- Beranda
- Komunitas
- Pilih Capres & Caleg
Pecah Kongsi soal Kebocoran Anggaran, Prabowo-Hatta Dinilai Tak Berbasis Visi


TS
duomiloser
Pecah Kongsi soal Kebocoran Anggaran, Prabowo-Hatta Dinilai Tak Berbasis Visi
Quote:
Pecah Kongsi soal Kebocoran Anggaran, Prabowo-Hatta Dinilai Tak Berbasis Visi
Jakarta - Kritik tentang perbedaan pandangan antara Prabowo Subianto dengan Hatta Radjasa terkait angka kebocoran keuangan negara termasuk dari sektor kekayaan alam terus muncul. Sebab, hitungan Prabowo yang menyebut kebocoran keuangan negara lebih dari Rp 1000 triliun justru ditepis Hatta, sehingga memunculkan kesan duet yang diusung Koalisi Merah Putih itu tidak kompak dalam hal visi dan misi.
Namun, pengamat politik dari Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti justru menilai perbedaan antara Prabowo dengan Hatta bukan hanya menyangkut ketidakkompakan dalam visi dan misi. Sebab, perbedaan itu sudah terlihat saat debat pertama Prabowo dan Hatta menyikapi soal pemilihan kepala daerah antara secara langsung atau melalui DPRD, dan pandangan keduanya tentang UUD 1945 hasil amandemen.
"Perbedaan-perbedaan ini memberi sinyal kuat bahwa visi-misi pasangan ini tidak disusun secara bersamaan. Secara umum, visi-misi tersebut lebih banyak mengandalkan visi-misi yang telah disusun Partai Gerindra sebelumnya," kata Ray Rangkuti di Jakarta, Selasa (17/6).
Ray juga mengatakan, perbedaan yang mencolok adalah ide Prabowo tentang nasionalisasi perusahaan pertambangan asing yang beroperasi di Indonesia. Sebab, belakangan nasionalisasi itu direvisi menjadi renegosiasi kontrak setelah Prabowo berduet dengan Hatta.
"Isu nasionalisasi yang kemudian diralat jadi renegosiasi jelas menohok rezim SBY, padahal Hatta Rajasa salah satu penanggungjawabnya," ujarnya.
Ray justru menganggap visi dan misi Prabowo-Hatta dibuat sekadar untuk daya pikat dalam pemilu. Sebab, kata Ray, yang disodorkan adalah isu-isu populer di tengah masyarakat seperti nasionalisasi ekonomi kerakyatan demi mendongkrak dukungan pemilih ke Prabowo, meski sebenarnya belum tentu bisa diaplikasikan.
"Tetapi besar kemungkinan, visi-misi ini hanya sebatas jargon. Sebab, baik secara teoritis maupun dari pilihan-pilihan koalisi, ada banyak hambatan untuk melaksanakannya," tandasnya.
Karenanya Ray menilai Koalisi Merah Putih yang mengusung Prabowo-Hatta bukan didasari pada titik temu dalam hal visi dan misi, tetapi pada alasan-alasan lain. "Tentu tak tertutup kemungkinan titik temu koalisi ini semata hanya pada kalkulasi-kalkulasi kekuasaan," ulasnya.
Ray lantas mencontohkan peran PKS yang justru tidak ikut menyuarakan visi dan misi Prabowo-Hatta, namun justru mengkampanyekan figur mantan Danjen Kopassus itu yang dekat dengan kalangan Islam. "Sejauh yang saya lihat, PKS bahkan tidak sering tampil kampanye dengan mengandalkan visi-misi yang ada. PKS lebih banyak mengandalkan pribadi Prabowo yang mereka nilai dekat dengan Islam," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam debat capres Prabowo menjanjikan pihaknya akan mengamankan kebocoran keuangan negara yang besarnya mencapai Rp 1000 triliun per tahun. Namun, apa yang diungkapkan oleh Prabowo sudah dibantah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Bahkan, Hatta selaku cawapres Prabowo juga menunjukkan sikap berbeda. Menurut Hatta, apa yang disampaikan Prabowo baru potensi.
Sementara dari kubu Jokowi-JK dan beberapa pengamat menilai apa yang disampaikan Prabowo adalah tamparan keras Prabowo ke Hatta mengingat Hatta adalah Menko Perekonomian di era Presiden SBY sebelum akhirnya mengundurkan diri untuk fokus ke pilpres. Selain itu, beberapa pengamat juga mempertanyakan asal data yang dijadikan rujukan oleh Prabowo, karena dinilai tidak masuk akal.
http://www.beritasatu.com/nasional/1...asis-visi.html
Jakarta - Kritik tentang perbedaan pandangan antara Prabowo Subianto dengan Hatta Radjasa terkait angka kebocoran keuangan negara termasuk dari sektor kekayaan alam terus muncul. Sebab, hitungan Prabowo yang menyebut kebocoran keuangan negara lebih dari Rp 1000 triliun justru ditepis Hatta, sehingga memunculkan kesan duet yang diusung Koalisi Merah Putih itu tidak kompak dalam hal visi dan misi.
Namun, pengamat politik dari Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti justru menilai perbedaan antara Prabowo dengan Hatta bukan hanya menyangkut ketidakkompakan dalam visi dan misi. Sebab, perbedaan itu sudah terlihat saat debat pertama Prabowo dan Hatta menyikapi soal pemilihan kepala daerah antara secara langsung atau melalui DPRD, dan pandangan keduanya tentang UUD 1945 hasil amandemen.
"Perbedaan-perbedaan ini memberi sinyal kuat bahwa visi-misi pasangan ini tidak disusun secara bersamaan. Secara umum, visi-misi tersebut lebih banyak mengandalkan visi-misi yang telah disusun Partai Gerindra sebelumnya," kata Ray Rangkuti di Jakarta, Selasa (17/6).
Ray juga mengatakan, perbedaan yang mencolok adalah ide Prabowo tentang nasionalisasi perusahaan pertambangan asing yang beroperasi di Indonesia. Sebab, belakangan nasionalisasi itu direvisi menjadi renegosiasi kontrak setelah Prabowo berduet dengan Hatta.
"Isu nasionalisasi yang kemudian diralat jadi renegosiasi jelas menohok rezim SBY, padahal Hatta Rajasa salah satu penanggungjawabnya," ujarnya.
Ray justru menganggap visi dan misi Prabowo-Hatta dibuat sekadar untuk daya pikat dalam pemilu. Sebab, kata Ray, yang disodorkan adalah isu-isu populer di tengah masyarakat seperti nasionalisasi ekonomi kerakyatan demi mendongkrak dukungan pemilih ke Prabowo, meski sebenarnya belum tentu bisa diaplikasikan.
"Tetapi besar kemungkinan, visi-misi ini hanya sebatas jargon. Sebab, baik secara teoritis maupun dari pilihan-pilihan koalisi, ada banyak hambatan untuk melaksanakannya," tandasnya.
Karenanya Ray menilai Koalisi Merah Putih yang mengusung Prabowo-Hatta bukan didasari pada titik temu dalam hal visi dan misi, tetapi pada alasan-alasan lain. "Tentu tak tertutup kemungkinan titik temu koalisi ini semata hanya pada kalkulasi-kalkulasi kekuasaan," ulasnya.
Ray lantas mencontohkan peran PKS yang justru tidak ikut menyuarakan visi dan misi Prabowo-Hatta, namun justru mengkampanyekan figur mantan Danjen Kopassus itu yang dekat dengan kalangan Islam. "Sejauh yang saya lihat, PKS bahkan tidak sering tampil kampanye dengan mengandalkan visi-misi yang ada. PKS lebih banyak mengandalkan pribadi Prabowo yang mereka nilai dekat dengan Islam," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam debat capres Prabowo menjanjikan pihaknya akan mengamankan kebocoran keuangan negara yang besarnya mencapai Rp 1000 triliun per tahun. Namun, apa yang diungkapkan oleh Prabowo sudah dibantah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Bahkan, Hatta selaku cawapres Prabowo juga menunjukkan sikap berbeda. Menurut Hatta, apa yang disampaikan Prabowo baru potensi.
Sementara dari kubu Jokowi-JK dan beberapa pengamat menilai apa yang disampaikan Prabowo adalah tamparan keras Prabowo ke Hatta mengingat Hatta adalah Menko Perekonomian di era Presiden SBY sebelum akhirnya mengundurkan diri untuk fokus ke pilpres. Selain itu, beberapa pengamat juga mempertanyakan asal data yang dijadikan rujukan oleh Prabowo, karena dinilai tidak masuk akal.
http://www.beritasatu.com/nasional/1...asis-visi.html
aduh banyak banget cobaan capres ane ini..

sekarang malah dkatain ga satu visi dan misi ama cawapres ane



anasabila memberi reputasi
1
2.4K
Kutip
0
Balasan
Thread Digembok
Thread Digembok
Komunitas Pilihan