- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Timses Jokowi-JK 'ora percoyo' Survei LSN Prabowo-Hatta Ngungguli Pujaannya!
TS
mashako
Timses Jokowi-JK 'ora percoyo' Survei LSN Prabowo-Hatta Ngungguli Pujaannya!
Timses Jokowi-JK Ragukan Survei LSN
Sabtu, 14 Juni 2014 , 04:09:00 WIB
RMOL. Dewan Penasihat tim pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Marzuki Alie sesumbar bahwa pasangan capresnya bakal tampil sebagai pemenang pada 9 Juli mendatang. Hal ini sesuai hasil survei Lembaga Survei Nasional (LSN).
Namun, tidak demikian dari kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla. Justru mereka meragukan survei itu. Pasalnya, hasil penelitian LSN berbeda dengan lembaga survei lain.
"Sejujurnya saya ragu dengan hasil survei yang dirilis LSN. Hasilnya sangat berbeda dengan survei yang dipublikasi beberapa lembaga survei kredibel dan independen," ujar Koordinator Relawan Merah Putih Charles Honoris kepada wartawan di Jakarta, Jumat (13/6).
Diapun mengkritik Marzuki Alie. Menurutnya, dewan penasihat tim pemenangan Prabowo-Hatta yang juga Ketua DPR itu tidak belajar dari pengalaman hasil Pileg 2014 lalu.
"Mungkin pak Marzuki Alie tidak bisa membaca dan menganalisa hasil survei dengan baik. Akhirnya beliau gagal lolos ke Senayan," beber Charles yang juga tim pemenangan Jokowi-JK.
Sebelumnya, Marzuki Alie menyatakan optimis bahwa Prabowo-Hatta akan memenangkan pilpres. Sikap mantan Sekjen DPP Partai Demokrat itu didasar hasil survei LSN yang mengunggulkan Prabowo-Hatta. LSN merilis hasil penelitiannya yang menempatkan pasangan nomor urut satu Prabowo-Hatta mengungguli Jokowi-JK pada Kamis 12 Juni lalu.
Duet Prabowo-Hatta meraih elektabilitas 46,3 persen, sedangkan Jokowi-JK 38,8 persen, dan responden yang belum menentukan pilihan sebanyak 14,9 persen.
http://politik.rmol.co/read/2014/06/...an-Survei-LSN-
Yang bener itu adalah Survei LSI ....
Hasil Survei LSI
Jokowi Menang di Jateng, Jabar, Jatim, Prabowo di Jakarta-Banten
JAKARTA – Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 9 Juli mendatang bakal sangat seru. Setidaknya hal ini tergambar pada hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang dirilis, Rabu (4/6). LSI melakukan survei di tujuh wilayah yang dinilai sebagai 'real battle' bagi kedua pasangan. Ketujuh provinsi itu adalah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Utara. Ketujuh propinsi ini dinilai memiliki pemilih hingga 70 persen dari total pemilih nasional. LSI menganggap, pemenang Pilpres akan sangat ditentukan pada hasil suara di ketujuh provinsi tersebut.
Hasil survei LSI menyebutkan, pasangan nomor urut 2 Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) menang di lima provinsi, sedangkan Prabowo Subianto – Hatta Rajasa (Prabowo-Hatta) di dua provinsi. "Di Jawa Barat, pasangan Jokowi-JK memperoleh dukungan 39,06 persen, sementara pasangan Prabowo-Hatta memperoleh dukungan 29,96 persen," kata Peneliti LSI, Rully Akbar di Jakarta, Rabu (4/6).
Di Jawa Tengah, Jokowi-JK unggul jauh, yakni 38,57 persen berbanding 15,54 persen milik Prabowo-Hatta. Jokowi-JK juga unggul di Jawa Timur. Jokowi-JK punya elektabilitas 31,71 persen, sementara Prabowo-Hatta sebesar 21,49 persen. Untuk Sumatera Utara, elektabilitas Jokowi-JK mencapai 48,16 persen, sementara elektabilitas Prabowo-Hatta mencapai 16,38 persen.
Sedangkan di Sulawesi Selatan yang merupakan 'kandang JK', pasangan nomor urut 2 itu unggul jauh, yakni 43,75 persen, berbanding 19,25 milik Prabowo-Hatta. Namun Jokowi-JK perlu waspada. Pasalnya, Prabowo-Hatta, secara elektabilitas unggul di di DKI Jakarta dan Provinsi Banten. Elektabilitas Prabowo-Hatta di Jakarta mencapai 35 persen, sementara pasangan Jokowi-JK 30,66 persen. Lalu di Banten, Prabowo-Hatta memperoleh dukungan 33,53 persen, sementara pasangan Jokowi-JK 26,25 persen. LSI dalam rilisnya juga menjelaskan total responden mencapai 2.400 dengan margin of error sekitar 2 persen.
http://www.indopos.co.id/2014/06/jok...ta-banten.html
Asal Survei bukan dari LSI Denny JA & Saiful Mujani, Elektibilitas Prabowo Naik Terus.Mengapa?
