REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nomor urut satu (1) yang didapatkan pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa ditanggapi gegap gempita oleh pendukung pasangan ini. Sesaat sesudah Prabowo menarik kertas putih bertuliskan angka 1 dari gulungan batik yang disediakan KPU, seluruh pendukung yang terdiri dari koalisi parpol pendukung pasangan tersebut menyambut dengan teriakan 'Kemenangan'.
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta mengatakan, semua nomor dan angka sama saja. Meski begitu, dia menilai ada keiistimewaan dari nomor 1 yang didapatkan Prabowo-Hatta. "Dalam hadist ada ucapan seperti ini, Allah itu ganjil dan mencintai yang ganjil. Tapi nomor itu sama semuanya," kata Anis di kantor KPU, Jakarta, Ahad (1/6).
Dalam perspektif agama, lanjut dia, angka satu mencerminkan kalimat Tauhid. Karena itu, nomor urut 1 yang menempel pada Prabowo-Hatta diharapkan bisa merepsentasikan kalimat Tauhid tersebut. "Mudah-mudahan Insyaalah capres kita ini akan menjadi nomor satu," ujar Anis. KPU hari ini menetapkan pasangan Prabowo-Hatta menempati nomor urut 1. Sementara pasangan Jokowi-JK mendapatkan nomor urut 2. Nomor urut didapatkan melalui sistem pengundian.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden Prabowo Subianto mengatakan, nomor urut satu (1) merupakan nomor urut yang menandakan kebaikan. Nomor urut satu yang akan digunakan sebagai penanda pasangan capres Prabowo-Hatta Rajasa diharapkannya bisa berujung dengan kemenangan pada pemilu presiden 2014 ini. "Kami bersyukur dapat nomor urut satu, (itu) simbol yang baik, lambang yang baik," kata Prabowo usai penetapan nomor urut peserta Pilpres di kantor KPU, Jakarta, Ahad (1/6).
Dia mengatakan, Prabowo-Hatta beserta koalisi Merah-Putih akan bekerja keras untuk menyukseskan pesta demokrasi melalui pilpres 2014 ini. sehingga tercipta perubahan yang lebih baik bagi bangsa Indonesia. Meski pada akhirnya, lanjut Prabowo, keputusan akhir tetap ditentukan rakyat Indonesia. "Kami akan terus bekerja keras, mitra koalisi kami juga. Mudah-mudahan dapat dukungan banyak, semangatnya luar biasa. Kami mendapatkan getaran dari rakyat," kata dia.
KPU melalui Keputusan KPU nomor 454/KPTS/KPU/2014 tentang nomor urut dan daftar calon presiden dan calon wakil presiden pemilu 2014 menetapkan pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menempati nomor urut satu. Sementara pasangan capres dan cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla mendapatkan nomor urut dua. Setelah mendapatkan nomor urut, akan digelar deklarasi Pilpres berintegritas pada 3 Juni nanti. Dilanjutkan pelaksanaan kampanye mulai 4 Juni hingga 5 Juli 2014.
Allah suka bilangan ganjil
Pertanyaan
Apakah benar Allah dan rasul-Nya suka bilangan ganjil? Apa dalilnya
Dalam sebuah hadist Rasullullah r bersabda:
“sesungguhnya Allah itu witir dan Dia mencintai yang witir (ganjil).” (HR.al-bukhari: 6410 dan Muslim: 2677)
