Justin Bieber baru2 ini heboh karena skandal videonya yang mengumbar guyonan rasisnya terhadap ras kulit hitam,
"runnn nigger nigger nigger runn....."

rasiskah Bieber ? well, menurut saya TIDAK karena itu guyonan dan kerabat Bieber yang berkulit hitam USHER juga tidak tersinggung atas joke-nya. Lain halnya jika berbicara rasisme di negeri ini.


gila gan Indonesia termasuk negara paling rasis kedua di dunia
baca [URL="http://www.washingtonpost.comS E N S O Rworldviews/wp/2013/05/15/a-fascinating-map-of-the-worlds-most-and-least-racially-tolerant-countries/"]SUMBER[/URL]


Hal2 mengenai SARA & kekerasan terhadap minoritas di Indonesia tak pernah lepas mewarnai sejarah kehidupan bangsa kita. Mulai dari UU anti-tionghoa jaman soekarno, kerusuhan mei 98, sampai kekerasan antar etnis & umat beragama di daerah2. Semua itu memakan korban dan mencoreng hak2 asasi manusia dan lucunya pemerintah seakan2 melakukan pembiaran terhadap kasus2 ini.
Di benak masyarakat seakan tertanam mindset keliru dan pandangan bodoh terhadap minoritas "Kita ini mayoritas selalu terjajah (terjajah siapa ??? berfikir positif, kalau kalah bersaing AYO BERUSAHA LEBIH BAIK, BENTAR LAGI AEC !!! MASA MENYALAHKAN MINORITAS LAGI ???), Orang cina itu PKI , cina tidak nasionalis , Kristen itu yahudi, dan banyak mitos2 oon lainnya.
Tidak sedikit guru bangsa kita yang dengan gigih memperjuangkan dan melindungi pluralisme di Indonesia, seperti Gusdur yang menghapus UU anti cina, dan membentuk UU anti diskriminasi. Tapi tampaknya tokoh2 putih ini "kalah banyak" dengan politikus2 busuk yang doyan jualan isu SARA untuk kepetingannya. alhasil Gusdur-pun ga pake lama dikambing hitamkan dan didepak dari pemerintahan. Yenni Wahid putri Gusdur dan keluarga segera keluar dari PKB (yang dinilainya sudah tidak sepaham dengan ayahnya) dan mendirikan partai sendiri.

Sebenarnya seberapa banyak sih tokoh2 berotak rasis di negeri ini ? saya jawab BANYAK. Makanya diskriminasi selalu terpelihara di negeri ini, Selama mereka masih bisa menggodok isu SARA untuk dijual, segala jalan akan mereka tempuh untuk meraih tujuannya, berikut pengamatan saya terhadap tokoh2 yang pernah terindikasi berotak rasis & SARA. Diagnosa penilaian saya adalah sbb: konteks berpikir yang cenderung menyudutkan etnis agama tertentu, banyaknya fakta yang sengaja dipelintir / kebohongan / fitnah untuk membenarkan opini-nya akan kebencian ras tertentu, tingkat intelektualitas dalam konteks kelicikan berpikir (seberapa pinter ngeles, pinter adu mulut, pinter bohong, pasang muka baik, mempengaruhi orang dll).


1. Farhat Abbas
siapa yang tak kenal Farhat Abbas ? sosok dengan segudang kontroversi, sensasi dan praharanya membuat awak media tak bosan meliputnya.
Farhat abbas pernah dilaporkan polisi oleh Anton Medan sebagai perwakilan warga Tionghoa atas Twitnya yang menghina wagub DKI saat itu Ahok dan menyinggung ras minoritas.

level rasis: ringan (pendidikan S3 tidak menjamin bahwa Farhat itu pintar...)


2. Rhoma Irama
Siapa juga yang tidak kenal raja dangdut satu ini ? kiprahnya sudah lama lalang melintang di kancah hiburan negeri ini. Sayangnya satria bergitar inipun terlindas isu SARA saat jadi pendukung Foke-Nara untuk Pilgub DKI, beliau terbukti "black campaign" dengan memfitnah cagub lawan yaitu Jokowi sekaligus menyindir ras dan agama minoritas dalam dakwahnya yang saya nilai menyesatkan umat

level rasis: sedang (melihat posisi beliau saat itu hanya "alat politik")


3. Ruhut Sitompul
Wah tidak disangka bang poltak si raja minyak ini rasis juga , dalam debat capres pemilu 2009 saat itu bang Ruhut mewakili tim sukses SBY berseloroh "Arab tidak pernah membantu Indonesia", jelas hal ini menimbulkan kecaman keras terutama dari kalangan keturunan arab dan Islam.

level rasis: sedang (maklum lidahnya tak bertulang)


4. Mustofa Nahrawardaya & bigot2 PKSnya
Wajahnya kerap muncul sebagai narasumber di TVOON, dikenal sebagai tokoh muhammadiyah, pengamat kriminal & terorisme & sosial budaya (beuh banyak amat titelnya... pengamat abal2 ga neh ?). lucunya komentar2 beliau yang terkesan terlalu membela teroris dan menyepelekan isu2 pluralisme secara tak langsung mencerminkan watak beliau... bagi para penggiat sosial media pasti sudah tak heran dengan watak si botak hobi SARA ini.