Saiful Mujani Benarkan Bagi-bagi Uang Usai Kampanye untuk Jokowi
Rabu, 11 Juni 2014 | 20:16 WIB
Saiful Mujani
JAKARTA, KOMPAS.com — Pemilik Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saiful Mujani, membenarkan memberikan uang sebesar Rp 20.000 kepada masyarakat di Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, Minggu (8/6/2014), seusai pertemuan yang di dalamnya ada imbauan untuk memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla. Namun, menurut dia, hal itu bukan bentuk politik uang. "Betul, saya beri uang transpor kepada teman-teman. Saya menggunakan uang saya sendiri. Itu karena mereka minta," kata Saiful saat dihubungi, Rabu (11/6/2014).
Ia mengatakan, peserta pertemuan itu adalah warga yang merupakan tetangga di kampung halamannya. Pemberian uang tersebut, menurut dia, hanya pemberian sebagai sesama warga. Menurut dia, ada sekitar 20 orang peserta pada pertemuan itu. Ia menampik hal itu merupakan praktik politik uang. Sebab, kata dia, dirinya tidak termasuk dalam tim sukses Jokowi-JK. "Saya juga tidak dalam tujuan mengejar jabatan," katanya.
Menurut dia, kampanye memilih Jokowi-JK adalah dampak dari kampanye untuk tidak memilih Prabowo-Hatta. Ia mengatakan, tujuan utamanya memang agar Prabowo tidak terpilih menjadi presiden. "Tapi, karena hanya ada dua pasangan calon, kalau saya katakan 'Jangan pilih Prabowo', maka dampaknya 'Pilih Jokowi'," tuturnya.
Saiful juga membenarkan ia membagikan atribut kampanye Jokowi-JK berupa kaus, pin, dan stiker bergambar Jokowi-JK. "Saya suruh pilih Jokowi karena kalau saya bilang golput berarti membiarkan Prabowo menang," kata dia.
Sebelumnya, tim pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa melaporkan dugaan praktik politik uang yang dilakukan Saiful ke Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Pemilu, Rabu. Saiful diduga membagikan sejumlah uang kepada peserta silaturahim di Cinangka, Minggu (8/6/2014).
http://nasional.kompas.com/read/2014...e.untuk.Jokowi
Denny JA dukung Jokowi karena kesamaan ideologi
Kamis, 15 Mei 2014 21:52
Denny JA
Merdeka.com - Konsultan politik sekaligus pendiri Lingkaran Survei Indonesia, Denny JA memastikan bahwa dirinya akan memberikan dukungan kepada Calon Presiden Joko Widodo. Denny juga meminta agar masyarakat sipil (Civil Society) perlu mendukung Capres dari PDI Perjuangan itu.
Denny mengungkapkan, alasan dirinya mendukung Jokowi lebih karena ideologi kesamaan paham kebangsaan. khususnya terkait dengan semangat yang melekat pada Jokowi tentang konsep keberagaman. "Dia lah Capres yang saya lihat dan saya amati memiliki kesungguhan untuk mewujudkan program berkesinambungan tentang indahnya warna warni Indonesia. Yaitu, Indonesia yang harus tetap hidup dengan aneka keberagaman suku, agama, etnis dan budayanya," kata Denny, melalui siaran persnya, Kamis (15/5).
Menurut Denny, semua pihak harus aktif ambil bagian pada pemilihan presiden, karena ini menyangkut nasib bangsa Indonesia ke depan. Dia berharap Pilpres tahun ini, tidak hanya diserahkan kepada segelintir elit politik negeri ini. "Indonesia tidak boleh jatuh ke tangan pemimpin yang punya potensi merusak dan mengganggu kesinambungan semangat keberagaman negeri ini," ucapnya.
Dalam konteks itulah, lanjut Denny, ia dan sejumlah aktivis gerakan civil society mencoba ambil bagian dalam ikut serta mewujudkan mimpi besar tersebut dalam sebuah gerakan Ayo Majukan Indonesia. "Ini merupakan gerakan sosial yang tanpa pamrih jabatan dan jauh dari segala tuntutan yang bersifat material kecuali untuk tetap berdirinya Indonesia Tanpa Diskriminasi," ucapnya.
http://www.merdeka.com/politik/denny...-ideologi.html
---------------------------------
Percoyo monggo, ora percoyo? aku ya gak bakalan pateken!
