The Second Life, Kisah Terbaik yang Pernah Agan Baca.
TS
ariqadriansyah
The Second Life, Kisah Terbaik yang Pernah Agan Baca.
Selamat Malam para kaskuser, mungkin lebih tepatnya malam menjelang pagi
Udah lama nih ane ga bikin thread, di thread kali ini ane mau bikin cerita.
Semuanya dalam cerita ini hanyalah fiktif belaka atau karangan ane, tp semoga cerita dari ane bisa ngehibur agan dan aganwati di malam yang sepi dan sunyi ini
Selamat Menikmati gan.
Ane ga ngarepin apa apa kok, cukup di rate 5 dan di komeng aja thread ane
Spoiler for Baca Sinopsisnya dulu gan:
Quote:
Sinopsis :Seorang agen CIA yang bernama Timothy Adrian, dia adalah seorang agen yang menjadi buronan para mafia karena aksinya. ketika 3 mafia terkenal mengadakan pertemuan di suatu tempat di Jakarta, Tim diberi tugas untuk menangkap mereka dan melakukan perjalanan ke Jakarta, dalam perjalanan di Jakarta Tim di serang oleh anak buah dari ketiga mafia tersebut. Terjadi pertempuran disana hinga terjadi banyak ledakan, Tim terpental dan kepalanya terbentur sehingga dia amnesia.
Ketika Tim sadar, ada seorang pria tua. Dialah yang sudah menolong Tim, nama Tim yang sekarang adalah Daniel Nelson, hingga suatu saat mafia tersebut mengetahui keberadaan Tim dan menyuruh anak buahnya untuk membunuh Tim, namun itu tidaklah mudah karena ternyata pria tua itu adalah seorang pensiunan FBI. setelah serangan itu mereka memutuskan pindah ke suatu kota, tak lama kemudian anak buah mafia tersebut berhasil menemukan mereka dan ketika Tim dan pria tua itu akan berpisah ternyata mereka memiliki suatu ikatan.
Di awal cerita Tim menyuruh Annisa, kekasihnya untuk pergi ke negara lain dengan alasan untuk berlibur karena khawatir pekerjaan Tim sebagai seorang agen rahasia akan membahayakannya.
Mampukah Tim mencari tahu siapa dirinya sebenarnya? Bagaimana dia akan mengalahkan 3 kelompok Mafia yang terkenal akan kejahatannya sedangkan Tim hanya seorang diri? Silahkan Baca jalan ceritanya dan pastikan membacanya dengan serius agar tidak ada cerita yang terlewatkan.
Quote:
Suatu Malam di Tokyo, Timothy Adrian dan partnernya Peter Garfield sedang ditugasi menangkap 3 kelompok Mafia yang sedang mengadakan pertemuan rahasia untuk memperdagangkan barang-barang illegal. "Tim, apakah kau punya ide bagaimana cara kita masuk kesana dengan mudah? aku punya cara, tapi akan sedikit gila." Kata Peter .
"Lupakan caramu, kita akan gunakan caraku."Ucap Tim.
"Hmm, okee. aku harap caramu tidak terlalu menarik perhatian." Ucap Peter.
"Tenang saja, kita akan masuk kesana dengan identitas palsu yang sudah disediakan oleh markas" Tim meyakinkan Peter.
"Kenapa kau tidak bilang dari tadi??" Tanya Peter.
"Kau yang tidak bertanya, ayo kita segera masuk." Jawab Tim
Ketika baru saja memasuki gedung dan hendak masuk salah satu ruangan, Tim dan Peter di datangi oleh beberapa orang berbadan kekar bermuka sangar.
"Okey, sekarang bagaimana Tim?" Tanya Peter sambil bersiap mengeluarkan pistol.
"Tahan senjatamu, itu akan menggagalkan rencana kita. tetaplah bersikap tenang." Ucap Tim dengan tenang.
"Tuan-tuan, bisa tunjukan undangan dan identitas kalian?" Ucap salah seorang dari pria berbadan kekar itu.
"Ini identitas kami, dan ini surat undangannya." Ucap Tim.
"baiklah tuan Scharkov dan tuan Andrew, tapi satu undangan hanya untuk satu tamu." Ucap pria berbadan kekar dengan wajah curiga.
"Ya, tapi pria ini datang bersamaku. dia akan tetap ikut saya masuk."Kata Tim.
"Maaf tuan, tapi itu sudah peraturannya. Silahkan salah satu tunggu diluar." Ucap pria berbadan kekar.
"Baiklah Tim, kau saja yang masuk. aku akan melindungimu dari luar, tenang saja. selalu aktifkan alat komunikasimu untuk berjaga-jaga jika ada sesuatu yang tidak beres. aku ingin ke toilet sekarang. berhati-hatilah!" Ucap Peter dengan membisikannya kepada Tim.
"Kau yang seharusnya berhati-hati bodoh, jangan lakukan hal bodoh. Siagalah ketika ada hal yang tidak terduga terjadi" Ucap Tim.
Tim langsung berjalan memasuki ruangan dengan meninggalkan Peter diluar ruangan dan sudah banyak orang didalamnyaa dengan pakaian formal..
"Hei Peter, tidak ada yang mencurigakan disini, tapi semuanya tampak membawa senjata. hubungi markas dan segera minta bantuan" Ucap Tim melalui earphonenya
"Apakah kau sudah menemukan pemimpin dari Yakuza, Code Name dan Eden?" Tanya Peter.
"Belum, nanti kuhubungi lagi, seseorang mendatangiku" Ucap Tim sambil buru buru mematikan komunikasi dengan Peter.
"Hmm apakah kau anak buahku? wajahmu tampak asing. Namamu?" Ucap Jack dengan wajah bingung.
"Scharkov, tuan." Jawab Tim.
"Baiklah, sepertinya kau anak baru disini. akan kuberitahu kenapa kita disini." Ucap Jack.
"Tim,.. Timothy.!! Markas sudah mengirim bantuan, kira-kira 10 menit lagi akan tiba. aku akan masuk, 5 menit lagi dan akan kulumpuhkan penjaga diluar." Ucap Peter kepada Tim melalui earphonenya.
"Senjata apa yang akan kita beli tuan?" Tanya Tim kepada Jack.
"Senjata? Senjata apa? kita disini akan membeli suatu software yang akan membantu pendidikan dan kesehatan di Indonesia, kau lihat orang yang disana. dia adalah suruhan Oktavius, dia akan segera menjual software tersebut kepada kami. jika software tersebut jatuh ketangan yang salah maka akan cukup fatal akibatnya" Ucap Jack sambil mengambil minuman dari pelayan.
Ketika para tamu sedang asik berbincang, Tiba-tiba ada suara seseorang yang cukup keras yang menghentikan pembicaraan mereka.
"Baiklah tuan-tuan, perkenalkan saya Flash, bos saya tidak bisa hadir karena sedang mengurus hal lain dan saya akan mewakilkannya. kita akan melakukan transaksinya, saya akan buka harga sebesar 100 Juta" Ucap Flash dengan keras.
"Peter, sepertinya ada perubahan rencana." Ucap Tim pelan melalui earphonenya.
"Hah? Apa maksuddmu?" Tanya Peter.
"Tidak ada perdagangan barang illegal seperti senjata dan narkoba disini." Jawap Tim
"Apaa?? Aku tidak mengerti maksudmu?? Lalu apa yang harus aku lakukan?" Tanyanya lagi dengan nada heran dan sedikit panik.
"Lakukan apa yang harus kau lakukan." Ucap Tim sambil mematikan walkie talkienya.
"Siall, baiklah aku akan langsung menyerang ketika bantuan datang" Ucap Peter kepada dirinya sendiri.
To Be Continue~
Lanjut nanti ya gan ane udah cape nih ngetiknyaa..