Quote:
SURABAYA, KOMPAS.com — Acara silaturahim ulama di Sidoarjo ditindak Panitia Pengawas Pemilu setempat, Jumat (13/6/2014). Pasalnya di forum tersebut diduga terdapat aksi kampanye dan ajakan untuk memilih pasangan capres-cawapres tertentu, serta menjelek-jelekkan pasangan capres-cawapres lainnya.
Tindakan Panwas Sidoarjo itu berupa penurunan spanduk bergambar Jokowi-JK di depan gedung tempat silaturahim ulama digelar, yakni di Kampus STAI Alkhoziny, Kecamatan Buduran, Sidoarjo.
"Harusnya kami menghentikan acara silaturahim tersebut, tapi kondisinya tidak memungkinkan, hanya kami copot spanduk gambar capres-cawapresnya saja," kata anggota Panwas Sidoarjo, Berlian Luckitasari, dikonfirmasi Kompas.com, Jumat.
Berlian menjelaskan, sesuai laporan yang diterimanya, dalam acara itu Ketua Tanfidziyah PCNU Sidoarjo KH Abdi Manaf mengarahkan warga agar tidak mencoblos pasangan nomor urut 1 Prabowo-Hatta karena Prabowo dituding putra tokoh begawan ekonomi sosialis yang sama dengan PKI. Prabowo juga dituduh tokoh militer yang pernah menjegal Gus Dur dalam Muktamar NU. KH Abdi Manaf juga menyayangkan banyaknya ulama NU di Jatim yang terprovokasi oleh Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Mahfud MD, untuk mendukung pasangan nomor urut 1.
Berlian mengaku tidak memiliki tembusan laporan mengenai kegiatan itu, karena semula yang dilaporkan berbentuk forum silaturahim biasa.
"Jadi laporannya hanya ke Polsek Buduran saja, tidak ada tembusan ke panwas, dan Polres Sidoarjo," ujarnya.
sumber
Pernyataan beliau yang di-bold menunjukkan, sebenarnya tanda-tanda dukungan ulama Jatim mengarah kemana, kian mulai jelas.
Dengan bergabungnya MMD ke kubu PS, sebenarnya koalisi mereka bertambah kuat dengan kedatangan partai baru yaitu Partai MMD