Bulan Ramadan, bulannya untuk berpuasa, akan segera tiba. Selain untuk melaksanakan kewajiban iman, puasa ternyata juga berdampak positif bagi kesehatan. Menurut dr Nurfitrian Manurung, pengurus IDI cabang Depok, selama berpuasa sistem pencernaan akan mendapatkan waktu istirahat yang cukup, setelah sebelumnya terbebani beragam asupan yang masuk ke dalam tubuh. Efek yang ditimbulkan adalah terjadinya pembersihan, sehingga proses pencernaan dan penyerapan nutrisi menjadi lebih efektif.
Spoiler for Proses detoksifikasi:
“Selain itu, dinding lambung dan usus juga mempunyai kesempatan untuk memperbaiki diri dengan membersihkan zat – zat yang tidak diperlukan sehingga saluran pencernaan menjadi lebih sehat,” jelas Fitri, sapaan akrabnya. Proses detoksifikasi atau pembersihan dan pengeluaran racun dari tubuh ini menjadi optimal selama berpuasa. Jadi ketika tubuh memecah glikogen dan lemak, maka racun yang ikut tersimpan dalam lemak tersebut akan terurai dan dikeluarkan dari dalam tubuh,” imbuh.
Lantas bolehkah penderita maag juga berpuasa? Secara umum, penderita maag atau dyspepsia tetap dibolehkan berpuasa, terutama bagi penderita dyspepsia fungsional. “Dyspepsia terbagi menjadi dua, fungsional dan organik. Untuk penderita dyspepsia organic, harus dilihat lebih dalam lagi penyebab dan derajat berat penyakitnya. Bagi penderita dyspepsia fungsional, puasa akan memperbaiki bahkan bisa menyembuhkan penyakitnya. Biasanya, tujuh hari awal puasa memang terasa terganggu dan tidak nyaman pada lambung. Tapi selanjutnya akan baik karena sudah ada penyesuaian dan pola makan menjadi teratur. Penderita cenderung harus menghindari camilan seperti cokelat, keju, atau gorengan,” paparnya.
Dia menambahkan, selama puasa sebaiknya menghindari mengonsumsi makanan berat secara tiba – tiba. Mulailah dengan makanan yang manis dan mudah dicerna. “Hindari makanan yang mengandung banyak gas, seperti kol, sawi, nangka, durian, dan pisang. Selain itu, hindari juga makanan yang memperlambat pengosongan lambung seperti cokelat, keju, minuman bersoda, atau alkohol. Sebaiknya makan pepaya matang dan wortel, karena enzim dalam buah tersebut membantu mencerna makanan berlemak dan berminyak. Kurma juga baik untuk tubuh, karena dapat mengisi ulang energi dengan cepat, mudah dicerna, dan tidak mengiritasi lambung yang sudah kosong selama kita berpuasa,” pungkasnya.