Ansyaad Mbai kepala BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Teroris) sampai pernah mengatai si MusNah ini sebagai si "otak tumpul" dalam acara ILC TVoon, silahkan simak videonya di menit 8:36




level rasis: biangnya SARA !!!


5. Ichsanuddin Noorsy
Seorang lagi yang ngaku2 "pengamat" (abal2 ??? UGM Bantah Beri 'Predikat' Ekonom pada Ichsanuddin Noorsy ) selain bung MusNah, juga beberapa kali jadi narasumber di televisi. Dalam acara MetroTV Secret Operation "ANGGODO" si Noorsy menjelaskan opininya mengenai keturunan cina yang suka melarikan modal ke luar negeri menurut saya GAGAL PAHAM dan rasis karena seolah semua etnis cina di Indonesia tidak nasionalis !!! ga liat apa banyak pejabat2 Indo yang beli apartemen bejibun di luar negeri ?
Sontak banyak kecaman & gujingan muncul mengenai acara MetroTV yang mencatut Noorsy ini sebagai narasumbernya, pihak MetroTV pun mengajukan permintaan maaf atas acara tersebut, baca gunjingan2 dibawah

level rasis: lumayan



6. Iwan Piliang
Mantan Wartawan, jurnalis warga, dan aktivis. Saya sempat memantau opini2 beliau waktu kasus rasis Farhat Abbas vs Anton Medan. Setelah twit Farhat Abbas banyak men-RT opini2 Iwan Piliang yang SARAT PAHAM RASISME mengenai etnis tionghoa (sekarang banyak yang dihapus, kalo merasa benar kenapa dihapus ?). Beberapa yang saya ingat yaitu anggapan bahwa WNI cina itu hanya "pendatang", tidak nasionalis, ASING & ASENG, gerakan pribumi, dll.. Semua opini2 beliau akhirnya seolah2 "menunjuk" ke satu etnis tertentu yang harus disalahkan. Dan menurut saya beliau ini SUPER RASIS. Pinternya si botak Padang ini setelah melihat kasus Farhat & berbagai ekpos media mengenai kampanye anti diskriminasi, eh sekarang malah seakan2 pro pluralisme tulisan opininya pun berbeda 180* dari yang dulu diapun dengan munafiknya jadi PRO Jokowi bersama Farhat yang notabene dulu menghina2 Joko-Ahok
coba aja baca opini2-nya yang sekarang "sopan" terhadap minoritas : Opini: Saya Cina, So What?
Wah ??? kok beda amat ama yang dulu mas botak ??? lih dibawah...

level rasis: GURUNYA FARHAT ABBAS

7. Nazaruddin Sjamsuddin


Adalah mantan ketua KPU periode 2001-2005 yang dulu pernah tersandung kasus korupsi di KPU, cek wikipediadi twitnya beliau sering berkicau mengenai pribumi yang akan tertindas "cina" ?, menurut saya pandangan beliau yang sempit dan rasis ini ujung2nya pasti menyulut sentimen terhadap ras tertentu. Kakek, ente itu hidup di jaman apa ? kenapa anda selalu pesimis memposisikan pribumi seakan2 tidak berdaya dan tidak ada apa2nya dengan minoritas yang anda sebut "cina" yang populasinya tidak sampai 5% di Indonesia ? kenapa anda tidak lebih cemas & membahas serbuan bangsa asing seperti amerika, jepang, dan negara asia lainnya yang tergabung MEA yang "jelas2 orang asing" & sudah banyak yang bermigrasi kemari, coba lihat di blok M yang sudah bak distrik kabuki-cho di jepang dgn banyak bar, night club & panti pijat yang banyak pengelolanya orang2 Jepang ? yang tiap tahun selalu mengadakan perayaan budaya Jepang yang sama dengan Imleknya orang cina itu ? (saya tahu sendiri karena pernah jalan-jalan kesana) kenapa mata anda tidak melihat kesana ? karena anda memakai kacamata kuda yang disebut kacamata rasis sehingga pandangan anda hanya sebatas kebencian terhadap suatu ras saja, itulah kenapa orang rasis tidak pernah bisa memimpin negeri pluralis seperti ini pak... karena rasisme beda tipis dengan fasis pak... coba anda baca ini... definisi rasis

JAKARTA Akan Menjadi Seperti Singapore Ketika Pribumi Tersingkir |by @nazarsjamsuddin
level rasis: kolesterol

8. Sri Bintang Pamungkas


Seorang tokoh pergerakan, reformis, aktivis, politikus dan juga orator dalam masa-masa akhir jabatan dan penggulingan Presiden Soeharto. Ia juga merupakan pendiri partai gagal PUDI (sebelumnya tokoh PPP) dan juga pernah menjadi narapidana di Era Presiden Soeharto. Lulusan engineering universitas di Amerika dan bergelar Insinyur doktor sudah membuktikan beliau ini pandai. Sayang sekali seiring perkembangan jaman dan karirnya di politik yang semakin redup, semakin membuat otak kakek ini berkarat jadi BEGO Pamungkas. Dari dulu yang pandai dalam usahanya memprovokasi massa melawan kediktatoran pak harto, sekarang beliau tak lebihnya sama dengan bigot-bigot PKS yang sarat mengedepankan isu2 SARA. pribumi vs cina keturunan, inilah hilir dari semua teori yang dia jelaskan. so... ujung2nya riot dan presiden gulung tikar lagi ? lah terus presiden yang pantas siapa om ? sampeyan ? jurus kuno jangan dipakai lagi om... sudah basi... simpel aja om... penyakit sampeyan itu cuman satu... GILA KEKUASAAN...



level rasis: awas kakek pikun mulai gila!!!

To Be Continued....
JIKA SEBELUMNYA TS MEMBAHAS PARA KURAWA LEVEL RENDAHAN, SELANJUTNYA KITA AKAN NAIK KHAYANGAN MELIHAT TOKOH2 YANG LEVEL RASISNYA TINGKAT DEWA DURJANA !!! ALIAS SUPER SAIYAN RASIS !!! KARENA DEWA - DEWA SAKTI INI SUDAH KEBAL DENGAN SENJATA YANG NAMANYA "HUKUM" DAN DENGAN SUKSES MEMBANTAI BANYAK NYAWA TAK BERDOSA TANPA PEDULI MANUAL BOOK BERJUDUL "HAM".




1. Habib Rizieq & laskar 2D-nya
Terus terang saya capek kalo dengar yang namanya Front Preman Indonesia (FPI), walaupun aksi2nya kerap memakan korban dan jelas melanggar hak2 kemanusiaan, kenapa sampai sekarang tidak ada yang membubarkan ormas mubazir ini. Habib Rizieq selaku ketua FPI selama hidupnya setidaknya berhasil mencetak rekor rasis tingkat tinggi dan naik tahta menjadi DEWA "Batara Yamadipati" dengan bersimbahkan darah korban ahmadiyah, tabrak lari, perusakan ratusan warung2, minimarket & tempat ibadah (selain masjid), kekerasan, pemerasan, penjarahan, fitnah, hujatan & makian (tidak peduli biar orang tua, presiden, gubernur disemprot juga!!!) oleh laskar FPI yang franchisenya sudah tersebar di seantero jagad Nusantara !!! kelas dewa memang luar binasa
level rasis: Super Syaiton lv.1





2. Fadli Zon
Ya, anak buah Prabowo yang sekarang sudah kaya raya (sampai punya museum barang antik di rumahnya Fadli Zon Library) DARI MANA DUITNYA ? DARI MANA LAGI KALO BUKAN DARI JASANYA DI KERUSUHAN 98
berbeda dari image sekarang yang terkesan "nasionalis", si Zonk ternyata dulunya seorang aktivis muslim garis keras (ala caleg gagal Mustofa, bedanya si Zonk ini sukses) yang berperan besar pada masa penggulingan Soeharto tahun 98. Dia sukses menghimpun massa anarkis yang ia provokasi dengan paham2 tolol "anti cina". Akibatnya ratusan ribu kaum minoritas tidak berdosa jadi kambing hitam, dirudapaksa, dibunuh, dijarah, dan dirampas hak-hak kemanuasiaanya

Ini quote FADLI ZON saat pelengseran Soeharto dulu yang tidak akan kita lupakan: "usir saja kaum Tionghoa dari Indonesia dan menjadi negara kurang berkembang daripada hidup dengan mereka (tionghoa)".

FADLI ZON DEMI HARTA DAN JABATAN TEGA MENGKAMBINGHITAMKAN / MEMFITNAH KAUM MINORITAS YANG JELAS2 TIDAK BERDOSA. DAN TOLOLNYA IA DAN KOALISINYA MENJALANKAN CARA INI LAGI TERHADAP JOKOWI PADA SAAT PILPRES ( Ingat fitnah Jokowi Cina, antek asing, yahudi, dll ? )

Manuver Gerindra yang mengusung Ahok saya rasa hanyalah pencitraan Gerindra sebagai partai yang "menghargai minoritas & pluralisme" / mengikuti tren AS yg mengusung Obama yang kulit hitam. sekaligus menutupi borok kekejian petinggi2-nya dulu terhadap minoritas (mengkambinghitamkan minoritas di kerusuhan 98). Terbukti Ahok tidak lama mengundurkan diri dari partai busuk ini.



Level Rasis: MAHADEWA



to be continued...