- Beranda
- Komunitas
- Pilih Capres & Caleg
[From Jogja With Love] Dukung Jokowi, Harry Van Jogja Genjot Becak ke Jakarta
TS
publicbaths
[From Jogja With Love] Dukung Jokowi, Harry Van Jogja Genjot Becak ke Jakarta
Quote:
Dukung Jokowi, Harry Van Jogja Genjot Becak ke Jakarta
YOGYA (KRjogja.com) - Salah satu ikon tukang becak di Yogyakarta, Harry Van Jogja (46) yang bernama asli Blasius Haryadi, sore ini (13/06) memulai perjalanan jarak jauh Yogya-Jakarta mengendarai becak. Bersama pengemudi becak Yogya lainnya, Abuanto (58), mereka melakukan perjalanan panjang guna mendukung pasangan capres-cawapres kesayangan mereka, Jokowi-JK.
Harry dan Abu berangkat dari titik nol kilometer Yogya. Keberangkatan kedua pebecak tersebut dilepas oleh Wakil Walikora Yogyakarta Imam Priyono, yang bertindak sebagai kader PDIP. Hadir pula ratusan Jaringan Relawan Jokowi-JK DIY melepas keberangkatan kedua pebecak.
Harry melakukan ini karena melihat Jokowi memiliki sosok merakyat, adil, dan tegas. Tegas di sini menurutnya bukan sok galak ala militer, tapi memiliki kedisplinan dan dedikasi yang tinggi. "Merasa selama ini penguasa hanya memikirkan materi. Kami yakin di tangan Jokowi Indonesia makmur sejahtera, karena Jokowi berasal dari kaum miskin," ujar Harry.
Ia memperkirakan, akan sampai di Jakarta setelah menempuh perjalanan 20 hari. Harry mengaku akan menggalang dana di sepanjang perjalanan, guna mendukung Jokowi-JK. "Kami juga akan menyerap aspirasi masyarakat, semua akan diserahkan untuk bahan pemerintahan Jokowi-JK," tandasnya. (Den)
http://krjogja.com/read/219476/dukun...-ke-jakarta.kr
YOGYA (KRjogja.com) - Salah satu ikon tukang becak di Yogyakarta, Harry Van Jogja (46) yang bernama asli Blasius Haryadi, sore ini (13/06) memulai perjalanan jarak jauh Yogya-Jakarta mengendarai becak. Bersama pengemudi becak Yogya lainnya, Abuanto (58), mereka melakukan perjalanan panjang guna mendukung pasangan capres-cawapres kesayangan mereka, Jokowi-JK.
Harry dan Abu berangkat dari titik nol kilometer Yogya. Keberangkatan kedua pebecak tersebut dilepas oleh Wakil Walikora Yogyakarta Imam Priyono, yang bertindak sebagai kader PDIP. Hadir pula ratusan Jaringan Relawan Jokowi-JK DIY melepas keberangkatan kedua pebecak.
Harry melakukan ini karena melihat Jokowi memiliki sosok merakyat, adil, dan tegas. Tegas di sini menurutnya bukan sok galak ala militer, tapi memiliki kedisplinan dan dedikasi yang tinggi. "Merasa selama ini penguasa hanya memikirkan materi. Kami yakin di tangan Jokowi Indonesia makmur sejahtera, karena Jokowi berasal dari kaum miskin," ujar Harry.
Ia memperkirakan, akan sampai di Jakarta setelah menempuh perjalanan 20 hari. Harry mengaku akan menggalang dana di sepanjang perjalanan, guna mendukung Jokowi-JK. "Kami juga akan menyerap aspirasi masyarakat, semua akan diserahkan untuk bahan pemerintahan Jokowi-JK," tandasnya. (Den)
http://krjogja.com/read/219476/dukun...-ke-jakarta.kr
mendukung capres bisa dengan berbagai bentuk
ati ati pakdhe jangan sampai dengkulnya copot
Update bisa juga dilihat di akun facebook harry van jogja di twitter maupun blognya, ada live streamingnya juga lho
#DukungDenganDengkul
Spoiler for Dukung Jokowi-JK, Harry dan Abuanto Genjot Becak Yogya-Jakarta:
Dukung Jokowi-JK, Harry dan Abuanto Genjot Becak Yogya-Jakarta
Yogyakarta - Dua pengemudi becak, Blasius Haryadi dan Abuanto menggenjot becak dari Yogyakarta menuju Jakarta untuk mendukung pasangan Jokowi-JK. Aksi itu sebagai bentuk ungkapan dukungan masyarakat kelas bawah atau rakyat kecil untuk pasangan nomer 2.