Sabtu, 14 Juni 2014 , 04:09:00 WIB
RMOL. Dewan Penasihat tim pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Marzuki Alie sesumbar bahwa pasangan capresnya bakal tampil sebagai pemenang pada 9 Juli mendatang. Hal ini sesuai hasil survei Lembaga Survei Nasional (LSN).
Namun, tidak demikian dari kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla. Justru mereka meragukan survei itu. Pasalnya, hasil penelitian LSN berbeda dengan lembaga survei lain.
"Sejujurnya saya ragu dengan hasil survei yang dirilis LSN. Hasilnya sangat berbeda dengan survei yang dipublikasi beberapa lembaga survei kredibel dan independen," ujar Koordinator Relawan Merah Putih Charles Honoris kepada wartawan di Jakarta, Jumat (13/6).
Diapun mengkritik Marzuki Alie. Menurutnya, dewan penasihat tim pemenangan Prabowo-Hatta yang juga Ketua DPR itu tidak belajar dari pengalaman hasil Pileg 2014 lalu.
"Mungkin pak Marzuki Alie tidak bisa membaca dan menganalisa hasil survei dengan baik. Akhirnya beliau gagal lolos ke Senayan," beber Charles yang juga tim pemenangan Jokowi-JK.
Sebelumnya, Marzuki Alie menyatakan optimis bahwa Prabowo-Hatta akan memenangkan pilpres. Sikap mantan Sekjen DPP Partai Demokrat itu didasar hasil survei LSN yang mengunggulkan Prabowo-Hatta. LSN merilis hasil penelitiannya yang menempatkan pasangan nomor urut satu Prabowo-Hatta mengungguli Jokowi-JK pada Kamis 12 Juni lalu.
Duet Prabowo-Hatta meraih elektabilitas 46,3 persen, sedangkan Jokowi-JK 38,8 persen, dan responden yang belum menentukan pilihan sebanyak 14,9 persen.
http://politik.rmol.co/read/2014/06/...an-Survei-LSN-
Yang bener itu adalah Survei LSI ....
Hasil Survei LSI
Jokowi Menang di Jateng, Jabar, Jatim, Prabowo di Jakarta-Banten
JAKARTA – Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 9 Juli mendatang bakal sangat seru. Setidaknya hal ini tergambar pada hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang dirilis, Rabu (4/6). LSI melakukan survei di tujuh wilayah yang dinilai sebagai 'real battle' bagi kedua pasangan. Ketujuh provinsi itu adalah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Utara. Ketujuh propinsi ini dinilai memiliki pemilih hingga 70 persen dari total pemilih nasional. LSI menganggap, pemenang Pilpres akan sangat ditentukan pada hasil suara di ketujuh provinsi tersebut.
Hasil survei LSI menyebutkan, pasangan nomor urut 2 Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) menang di lima provinsi, sedangkan Prabowo Subianto – Hatta Rajasa (Prabowo-Hatta) di dua provinsi. "Di Jawa Barat, pasangan Jokowi-JK memperoleh dukungan 39,06 persen, sementara pasangan Prabowo-Hatta memperoleh dukungan 29,96 persen," kata Peneliti LSI, Rully Akbar di Jakarta, Rabu (4/6).
Di Jawa Tengah, Jokowi-JK unggul jauh, yakni 38,57 persen berbanding 15,54 persen milik Prabowo-Hatta. Jokowi-JK juga unggul di Jawa Timur. Jokowi-JK punya elektabilitas 31,71 persen, sementara Prabowo-Hatta sebesar 21,49 persen. Untuk Sumatera Utara, elektabilitas Jokowi-JK mencapai 48,16 persen, sementara elektabilitas Prabowo-Hatta mencapai 16,38 persen.
Sedangkan di Sulawesi Selatan yang merupakan 'kandang JK', pasangan nomor urut 2 itu unggul jauh, yakni 43,75 persen, berbanding 19,25 milik Prabowo-Hatta. Namun Jokowi-JK perlu waspada. Pasalnya, Prabowo-Hatta, secara elektabilitas unggul di di DKI Jakarta dan Provinsi Banten. Elektabilitas Prabowo-Hatta di Jakarta mencapai 35 persen, sementara pasangan Jokowi-JK 30,66 persen. Lalu di Banten, Prabowo-Hatta memperoleh dukungan 33,53 persen, sementara pasangan Jokowi-JK 26,25 persen. LSI dalam rilisnya juga menjelaskan total responden mencapai 2.400 dengan margin of error sekitar 2 persen.
http://www.indopos.co.id/2014/06/jok...ta-banten.html
Asal Survei bukan dari LSI Denny JA & Saiful Mujani, Elektibilitas Prabowo Naik Terus.Mengapa?
Quote:
Saiful Mujani Benarkan Bagi-bagi Uang Usai Kampanye untuk Jokowi
Rabu, 11 Juni 2014 | 20:16 WIB
Saiful Mujani
JAKARTA, KOMPAS.com — Pemilik Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saiful Mujani, membenarkan memberikan uang sebesar Rp 20.000 kepada masyarakat di Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, Minggu (8/6/2014), seusai pertemuan yang di dalamnya ada imbauan untuk memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla. Namun, menurut dia, hal itu bukan bentuk politik uang. "Betul, saya beri uang transpor kepada teman-teman. Saya menggunakan uang saya sendiri. Itu karena mereka minta," kata Saiful saat dihubungi, Rabu (11/6/2014).
Ia mengatakan, peserta pertemuan itu adalah warga yang merupakan tetangga di kampung halamannya. Pemberian uang tersebut, menurut dia, hanya pemberian sebagai sesama warga. Menurut dia, ada sekitar 20 orang peserta pada pertemuan itu. Ia menampik hal itu merupakan praktik politik uang. Sebab, kata dia, dirinya tidak termasuk dalam tim sukses Jokowi-JK. "Saya juga tidak dalam tujuan mengejar jabatan," katanya.
Menurut dia, kampanye memilih Jokowi-JK adalah dampak dari kampanye untuk tidak memilih Prabowo-Hatta. Ia mengatakan, tujuan utamanya memang agar Prabowo tidak terpilih menjadi presiden. "Tapi, karena hanya ada dua pasangan calon, kalau saya katakan 'Jangan pilih Prabowo', maka dampaknya 'Pilih Jokowi'," tuturnya.
Saiful juga membenarkan ia membagikan atribut kampanye Jokowi-JK berupa kaus, pin, dan stiker bergambar Jokowi-JK. "Saya suruh pilih Jokowi karena kalau saya bilang golput berarti membiarkan Prabowo menang," kata dia.
Sebelumnya, tim pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa melaporkan dugaan praktik politik uang yang dilakukan Saiful ke Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Pemilu, Rabu. Saiful diduga membagikan sejumlah uang kepada peserta silaturahim di Cinangka, Minggu (8/6/2014).
http://nasional.kompas.com/read/2014...e.untuk.Jokowi
Denny JA dukung Jokowi karena kesamaan ideologi
Kamis, 15 Mei 2014 21:52
Denny JA
Merdeka.com - Konsultan politik sekaligus pendiri Lingkaran Survei Indonesia, Denny JA memastikan bahwa dirinya akan memberikan dukungan kepada Calon Presiden Joko Widodo. Denny juga meminta agar masyarakat sipil (Civil Society) perlu mendukung Capres dari PDI Perjuangan itu.
Denny mengungkapkan, alasan dirinya mendukung Jokowi lebih karena ideologi kesamaan paham kebangsaan. khususnya terkait dengan semangat yang melekat pada Jokowi tentang konsep keberagaman. "Dia lah Capres yang saya lihat dan saya amati memiliki kesungguhan untuk mewujudkan program berkesinambungan tentang indahnya warna warni Indonesia. Yaitu, Indonesia yang harus tetap hidup dengan aneka keberagaman suku, agama, etnis dan budayanya," kata Denny, melalui siaran persnya, Kamis (15/5).
Menurut Denny, semua pihak harus aktif ambil bagian pada pemilihan presiden, karena ini menyangkut nasib bangsa Indonesia ke depan. Dia berharap Pilpres tahun ini, tidak hanya diserahkan kepada segelintir elit politik negeri ini. "Indonesia tidak boleh jatuh ke tangan pemimpin yang punya potensi merusak dan mengganggu kesinambungan semangat keberagaman negeri ini," ucapnya.
Dalam konteks itulah, lanjut Denny, ia dan sejumlah aktivis gerakan civil society mencoba ambil bagian dalam ikut serta mewujudkan mimpi besar tersebut dalam sebuah gerakan Ayo Majukan Indonesia. "Ini merupakan gerakan sosial yang tanpa pamrih jabatan dan jauh dari segala tuntutan yang bersifat material kecuali untuk tetap berdirinya Indonesia Tanpa Diskriminasi," ucapnya.
http://www.merdeka.com/politik/denny...-ideologi.html
---------------------------------
Percoyo monggo, ora percoyo? aku ya gak bakalan pateken!
0
987
3
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan