggunaan dinding berbentuk heksagonal ini meminimalkan jumlah bahan bangunan, karena memiliki keliling paling kecil dalam kapasitas yang sama. Singkatnya, suatu kantung heksagonal adalah bentuk terbaik untuk memperoleh kapasitas simpan terbesar, dengan bahan baku lilin dalam jumlah paling sedikit