Aksi bertajuk "Dukung Jokowi-JK Modal Dengkul, Genjot Becak Jogja-Jakarta" itu diawali dari kawasan titik nol kilometer di depan Kantor Pos Besar di Jalan Senopati Yogyakarta, Jumat (13/6/2014) pukul 15.00 WIB.
Dua becak tersebut biasa digunakan Blasius Haryadi atau sering dipanggil Harry van Jogja dan Abuanto untuk menarik penumpang di Yogyakarta. Harry biasa mangkal di kawasan turis di Prawirotaman. Keduanya hanya membawa sedikit bekal terutama pakaian ganti dan kaos putih bergambar Jokowi. Atap penutup becak sengaja dilipat dan di jok penumpang terpasang kotak sumbangan yang berisi uang sumbangan masyarakat yang akan diberikan kepada Jokowi.
Saat akan memulai perjalanan keduanya dilepas oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Imam Priyono serta ratusan relawan pendukung Jokowi di DIY. Mereka kemudian mengangkat tangan dengan membentuk V tanda dukungan pasangan capres-cawapres nomer 2. Saat dilepas, para relawan langsung meneriakkan "hidup Jokowi, hidup JK" berkali-kali.
"Ini dukungan riil dan nyata dari rakyat kecil seperti Mas Harry dan Mas Abuanto untuk Jokowi-JK untuk kesejahteraan rakyat Indonesia," ungkap Imam Priyono saat melepas keduanya dengan memecahkan air dalam kendi di depan kedua becak milik Harry dan Abuanto.
Sementara itu Blasius Haryadi atau Harry mengungkapkan dirinya bersama Abuanto memberikan dukungan seperti ini sebagai bentuk dukungan nyata kepada Jokowi-JK. Selama perjalanan yang dilalui, dirinya akan menyerap aspirasi dari masyarakat dan akan disampaikan langsung ke Jokowi saat tiba di Jakarta.
"Kami hanya punya tenaga dan semangat, bukan sumbangan duit ke rekening. Ini bentuk nyata diberikan kami," katanya.
Harry menambahkan dirinya dan keluarga secara pribadi juga mengucapkan terima kasih kepada Jokowi karena bisa menikmati Kartu Jakarta Pintar. Sebab salah satu anaknya dapat menikmati pendidikan gratis di SMA negeri di Jakarta.
Diperkirakan mereka akan menempuh perjalanan selama 20 hari dengan rute dari Kota Yogyakarta melewati Wates, Kulonprogo, Purworejo, Kebumen, Banyumas atau jalu selatan. Selanjutnya melewati Bumiayu, Slawi, Cirebon, Pemanukan dan jalur pantura menuju Jakarta.
"Kalau kami capek bisa beristirahat di mana saja terutama di posko-posko relawan Jokowi-JK," pungkas dia.
http://news.detik.com/pemilu2014/rea...akarta?9911012
Yogyakarta - Dua pengemudi becak, Blasius Haryadi dan Abuanto menggenjot becak dari Yogyakarta menuju Jakarta untuk mendukung pasangan Jokowi-JK. Aksi itu sebagai bentuk ungkapan dukungan masyarakat kelas bawah atau rakyat kecil untuk pasangan nomer 2.
Aksi bertajuk "Dukung Jokowi-JK Modal Dengkul, Genjot Becak Jogja-Jakarta" itu diawali dari kawasan titik nol kilometer di depan Kantor Pos Besar di Jalan Senopati Yogyakarta, Jumat (13/6/2014) pukul 15.00 WIB.
Dua becak tersebut biasa digunakan Blasius Haryadi atau sering dipanggil Harry van Jogja dan Abuanto untuk menarik penumpang di Yogyakarta. Harry biasa mangkal di kawasan turis di Prawirotaman. Keduanya hanya membawa sedikit bekal terutama pakaian ganti dan kaos putih bergambar Jokowi. Atap penutup becak sengaja dilipat dan di jok penumpang terpasang kotak sumbangan yang berisi uang sumbangan masyarakat yang akan diberikan kepada Jokowi.
