Rabu, 4 Juni 2014 14:19

Hanya untuk “Melambai’ di MTQ Nasional
ke-XXV,
Gubri Kerahkan Ratusan Pejabat
dan Pegawai ke Batam
Gubri Annas Maamun
mewajibkan hampir seluruh
pejabat eselon II beserta
ratusan pegawai ke Batam.
Mereka bertugas ‘melambai’
pada Presiden SBY di Pawai Ta’aruf MTQ
Nasional ke-XXV.

riauterkini.com-PEKANBARU- Sekitar enamratus
pejabat dan pegawai Pemprov Riau dikerahkan
ke, Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Mereka,
khususnya pejabat eselon II, baik kepala dinas,
kepala badan dan yang setiangkat dengannya,
diwajibkan Gubri Annas Maamun mengikuti
pawai ta’aruf pada Musabaqah Tilawatil Qur’an
(MTQ) Nasional ke-XXV besok, Kamis (5/6/14).
Ketua Panitia MTQ Nasional ke-XXV Provinsi
Riau Asisten II Setdaprov Riau Wan Amir tidak
membantah mengenai pengerahan pejabat dan
pegawai dalam jumlah besar tersebut, namun
ia menolak menyebutkan secara rinci saat
dihubungi riauterkinicom.
“Saya sedang di luar kota. Nantilah telephon
lagi, ya,” tukasnya seraya menutup telephon
saat dihubungi riauterkinicom, Rabu (4/6/14).
Kepastian jumlah pejabat dan pegawai yang
dikerahkan ke Batam secara tak langsung
disampaikan Kepala Biro Kesra Setdaprov Riau
Zakaria. Kepada riauterkinicom yang
menghubunginya, Zakaria mengatakan kalau
jumlah pegawai dan pejabat yang dikerahkan
tak sampai seribu.
Namun saat ditanya jumlahnya sekitar 800
orang dengan rincian 200 dari Pemkab Rokan
Hilir dan 600 dari Pemprov Riau, ia
membenarkan dengan berujar, “Insya Allah,”
sambil minta mengakhiri wawancara.
Lantas untuk apa pengerahan 600 pejabat dan
pegawai tersebut? Berdasarkan informasi yang
dihimpun riauterkinicom dari sejumlah
sumber, mereka bertugas meramaikan pawai
taaruf Pemprov Riau. Bahkan, sebenarnya
Gubri Annas Maamun menargetkan pengerahan
sampai seribu pejabat dan pegawai.
Agar proses pawai taaruf lancar, bahkan para
pejabat Pemprov Riau sempat diwajibka
mengikuti prosesi gladik resik di kediaman
dinas Gubri Annas, Sabtu akhir pekan lalu.
Mereka dilantik melintas di depan tribun
kehormatan, lalu melambaikan tangan pada
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. ***(mad)