Imam an-Nawawi rahimahullah berkata: “witir maknanya ganjil (lawan genap). Allah itu witir, artinya Allah itu esa tidak ada sekutu yang serupa bagi-Nya. Sedangkan makna “Allah mencintai witir adalah bahwa Allah mengutamakan bilangan ganjil dalam beberapa amalan dan ketaatan. Oleh karenanya, Allah menjadikan sholat itu 5 waktu, bersuci 3 kali, thowaf 7 kali, sa’i 7 kali, melontar jumroh 7 kali, hari tasyriq ada 3 hari, beristinjak(cebok) 3 kali, kain kafan disyariatkan 3 lapis, zakat pertanian (nishobnya) 5 wasaq, zakat perak 5 uqiyah, demikian juga nishob zakat unta dan lainnya. Demikian juga Allah jadikan beberapa makhluk-Nya yang besar berjumlah witir, seperti langit, bumi, lautan, hari-hari (dalam sepekan) dan lainnya. Akan tetapi ada yang berpendapat bahwa makna witir disini adalah tertuju kepada sifat hamba-Nya yang menyembah Allah dengan mengesakan dan mengikhlaskan kepada Allah saja. Wallahu a’lam.” (syarh shohih muslim: 9/39)
Dari keterangan diatas kita simpulkan: “witir yang dimaksud bukanlah berarti mencakup segala sesuatu secara umum, melainkan maksudnya adalah Allahlah yang menghukumi beberapa hukum syari’at dan ciptaanNya berjumlah witir, seperti sholat disyariatkan witir, langit berjumlah witir, dan sebagainya. Allah yang menghukumi demikian bukan berarti segala sesuati disyariatkan supaya menjadi witir. Oleh karena itu seseorang tidak disyariatkan ketika berjalan untuk menghitung langkahnya supaya menjadi witir, ketika makan tidak disyariatkan menghitung suapan berjumlah witir, ketika minum tidak disyariatkan menghitung jumlahnya menjadi witir; karena tiak ada asalnya dan hal ini tidak disyariatkan. Bahkan mengkhususkan ibadah dengan pengkhususan yang tidak dikhususkan Allah dan Rasul-Nya adalah perbuatan bid’ah(mengada-ngada dalam hal agama).” (diringkas dari perkataan syaikh Ibnu Utsaimin dalam majmu’ Fatawa Ibnu Utsaimin: 16/171)
source
Bilangan Ganjil dan Keistimewaannya di dalam Al-Qur’an
Tinjauan Teori: Bilangan Ganjil dalam Matematika
Definisi
Dalam Matematika, suatu bilangan dapat dinyatakan sebagai bilangan genap atau ganjil. Konsep ini dimulai dengan integer atau bilangan bulat yang dilambangkan dengan “Z”. Bilangan genap adalah bilangan bulat yang dapat dibagi oleh dua (terbagi oleh dua tanpa menghasilkan sisa ), bilangan ganjil adalah bilangan yang tidak dapat di bagi oleh dua .
Definisi formal bilangan ganjil adalah bilangan bulat dengan bentuk , Z, sedangkan bilangan genap adalah bilangan bulat dengan bentuk, Z. Contoh bilangan genap adalah -10, 14, -2, dan 8, contoh bilangan ganjil adalah -3, 1, 5, 17 dan -9. Bilangan- bilangan seperti, atau 1,618033…, dan 3,141… bukanlah bilangan genap maupun bilangan ganjil.
Himpunan bilangan genap dan ganjil dapat dinyatakan sebagai berikut:
- Bilangan genap = 2Z = { | Z } = {…,-6,-4,-2,0,2,4,6,…}
- Bilangan ganjil = 2Z + 1 = { | Z } = {…,-5,-3,-1,1,3,5,…}
Ganjil atau genapnya bilangan yang dinyatakan dalam sistem bilangan desimal tergantung pada digit terakhirnya. Jika digit terakhirnya 1, 3, 5, 7 atau 9 maka bilangan tersebut adalah ganjil, demikian juga dengan bilangan genap.
Bilangan genap dapat juga dinyatakan sebagai bilangan bulat yang kongruen dengan 0 modulo 2, dan bilangan ganjil adalah bilangan bulat yang kongruen dengan 1 modulo 2.
Operasi pada bilangan ganjil dan genap
Penjumlahan:
- Ganjil ± ganjil = genap
- Ganjil ± genap = ganjil
- Genap ± genap = genap
Perkalian:
- Ganjil x ganjil = ganjil
- Ganjil x genap = ganjil
- Genap x genap = genap
Pembuktian:
Misal, bilangan ganjil ke-1 dinyatakan dengan 2p+1 dan bilngan ganjil ke-2 dinyatakan dengan 2q+1, bilangan genap ke-1 dinyatakan dengan 2m dan bilangan genap ke-2 dinyatakan dengan 2n, dengan p, q, m, n Z
Bukti:
Hasil jumlah dua buah bilangan ganjil adalah bilangan genap
(2p+1) + (2q+1) = 2p + 2q + 2 = 2(p+q+1)
= 2k , k Z (karena Z adalah field)
Hasil pengurangan dua buah bilangan ganjil adalah bilangan genap
(2p+1) – (2q+1) = 2p – 2q = 2 (p – q)
= 2k, k Z (karena Z adalah field)
Hasil pengurangan bilangan ganjil dengan bilangan genap adalah bilangan ganjil
(2p+1) – 2m = 2p – 2m + 1 = 2(p-m) + 1
= 2r + 1, r Z
Hasil perkalian antara bilangan ganjil dengan bilangan ganjil adalah bilangan ganjil
(2p+1) (2q+1) = 4pq + 2q + 2p + 1 = 2(pq+p+q) + 1
= 2k + 1, k Z
Hasil perkalian antara bilangan ganjil dengan bilangan genap adalah bilangan genap
(2p+1) x 2m = 4pm + 2m = 2(m+2pm)
= 2r, r Z
Hasil perkalian antara dua bilangan genap adalah bilangan genap
(2m) (2n) = 4mn = 2(2mn) = 2r, r Z
Ayat-ayat Al-quran dan Hadits yang Berkaitan dengan Bilangan Ganjil
Ayat-ayat
Al Fajr : 1-3
“Demi fajar, dan malam yang sepuluh, dan yang genap dan yang ganjil”
Jika Allah SWT bersumpah dengan sesuatu adalah untuk menunjukkan kemuliaan atau keagungan sesuatu tersebut
Al Baqarah : 196
“Dan sempurnakanlah ibadah haji dan ‘umrah karena Allah. Jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau karena sakit), maka (sembelihlah) korbanyang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum korban sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka wajiblah atasnya berfid-yah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban. Apabila kamu telah (merasa) aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan ‘umrah sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih) korban yang mudah didapat. Tetapi jika ia tidak menemukan (binatang korban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna. Demikian itu (kewajiban membayar fidyah) bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah). Dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya”
Ayat ini menjelaskan tentang syariat haji dan umroh salah satu amalan hajji adalah haji qiran. Bagi yang mengerjakan haji qiran, di hari ke sepuluh (hari nahar)wajiblah ia berkurban, sebagai syukur kepada Allah SWT sebab telah selesaibdengan selamat mengerjakan haji dan umroh atau gantidengan puasa tiga hari selama haji dan tujuh hari selesai haji.
Yusuf : 4
“(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: “Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku.”
Ayat ini menjelaskan tentang mimpi Nabi Yusuf. Beliau bermimpi melihat 11 bintang 1 matahari dan 1 bulan sujud kepadanya, beliau menceritakan mimpi itu kepada ayahnya yaitu Nabi Ya’kub setelah mendengar cerita anaknya, Nabi Ya’kub mendapat firasat bahwa Yusuf lah yang akan menerima waris Nubuwwat dan Risalat (menjadi nabi dan rasus Allah), karena arti mimpi tersebut 11 bintang adalah 11 saudara, matahari adalah ayah dan bulan adalah ibu.
Hadits-hadits
Abu Hurairah berkata: ”Rasulullah SAW bersabda, ‘ Dan Allah memiliki sembilan pulu sembilan nama seratus kurang satu, barang siapa menghitungnya (menghafal dan mentafakurinya) akan masuk surga. Dia itu witir (ganjil) dan menyukai yang ganjil’ ” (HR. Bukhary-Muslim)
Aisyah ra. mengatakan : ” Rasulullah ShallAllahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf di sepuluh hari terkahir bulan Ramadhan dan beliau bersabda, yang artinya: ‘Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Romadhon’ “ (HR: Bukhari 4/225 dan Muslim 1169)
“Sesungguhnya Allah itu witir (esa/ganjil) dan suka pada yang ganjil” (Hadits Hasan diriwayatkan oleh Abu Daud dan Turmudzi)
Keistimewaan Bilangan Ganjil
Ayat-ayat Allah ada yang tertulis dalam kitab Al Quran dan ada pula yang tidak tertulis di dalamnya, yaitu yang terbentang di seluruh jagat raya. Surat Ar Ra’du ayat 8 menjelaskan, bahwa Allah menciptakan segala sesuatu dengan kadar ukuran yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, tidak ada ayat Allah, baik yang tertulis maupun yang terbentang itu ada atau terjadi begitu saja, tanpa disengaja. Semuanya sudah direncanakan, diperhitungkan, dan diatur oleh-Nya, bukan merupakan sesuatu yang kebetulan.
Apabila disengaja, tentu ada maksud dan tujuannya. Maksud dan tujuan Allah membuat itu semua ada yang bisa langsung dipahami oleh manusia namun ada juga yang memerlukan penafsiran. Saat manusia melakukan penafsiran, bisa jadi makna sebenarnya dari ayat-ayat Allah itu tersingkap, tetapi mungkin juga penafsiran itu tidak atau belum mencapai makna sebenarnya. Namun yang pasti, manusia memang diperintahkan untuk terus menelaah dan mengkaji ayat-ayat Allah.
Demikian juga dengan ayat-ayat Allah yang berupa angka dan bilangan, baik yang terdapat di dalam Al Quran ataupun yang ada di alam semesta ini. Planet yang beredar mengelilingi matahari berjumlah 9, satu tahun terdiri atas 12 bulan, satu minggu ada 7 hari. Umat Islam diperintahkan shalat wajib sehari semalam 5 kali, apabila berjamaah pahalanya 27 derajat. Seusai shalat, kita disuruh berdzikir masing-masing 33 kali. Semua itu tentu ada maknanya. diantaranya sebagai berikut:
Keistimewaan Angka 19
Keistimewaan angka 19 dalam ilmu matematik dikenal sebagai salah satu ‘Bilangan Prima’ yakni bilangan yang tak habis dibagi dengan bilangan manapun kecuali dengan dirinya sendiri. Keistimewaan tersebut melambangkan bahwa sifat-Nya yang serba MAHA tidak dibagikan kepada siapapun juga kecuali bagi diri-Nya sendiri ( Q.S. Al Ikhlas 112: 3).
Angka 19 terdiri dari angka 1 dan 9, dimana angka 1 merupakan bilangan pokok pertama dan angka 9 merupakan bilangan pokok terakhir dalam sistem perhitungan kita. Keistimewaan tersebut menunjukkan sifat Allah yakni ‘Maha Awal dan Maha Akhir’ (Q.S. Al Hadid 57: 3).
Angka 1 melambangkan sifat-Nya yang ‘Maha Esa’ (surat ke-112 ayat 1), sedangkan angka 9 sebagai bilangan pokok terbesar melambangkan salah satu sifatnya yang ke-38, Al Kabiir yang artinya yaitu ‘Maha Besar’.
Pengulangan 7
“Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al Quran yang agung.” (Q.S. Al Hijr 15: 87). Sebagian besar ulama menafsirkan bahwa tujuh ayat yang diulang-ulang itu adalahsurat Al Fatihah. Dan faktanya memang benar, tujuh ayat dalam Surat Al Fatihah itu memang diulang-ulang oleh seluruh umat Islam ketika melakukan shalat.
Namun, apabila kita perhatikan fenomena lainnya, akan kita temukan fenomena pengulangan 7 lainnya. “Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Q.S. Al Baqarah 2: 29). Di dalam ayat tersebut, Allah menyebut tentang adanya tujuh langit. Dan ternyata ayat yang membicarakan tentang tujuh langit di dalam Al Quran jumlahnya juga tujuh ayat. Yaitu dalam surat Al Baqarah 2: 29, Al Mukminuun 23: 17, Fushshilat 41: 12, Ath-Thalaq 65: 12, Al Mulk 67: 3, Nuh 71: 15, dan An Naba’ 78: 12.
Logika Perkalian dalam Matematika antara Bilangan Ganjil dan Genap
Telah kita buktikan di atas mengenai perkalian bilanganganji dan bilangan bulat. Maka jika boleh dianalogikan bilangan ganjil sebagai kebenaran dan bilangan genap sebagai kebatilan akan menghasilkan demikian:
a) kebenaran x kebenaran = kebenaran (kebenaran yang sejati yang berasal dari Allah SWT).
b) Kebatilan x kebatilan = kebatilan (jalan kesesatan, yang datang dari iblis/syaitan )
c) Kebatilan x kebenaran = kebatilan (kebenaran tidak boleh dicampuradukkan dengan kebatilan)
Dari penjelasan di atas dapat kita tarik beberapa kesimpulan bahwa kebenaran itu telah nyata datangnya dari Allah SWT“Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu.” (QS. Al Baqarah 2:147) Sedangkan kebatilan itu datangnya dari syaitan yang terkutuk“Iblis menjawab: “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus” (QS. Al ‘Araaf 7:16). Dan antara kebenaran da kebatilan tidak bisa dicampur aduk. “Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu], sedang kamu mengetahui.” (QS. Al Baqarah 2:42).
Kita sebagai manusia, makhluk yang diberi akal sehat diberikan kesempatan oleh Allah SWT untuk memilih salah satu jalan dari kedua jalan tersebut.“Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya” (QS. Asy Syams 91:7-10).
source