Saat akan memulai perjalanan keduanya dilepas oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Imam Priyono serta ratusan relawan pendukung Jokowi di DIY. Mereka kemudian mengangkat tangan dengan membentuk V tanda dukungan pasangan capres-cawapres nomer 2. Saat dilepas, para relawan langsung meneriakkan "hidup Jokowi, hidup JK" berkali-kali.
"Ini dukungan riil dan nyata dari rakyat kecil seperti Mas Harry dan Mas Abuanto untuk Jokowi-JK untuk kesejahteraan rakyat Indonesia," ungkap Imam Priyono saat melepas keduanya dengan memecahkan air dalam kendi di depan kedua becak milik Harry dan Abuanto.
Sementara itu Blasius Haryadi atau Harry mengungkapkan dirinya bersama Abuanto memberikan dukungan seperti ini sebagai bentuk dukungan nyata kepada Jokowi-JK. Selama perjalanan yang dilalui, dirinya akan menyerap aspirasi dari masyarakat dan akan disampaikan langsung ke Jokowi saat tiba di Jakarta.
"Kami hanya punya tenaga dan semangat, bukan sumbangan duit ke rekening. Ini bentuk nyata diberikan kami," katanya.
Harry menambahkan dirinya dan keluarga secara pribadi juga mengucapkan terima kasih kepada Jokowi karena bisa menikmati Kartu Jakarta Pintar. Sebab salah satu anaknya dapat menikmati pendidikan gratis di SMA negeri di Jakarta.
Diperkirakan mereka akan menempuh perjalanan selama 20 hari dengan rute dari Kota Yogyakarta melewati Wates, Kulonprogo, Purworejo, Kebumen, Banyumas atau jalu selatan. Selanjutnya melewati Bumiayu, Slawi, Cirebon, Pemanukan dan jalur pantura menuju Jakarta.
"Kalau kami capek bisa beristirahat di mana saja terutama di posko-posko relawan Jokowi-JK," pungkas dia.
http://news.detik.com/pemilu2014/rea...akarta?9911012
Spoiler for Genjot Becak Yogya-Jakarta Demi Jokowi-JK:
Genjot Becak Yogya-Jakarta Demi Jokowi-JK
BLASIUS Hariyadi (47) dan Abuanto (52), keduanya betul-betul pengayuh becak. Bukan sulapan atau tukang becak dadakan yang muncul dalam moment sesaat. Keduanya memang benar-benar asli orang Bantul yang mengandalkan dengkulnya dalam mencari ‘penghidupan’, mangkal di pusat lalu-lalang turis di Prawirotaman. Hariyadi memang lah bukan pengayuh becak biasa.
Familiar dengan nama Harry Van Yogya, pengayuh becak ini termasuk sosok ber-intelektual. Dia pernah menulis artikel di surat kabar terkenal, tampil di televisi, berjejaring di media sosial dan menulis buku. Dia putus kuliah karena tak mampu membayar. Harry Van Yogya, lulusan SMA Colese De Britto Yogyakarta dan sahabatnya, Abu, menggenjot becak dari Yogyakarta menuju Jakarta khusus untuk mendukung pasangan Jokowi-JK. Aksi yang mereka beri judul, "Dukung Jokowi-JK Modal Dengkul, Genjot Becak Jogja-Jakarta" itu diawali dari kawasan titik nol kilometer di depan Kantor Pos Besar di Jalan Senopati Yogyakarta, Jumat (13/6) petang.
Keduanya, melengkapi diri dengan kotak untuk menyimpan duit sumbangan warga yang akan dia serahkan ke Jokowi-JK. Mereka berdua yakin, rakyat kecil mendukungnya. Dengan kaos putih bergambar Jokowi, mereka akan menempuh jarak sekitar 570 kilometer dalam waktu 20 hari. Memulai perjalanan dengan dilepas oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Imam Priyono serta ratusan relawan pendukung Jokowi di DIY. Mereka kemudian mengangkat tangan dengan membentuk V. “Viva Jokowi. Victori Jokowi-JK,” teriak Abu yang yakin akan makna teriakannya. "Ini dukungan riil dan nyata dari rakyat kecil seperti Mas Harry dan Mas Abuanto untuk Jokowi-JK untuk kesejahteraan rakyat Indonesia," ungkap Imam Priyono saat melepas keduanya dengan memecahkan air dalam kendi di depan kedua becak milik Harry dan Abuanto.
