Bismillah . .
Pendahuluan
Baru-baru ini Carlo Ancelotti disebut-sebut sebagai pelatih tersukses di Liga Champions dengan 3 gelarnya di 2 klub berbeda. Namun ternyata masih banyak pelatih-pelatih hebat dengan banyak prestasi & sederet reputasi justru belum pernah mengangkat trophy Piala/Liga Champions.
Berikut 7 di antaranya adalah :
7. Gerard Houllier
Quote:
Dibawah arahannya, PSG meraih gelar Ligue 1 pertamanya di tahun 1986 walau baru terbentuk selama 16 tahun. Ia juga membawa Liverpool meraih “treble minor” tahun 2001. Ia juga mampu mendulang sukses bersama Olympique Lyon bahkan sempat ditunjuk menjadi pelatih timnas Prancis di kualifikasi Piala Dunia 1994. Namun sedert prestasinya tersebut belum mampu membawa tim yg Ia asuh merengkuh trophy Piala/Liga Champions.
Quote:
Prestasi: PSG (Ligue 1 Prancis 1986), Liverpool (Piala FA 2001; Piala Liga 2001,2003; Piala UEFA 2001; Piala Super Eropa 2001; Olympique Lyon (Ligue 1 Prancis 2006,2007; Piala Super Prancis 2005,2006)
6. Leo Beenhakker
Quote:
Pengalamannya yang segudang dengan melatih belasan klub & timnas serta prestasi yang Ia raih membawanya dikenal sebagai salah satu pelatih tersukses di Belanda. Tangan dinginnya mampu membawa timnas Trinidad & Tobago menembus Piala Dunia pertamanya di tahun 2006 & membawa Polandia berlaga di Piala Eropa untuk pertama kali di tahun 2008. Namun dari sekian banyak pengalamannya tersebut tak pernah sekalipun Ia mencicipi nikmatnya mengangkat trophy Piala/Liga Champions.
Quote:
Prestasi: Ajax Amsterdam (Eredivisie Belanda 1980,1990), Real Madrid (La Liga Spanyol 1987,1988,1989; Piala Raja 1989; Piala Super Spanyol 1988,1989), Feyenoord Rotterdam (Eredivisie Belanda 1999; Piala Super Belanda 1999)
5. Hector Cuper
Quote:
Ia bisa disebut pelatih “tersial” karena 3x gagal juara di 3 kesempatan final kejuaraan Eropa. Bahkan kesialannya bisa diperluas kala hanya menjadi runner-up Copa del Rey 1998 & tentunya tragedi gagal Scudetto bersama Inter Milan di tahun 2002. Secara mengejutkan Ia membawa Real Mallorca menembus final Piala Winner walau berstatus “pengganti” Barcelona & membawa Valencia ke panggung Final Liga Champions 2x berturut-turut dengan hasil hanya medali perak.
Quote:
Prestasi: Lanus (Copa Conmebol 1996), Real Mallorca (Piala Super Spanyol 1998; Runner-up Piala Raja 1998 & Piala Winners 1999), Valencia (Piala Super Spanyol 1999; Runner-up Liga Champions 2000,2001), Internazionale (Runner-up Serie-A 2003), Aris Thessalonika (Runner-Up Piala Yunani 2010)
4. Luis Aragones
Quote:
Pelatih pertama yang membawa Atletico menembus final Piala Champions sebelum takluk dari Bayern Muenchen tahun 1974. Ia merupakan salah satu pelatih terbaik yang dimiliki Spanyol dengan bukti gelar Piala Eropa 2008. Perjalanan karier yang begitu panjang tidak pernah mengantarkannya lagi merasakan Final Piala/Liga Champions sampai maut menjemputnya.
Quote:
Prestasi: Atletico Madrid (La Liga Spanyol 1977; Piala Raja 1976,1985,1992; Piala Super Spanyol 1985; Piala Intercontinental 1974), Barcelona (Piala Raja 1988), Timnas Spanyol (Piala Eropa 2008)
3. Sir Bobby Robson
Quote:
Ia mengejutkan khalayak kala membawa klub antah berantah Ipswich Town menjuarai Piala FA & Piala UEFA. Ia sukses meraih trophy di 3 negara bersama PSV, Porto dan Barcelona. Namun sayang prestasi tertingginya di Eropa “hanya” Piala UEFA dan Piala Winner. Salah satu manager terbaik di Inggris ini belum pernah meraih trophy Piala/Liga Champions bahkan mencicipi final pun tidak pernah.
Quote:
Prestasi: Ipswich Town (Piala FA 1978; Piala UEFA 1981), PSV Eindhoven (Eredivisie 1991,1992), Porto (Liga Portugal 1995,1996; Piala Portugal 1994), Barcelona (Piala Raja 1997; Piala Super Spanyol 1996; Piala Winners 1997), Timnas Inggris (Peringkat 4 Piala Dunia 1990)
2. Arsene Wenger
Quote:
Kejeniusannya berbuah julukan “The Professor” & Pelatih terbaik dunia dekade 2001-2010 versi World Soccer Magazine. Namun, kejeniusannya sampai saat ini belum membawanya merengkuh trophy Eropa apapun. Arsenal hanya mentok sampai runner-up di Piala UEFA 2000 & Liga Champions 2006.
Quote:
Prestasi : AS Monaco (Ligue 1 1988; Piala Prancis 1991), Nagoya Grampus (Piala Kaisar Jepang 1995; Piala Super Jepang 1996), Arsenal (Liga Premier Inggris 1998,2002,2004; Piala FA 1998,2002,2003,2005,2014; Community Shield 1998,1999,2002,2004)
1. Sven Goran Eriksson
Quote:
Sebagai pelatih asing pertama yang melatih timnas Inggris, Eriksson jelas punya reputasi mentereng yang membuat FA kepincut untuk memberinya pekerjaan. Ia membawa Goteborg menjadi klub Swedia pertama & satu-satunya yang meraih Piala UEFA tahun 1982. Bersama Lazio, Ia membuat klub tersebut merasakan masa kegemilangannya dengan mempersembahkan 7 trophy. Namun sayang, Ia harus merasakan “kutukan Guttmann” kala membawa Benfica hanya menjadi runner-up Piala UEFA 1983 & Piala Champions tahun 1990.
Quote:
Prestasi : IFK Goteborg (Liga Swedia 1982; Piala Swedia 1979,1982; Piala UEFA 1982), Benfica (Liga Portugal 1983,1984,1991; Piala Portugal 1983; Piala Super Portugal 1989; Runner-up Piala Champions 1990 & Piala UEFA 1983), AS Roma (Coppa Italia 1986), Sampdoria (Coppa Italia 1994), Lazio (Serie-A 2000; Coppa Italia 1998,2000; Piala Super Italia 1998,2000; Piala Winners 1999; Piala Super Eropa 1999; Runner-up Piala UEFA 1998)