Moskow -Negeri tirai bambu Tiongkok terus mengincar gas dari sejumlah negara. Setelah sebelumnya perusahaan gas Tiongkok CNPC membeli gas dari perusahaan Rusia Gazprom US$ 400 miliar atau Rp 4.000 triliun. Giliran gas dari perusahaan Inggris dibeli.

Adalah CNOOC, perusahaan energi raksasa Tiongkok yang membeli gas dari perusahaan energi Inggris yakni British Petroleum (BP). Kontrak gas yang dibeli adalah US$ 20 miliar atau sekitar Rp 200 triliun, dengan jangka waktu 20 tahun.

Chief Executive Officer (CEO) BP Bob Dudley mengatakan, hari ini perjanjian jual beli ini akan diteken oleh kedua perusahaan. Penandatanganan akan disaksikan oleh Perdana Menteri Inggris David Caeron dan Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang di London.

"BP akan menandatangani perjanjiannya dengan CNOOC hari ini di depan Perdana Menteri kedua negara," kata Dudley saat menghadiri World Petroleum Congress di Moskow, seperti dilansir dari AFP, Selasa (17/6/2014).

"Kontrak ini akan memiliki nilai sekitar US$ 20 miliar. Kontrak pembelian 20 tahun ini adalah memasok LNG (gas alam cair) ke CNOOC di Selatan Tiongkok. Ini kesepakatan besar dengan harga yang pantas untuk mereka, dan meningkatkan perdagangan Inggris dengan Tiongkok," tutur Dudley.

Sementara sejumlah media di Inggris juga mengatakan, perusahaan energi asal Belanda yaitu Shell juga akan meneken perjanjian jual-beli dengan CNOOC.

Sebelumnya, perusahaan Tiongkok CNPC dan perusahaan Rusia Gazprom meneken perjanjian jual-beli gas selama 30 tahun dengan nilai US$ 400 miliar atau Rp 4.000 triliun.

Dalam kontrak 30 tahun ini, Gazprom akan mengirimkan 30 miliar kubik meter gas setiap tahun kepada Tiongkok lewat CNPC. Ini merupakan kesepakatan besar yang telah dirancang selama satu dekade.

Kesepakatan jual-beli gas ini tidak hanya melibatkan dua perusahaan, namun dua pemerintahan. Namun kedua perusahaan tidak mau menyatakan harga persis gas yang dibeli, karena rahasia.
(dnl/hds)

http://finance.detik.com/read/2014/0...200-t?f9911023

beli gas terus gan