Harry Van Yogya dan Abu, nekat menggenjot becak sampai Jakarta, sebagai bentuk dukungan nyata mereka kepada Jokowi-JK. Selama perjalanan yang dilalui, dirinya akan menyerap aspirasi dari masyarakat dan akan disampaikan langsung ke Jokowi saat tiba di Jakarta. "Kami hanya punya tenaga dan semangat, bukan sumbangan duit ke rekening. Ini bentuk nyata diberikan kami," kata Harry.
Mereka akan menempuh perjalanan dengan rute dari Kota Yogyakarta melewati Wates, Kulonprogo, Purworejo, Kebumen, Banyumas atau jalu selatan. Selanjutnya melewati Bumiayu, Slawi, Cirebon, Pemanukan dan jalur pantura menuju Jakarta. Harry maupun Abu tidak repot-repot mikir bekal. Mereka yakin, banyak warga yang akan menyokong kebutuhannya selama menempuh perjalanan dari Yogya - Jakarta.
Ketika istirahat dalam perjalanan, mereka mengkampanyekan calon presiden (capres) Jokowi dan calon wakil presiden (cawapres) Jusuf Kalla (JK) memenangi pemilihan presiden (pilpres) pada 9 Juli mendatang. "Kami juga akan menampung aspirasi atau saran dari warga yang kemudian akan saya sampaikan kepada pak Jokowi dan pak JK ketika bertemu di Jakarta nanti," kata Harry.
Harry dan Abu, bukan asal mendukung. Mereka sudah lama bahkan sebelum Jokowi dideklarasikan, tokoh kotak-kotak itu sudah hinggap di benak mereka. Lebih-lebih Harry yang mengaku merasakan manfaat kepemimpinan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta. “Anak saya sekolah di Jakarta. Semua gratis. Padahal dulu tidak. Ini berkat Pak Jokowi. Jadi saya mantab,” tegas Harry. Jokowi adalah figur yang pas untuk memimpin negeri ini, tambah Harry. Kalau kebijakan untuk Jakarta diterapkan untuk seluruh negeri ini, maka Harry yakin, tidak ada anak miskin yang tidak bisa sekolah lagi.
“Benar, coba kartu pintar bisa diterapkan di seluruh Indonesia. Maka anak-anak miskin bisa sekolah. Ya sekarang sudah banyak program untuk pendidikan. Tapi toh nyatanya masuk sekolah negeri juga masih bayar kan?,” ucap Harry.
Harry dan Abu yakni Jokowi hanya akan kerja untuk rakyat. Harry yang paham akan dunia politik melihat sebuah kenyataan bahwa kemunculan Jokowi memang tidak disambut hangat oleh para elit politik yang oportunis. “Ya karena mereka takut. Jika Jokowi jadi presiden, semuanya jadi teratur. Para elit itu akan kehilangan ladangnya. Maka ‘mereka’ lari ke pihak lain,” ucap Harry.
Begitu analisis seorang pengayuh becak yang tidak dipoles maupun belajar khusus di bangku kuliah soal perpolitikan bahkan tidak pernah terjun ke politik praktis. Harry dan Abu hanya berlomba dengan nasib. Bersaing dalam men-service langganan becaknya, untuk tetap mempertahankan rupiah. Mereka hanya berfikir sederhana. Jokowi, tidak pandai ber-retorika, juga bukan sosok yang hanya obral janji.
Harry menekankan, Jokowi terbukti melakukan perubahan yang lebih baik untuk rakyat, bukan untuk golongan tertentu. [SP/Fuska Sani Evani]
http://www.suarapembaruan.com/pemilu...okowi-jk/57458
BLASIUS Hariyadi (47) dan Abuanto (52), keduanya betul-betul pengayuh becak. Bukan sulapan atau tukang becak dadakan yang muncul dalam moment sesaat. Keduanya memang benar-benar asli orang Bantul yang mengandalkan dengkulnya dalam mencari ‘penghidupan’, mangkal di pusat lalu-lalang turis di Prawirotaman. Hariyadi memang lah bukan pengayuh becak biasa.
Familiar dengan nama Harry Van Yogya, pengayuh becak ini termasuk sosok ber-intelektual. Dia pernah menulis artikel di surat kabar terkenal, tampil di televisi, berjejaring di media sosial dan menulis buku. Dia putus kuliah karena tak mampu membayar. Harry Van Yogya, lulusan SMA Colese De Britto Yogyakarta dan sahabatnya, Abu, menggenjot becak dari Yogyakarta menuju Jakarta khusus untuk mendukung pasangan Jokowi-JK. Aksi yang mereka beri judul, "Dukung Jokowi-JK Modal Dengkul, Genjot Becak Jogja-Jakarta" itu diawali dari kawasan titik nol kilometer di depan Kantor Pos Besar di Jalan Senopati Yogyakarta, Jumat (13/6) petang.
Keduanya, melengkapi diri dengan kotak untuk menyimpan duit sumbangan warga yang akan dia serahkan ke Jokowi-JK. Mereka berdua yakin, rakyat kecil mendukungnya. Dengan kaos putih bergambar Jokowi, mereka akan menempuh jarak sekitar 570 kilometer dalam waktu 20 hari. Memulai perjalanan dengan dilepas oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Imam Priyono serta ratusan relawan pendukung Jokowi di DIY. Mereka kemudian mengangkat tangan dengan membentuk V. “Viva Jokowi. Victori Jokowi-JK,” teriak Abu yang yakin akan makna teriakannya. "Ini dukungan riil dan nyata dari rakyat kecil seperti Mas Harry dan Mas Abuanto untuk Jokowi-JK untuk kesejahteraan rakyat Indonesia," ungkap Imam Priyono saat melepas keduanya dengan memecahkan air dalam kendi di depan kedua becak milik Harry dan Abuanto.
Harry Van Yogya dan Abu, nekat menggenjot becak sampai Jakarta, sebagai bentuk dukungan nyata mereka kepada Jokowi-JK. Selama perjalanan yang dilalui, dirinya akan menyerap aspirasi dari masyarakat dan akan disampaikan langsung ke Jokowi saat tiba di Jakarta. "Kami hanya punya tenaga dan semangat, bukan sumbangan duit ke rekening. Ini bentuk nyata diberikan kami," kata Harry.
Mereka akan menempuh perjalanan dengan rute dari Kota Yogyakarta melewati Wates, Kulonprogo, Purworejo, Kebumen, Banyumas atau jalu selatan. Selanjutnya melewati Bumiayu, Slawi, Cirebon, Pemanukan dan jalur pantura menuju Jakarta. Harry maupun Abu tidak repot-repot mikir bekal. Mereka yakin, banyak warga yang akan menyokong kebutuhannya selama menempuh perjalanan dari Yogya - Jakarta.
Ketika istirahat dalam perjalanan, mereka mengkampanyekan calon presiden (capres) Jokowi dan calon wakil presiden (cawapres) Jusuf Kalla (JK) memenangi pemilihan presiden (pilpres) pada 9 Juli mendatang. "Kami juga akan menampung aspirasi atau saran dari warga yang kemudian akan saya sampaikan kepada pak Jokowi dan pak JK ketika bertemu di Jakarta nanti," kata Harry.
Harry dan Abu, bukan asal mendukung. Mereka sudah lama bahkan sebelum Jokowi dideklarasikan, tokoh kotak-kotak itu sudah hinggap di benak mereka. Lebih-lebih Harry yang mengaku merasakan manfaat kepemimpinan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta. “Anak saya sekolah di Jakarta. Semua gratis. Padahal dulu tidak. Ini berkat Pak Jokowi. Jadi saya mantab,” tegas Harry. Jokowi adalah figur yang pas untuk memimpin negeri ini, tambah Harry. Kalau kebijakan untuk Jakarta diterapkan untuk seluruh negeri ini, maka Harry yakin, tidak ada anak miskin yang tidak bisa sekolah lagi.
“Benar, coba kartu pintar bisa diterapkan di seluruh Indonesia. Maka anak-anak miskin bisa sekolah. Ya sekarang sudah banyak program untuk pendidikan. Tapi toh nyatanya masuk sekolah negeri juga masih bayar kan?,” ucap Harry.
Harry dan Abu yakni Jokowi hanya akan kerja untuk rakyat. Harry yang paham akan dunia politik melihat sebuah kenyataan bahwa kemunculan Jokowi memang tidak disambut hangat oleh para elit politik yang oportunis. “Ya karena mereka takut. Jika Jokowi jadi presiden, semuanya jadi teratur. Para elit itu akan kehilangan ladangnya. Maka ‘mereka’ lari ke pihak lain,” ucap Harry.
Begitu analisis seorang pengayuh becak yang tidak dipoles maupun belajar khusus di bangku kuliah soal perpolitikan bahkan tidak pernah terjun ke politik praktis. Harry dan Abu hanya berlomba dengan nasib. Bersaing dalam men-service langganan becaknya, untuk tetap mempertahankan rupiah. Mereka hanya berfikir sederhana. Jokowi, tidak pandai ber-retorika, juga bukan sosok yang hanya obral janji.
Harry menekankan, Jokowi terbukti melakukan perubahan yang lebih baik untuk rakyat, bukan untuk golongan tertentu. [SP/Fuska Sani Evani]
http://www.suarapembaruan.com/pemilu...okowi-jk/57458
Spoiler for Two 'becak' drivers pedal from Jogja to Jakarta to support Jokowi-JK :
Two 'becak' drivers pedal from Jogja to Jakarta to support Jokowi-JK
Two becak (pedicab) drivers, Blasius Haryadi and Abuanto, from Yogyakarta, Central Java, will pedal from Yogyakarta to Jakarta to raise money for the Joko "Jokowi" Widodo-Jusuf Kalla presidential campaign.
Blasius and Abuanto departed from the Titik Nol (Point Zero) area in Yogyakarta on Friday and were seen off by deputy mayor Imam Priyono and several Jokowi-Kalla supporters. The 544-kilometer journey is predicted to take around 20 days.
"We are traveling from Yogyakarta to Jakarta by becak in order to raise money and also to listen to the people's aspirations along the way," Blasius, more commonly known as Harry Van Yogya, said before departing on Friday.
Harry, who uses social media to advertise his becak service, said that he supports the presidential ticket because Jokowi seemed unpretentious. Furthermore, Jokowi was able to solve the problems found in Surakarta, Central Java, and Jakarta while he was governor, he said.
"As members of the common people, we want to show real support for the Jokowi-Kalla pair -- not through a bank account but through our skill as becak drivers," he said.
Harry and Abuanto said they planned to solicit donations along the way to give to the presidential ticket after they had arrived in Jakarta.
Imam said that the long journey Harry and Abuanto had volunteered to take was proof that the general public supported Jokowi and Kalla.
http://www.thejakartapost.com/news/2...jokowi-jk.html
Two becak (pedicab) drivers, Blasius Haryadi and Abuanto, from Yogyakarta, Central Java, will pedal from Yogyakarta to Jakarta to raise money for the Joko "Jokowi" Widodo-Jusuf Kalla presidential campaign.
Blasius and Abuanto departed from the Titik Nol (Point Zero) area in Yogyakarta on Friday and were seen off by deputy mayor Imam Priyono and several Jokowi-Kalla supporters. The 544-kilometer journey is predicted to take around 20 days.
"We are traveling from Yogyakarta to Jakarta by becak in order to raise money and also to listen to the people's aspirations along the way," Blasius, more commonly known as Harry Van Yogya, said before departing on Friday.
Harry, who uses social media to advertise his becak service, said that he supports the presidential ticket because Jokowi seemed unpretentious. Furthermore, Jokowi was able to solve the problems found in Surakarta, Central Java, and Jakarta while he was governor, he said.
"As members of the common people, we want to show real support for the Jokowi-Kalla pair -- not through a bank account but through our skill as becak drivers," he said.
Harry and Abuanto said they planned to solicit donations along the way to give to the presidential ticket after they had arrived in Jakarta.
Imam said that the long journey Harry and Abuanto had volunteered to take was proof that the general public supported Jokowi and Kalla.
http://www.thejakartapost.com/news/2...jokowi-jk.html
Spoiler for Genjot Becak Yogya-Jakarta demi Jokowi-JK, Keberangkatan Blasius Diiringi Air Mata Istri:
Genjot Becak Yogya-Jakarta demi Jokowi-JK, Keberangkatan Blasius Diiringi Air Mata Istri
YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Air mata Anastasia Sri Sundari mengantar kepergian suaminya, Blasius Haryadi (46), yang akan menggenjot becaknya dari Yogyakarta menuju Jakarta. Jumat (13/6/2014), Blasius dan rekannya, Abuanto (58), memulai aksi menggenjot becak dari Yogya ke Jakarta sebagai bentuk dukungan terhadap pasangan calon presiden nomor urut dua, Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
Di depan Wali Kota Yogyakarta dan puluhan elemen relawan Jokowi- JK, Anastasia yang didampingi putrinya tak mampu menahan air mata ketika sang suami menyalaminya untuk berpamitan.
"Awalnya saya tidak setuju dengan rencana suami karena enggak mentolo (tidak tega)," ujar Anastasia saat ditemui di depan Kantor Pos Besar Yogyakarta.
Anastasia menuturkan, rencana untuk menggenjot becak ke Jakarta itu sudah lama dibicarakan oleh suaminya, yaitu sejak Jokowi mengikrarkan diri maju ke Pilpres 2014. Dia mengaku sempat melarang. Bukan karena tidak suka dengan Jokowi, tetapi lebih karena tidak tega melihat suaminya mengayuh becak menempuh jarak yang jauh.
Namun, lanjutnya, setelah mendengar penjelasan dari sang suami, akhirnya dia lantas mengikhlaskan serta mendukung. Sebab, tujuan suaminya begitu mulia memberikan dukungan untuk Jokowi-JK.
"Niatnya baik, ya saya mengikhlaskan. Jujur, saya terharu dengan semangat dan niatnya," tekannya.
Sementara itu, Blasius mengatakan, dirinya telah mempersiapkan diri, baik fisik maupun stamina untuk mengayuh dari Yogya menuju Jakarta. Bekal doa istri dan putrinya menjadi kekuatan dalam melakoni misinya.
"Kami perkirakan akan sampai 20 hari perjalanan. Kenapa milih becak karena ini profesi saya," pungkasnya.
http://regional.kompas.com/read/2014...Air.Mata.Istri
YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Air mata Anastasia Sri Sundari mengantar kepergian suaminya, Blasius Haryadi (46), yang akan menggenjot becaknya dari Yogyakarta menuju Jakarta. Jumat (13/6/2014), Blasius dan rekannya, Abuanto (58), memulai aksi menggenjot becak dari Yogya ke Jakarta sebagai bentuk dukungan terhadap pasangan calon presiden nomor urut dua, Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
Di depan Wali Kota Yogyakarta dan puluhan elemen relawan Jokowi- JK, Anastasia yang didampingi putrinya tak mampu menahan air mata ketika sang suami menyalaminya untuk berpamitan.
"Awalnya saya tidak setuju dengan rencana suami karena enggak mentolo (tidak tega)," ujar Anastasia saat ditemui di depan Kantor Pos Besar Yogyakarta.
Anastasia menuturkan, rencana untuk menggenjot becak ke Jakarta itu sudah lama dibicarakan oleh suaminya, yaitu sejak Jokowi mengikrarkan diri maju ke Pilpres 2014. Dia mengaku sempat melarang. Bukan karena tidak suka dengan Jokowi, tetapi lebih karena tidak tega melihat suaminya mengayuh becak menempuh jarak yang jauh.
Namun, lanjutnya, setelah mendengar penjelasan dari sang suami, akhirnya dia lantas mengikhlaskan serta mendukung. Sebab, tujuan suaminya begitu mulia memberikan dukungan untuk Jokowi-JK.
"Niatnya baik, ya saya mengikhlaskan. Jujur, saya terharu dengan semangat dan niatnya," tekannya.
Sementara itu, Blasius mengatakan, dirinya telah mempersiapkan diri, baik fisik maupun stamina untuk mengayuh dari Yogya menuju Jakarta. Bekal doa istri dan putrinya menjadi kekuatan dalam melakoni misinya.
"Kami perkirakan akan sampai 20 hari perjalanan. Kenapa milih becak karena ini profesi saya," pungkasnya.
http://regional.kompas.com/read/2014...Air.Mata.Istri
btw capchanya 161
Diubah oleh publicbaths 15-06-2014 07:42
0
3.1K
Kutip
15
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan