- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Udah Ada Yang Terbukti Kenapa Pilih Yang Lain?
TS
meldanatalin
Udah Ada Yang Terbukti Kenapa Pilih Yang Lain?
dari pengalaman aja udah membuktikan gan si JK udah terbukti dengan dapet berbagai prestasi baik di dunia politik maupun dunia organisasi yang udah dia lakuin untuk negara ini gan.
Jadi ga salah juga kan gan kalo JK emang pantes lah jadi pemimpin negara ini, setelah dia sebelumnya udah pernah juga kan dan sekarang balik lagi jadi posisi yang sama. Ya semoga aja keputusannya tepat untuk Indonesia yang lebih baik lagi.
Metrotvnews.com, Bandung: Bakal calon wakil presiden Jusuf Kalla mengatakan hanya orang berpengalaman dan jujur yang bisa mendapat simpati masyarakat. Ia mencontohkan kesuksesan Joko Widodo mendulang suara hingga 95% saat pemilu kada Solo. Menurut dia, simpati kepada seseorang tak bisa diperoleh dengan amarah.
"Tidak dengan marah-marah, tidak dengan lempar-lempar. Amarah dan tegas itu berbeda," ujar Kalla saat pidato deklarasi tim pemenangannya di Gedung Olahraga Citra Arena, Bandung, Kamis (29/5/2014).
Kalla mengatakan, negara yang dibangun dengan air mata dan darah ini harus dibangun dengan semangat kepercayaan. Melihat jejak rekam Jokowi, Kalla meyakinkan pendukungnya bahwa mantan Wali Kota Solo itu bisa dipercaya. "Kalau tidak dipercaya dan bersih, tidak mungkin bisa menang 95% di Solo," katanya.
JK berjanji tak akan menggunakan cara kekerasan jika Jokowi dan dirinya menjadi pemimpin negeri ini. Menurut Kalla, kekerasan bukan langkah tepat untuk menyatukan masyarakat. "Kami tidak mau main tangkap-tangkap dan culik-menculik seperti masa lalu," ujar mantan Ketua Umum Golkar itu.
Kalla merujuk pada peristiwa Mei 1998. Menjelang kejatuhan Soeharto, sejumlah aktivis prodemokrasi menjadi korban penculikan. Hingga kini, tokoh kunci kejadian masih belum terungkap. "Kami tidak ingin berbuat salah, dan akan menjunjung kemajuan dan kemakmuran bangsa," ujar Kalla.
Pada kesempatan itu, Kalla meminta publik tidak memilih pemimpin yang tidak punya pengalaman. "Kalau tidak punya pengalaman, (negara) akan jadi ajang uji coba," ujarnya.
[JAKARTA] Calon Wakil Presiden M Jusuf Kalla menegaskan bahwa saat ini sudah bukan zamannya lagi negara dikelola dengan kekerasan atau main tangkap dan culik menculik hanya karena perbedaan pendapat.
"Kita tak ingin negara (Indonesia) dipimpin dengan kekerasan, main tangkap atau dengan culik menculik lagi. Kalau hanya berbeda pandangan itu biasa. Tak perlu culik menculik," kata cawapres pasangan Joko Widodo itu saat berpidato di hadapan ribuan relawan Jokowi-JK di GOR Cikutra, Bandung, Kamis (29/5).
Pasangan Capres Jokowi-Jusuf Kalla hadir bersama-sama dalam deklarasi relawan "Hejo" (Hebat Jokowi) se-Jabar.
Dalam kesempatan itu, tokoh masyarakat Jabar Solihin GP dan pengusaha nasional Arifin Panigoro serta ribuan relawan mendeklarasikan diri mendukung Capres Jokowi-Jusuf Kalla.
Ikut dalam rombongan Cawapres Jusuf Kalla antara lain Ahmad Basarah (PDI-P), Sugeng Prawoto (Partai NasDem), Abdul Karding (PKB) dan Yudhi Chrisnandi (Partai Hanura). Hadir juga politisi PDI-P yang juga Ketua MPR Sidarto Danusubroto.
Dalam kesempatan itu, Jusuf Kalla menceritakan bagaimana dirinya saat menjabat wakil presiden menyelesaikan berbagai konflik di Poso, Ambon dan Nanggroe Aceh Darusalam.
"Yang dibutuhkan adanya pemimpin yang mau bekerja keras, jujur dan amanah. Bangsa Indonesia harus dikelola dengan damai, aman dan tentram," kata Jusuf Kalla.
Jusuf Kalla menjelaskan Capres Jokowi dikenal dengan rekam jejak sebagai seorang pekerja keras. Saat memimpin kota Solo periode kedua, Jokowi dipilih lebih dari 90 persen warga Solo, Jateng.
"Artinya Jokowi bekerja. Jokowi dikenal dengan kejujurannya, merakyat dan sederhana," kata Jusuf Kalla.
Sebelumnya tokoh masyarakat Jabar, Solihin GP menegaskan bahwa negara Indonesia didirikan dengan darah, air mata dan nyawa.
"Jadi, jangan serahkan bangsa ini, kepada para koruptor. Saya ingin pemerintahan yang bersih, tidak korup, mencintai bangsa dan negaranya," kata Solihin.
Solihin menegaskan pasangan Jokowi- Jusuf Kalla akan mampu mengemban amanah tersebut. Solihin menegaskan dirinya sudah mengenal lama sosok cawapres Jusuf Kalla.
"Saya yakin Jokowi-JK akan mampu melaksanakannya.
Jokowi-JK 'kudu' jadi presiden RI. Dukungan kami ini bukan asal-asalan, kami sudah capek mempunyai pemerintahan yang kotor. Tidak menyejahterakan rakyat, tapi malah korupsi," kata Solihin.
Dalam kesempatan itu, Solihin mewanti-wanti, jika menang pasangan Capres Jokowi-Jusuf Kalla bisa membentuk pemerintahan yang bersih, amanah dan adil.
Sementara jurkamnas Jokowi-JK, Anies Baswedan, membenarkan apa yang disampaikan Solihin GP. Indonesia didirikan oleh para pendiri bangsa dengan nyawa taruhannya.
"Kita ingin Indonesia Hebat, Indonesia yang membanggakan, sehingga membuat para pendiri bangsa juga bangga," kata Anies.
Karena itu, Anies meminta semua relawan untuk melakukan iuran doa, tenaga, dan, maupun keringat guna mewujudkan Indonesia Hebat.
"Mari kita bedakan antara sikap sopan dengan lembek, antara sikap tegas dan buas. Jokowi-JK, kedua-duanya selama ini bekerja, bekerja dan bekerja. Tidak hanya beriklan di media TV yang harganya miliaran rupiah," kata Anies.
Menurut Anies, Indonesia memiliki semua prasyarat untuk menjadi bangsa yang hebat. Menurut Anies, yang dibutuhkan Indonesia hanyalah seorang pemimpin yang mampu mengerakkan seluruh potensi bangsa dan mau bekerja keras.
"Yang satu calon di sini (Jokowi-JK) yang berkarya. Yang satunya calon di sebelah sana yang beriklan. Saya pilih calon yang berkarya dan itu Jokowi-JK," kata Anies yang disambut tepuk tangan meriah.
Pemilu Presiden 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres dan cawapres, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Jadi ga salah juga kan gan kalo JK emang pantes lah jadi pemimpin negara ini, setelah dia sebelumnya udah pernah juga kan dan sekarang balik lagi jadi posisi yang sama. Ya semoga aja keputusannya tepat untuk Indonesia yang lebih baik lagi.
Quote:
Jusuf Kalla: Amarah dan Tegas itu Berbeda
Metrotvnews.com, Bandung: Bakal calon wakil presiden Jusuf Kalla mengatakan hanya orang berpengalaman dan jujur yang bisa mendapat simpati masyarakat. Ia mencontohkan kesuksesan Joko Widodo mendulang suara hingga 95% saat pemilu kada Solo. Menurut dia, simpati kepada seseorang tak bisa diperoleh dengan amarah.
"Tidak dengan marah-marah, tidak dengan lempar-lempar. Amarah dan tegas itu berbeda," ujar Kalla saat pidato deklarasi tim pemenangannya di Gedung Olahraga Citra Arena, Bandung, Kamis (29/5/2014).
Kalla mengatakan, negara yang dibangun dengan air mata dan darah ini harus dibangun dengan semangat kepercayaan. Melihat jejak rekam Jokowi, Kalla meyakinkan pendukungnya bahwa mantan Wali Kota Solo itu bisa dipercaya. "Kalau tidak dipercaya dan bersih, tidak mungkin bisa menang 95% di Solo," katanya.
JK berjanji tak akan menggunakan cara kekerasan jika Jokowi dan dirinya menjadi pemimpin negeri ini. Menurut Kalla, kekerasan bukan langkah tepat untuk menyatukan masyarakat. "Kami tidak mau main tangkap-tangkap dan culik-menculik seperti masa lalu," ujar mantan Ketua Umum Golkar itu.
Kalla merujuk pada peristiwa Mei 1998. Menjelang kejatuhan Soeharto, sejumlah aktivis prodemokrasi menjadi korban penculikan. Hingga kini, tokoh kunci kejadian masih belum terungkap. "Kami tidak ingin berbuat salah, dan akan menjunjung kemajuan dan kemakmuran bangsa," ujar Kalla.
Pada kesempatan itu, Kalla meminta publik tidak memilih pemimpin yang tidak punya pengalaman. "Kalau tidak punya pengalaman, (negara) akan jadi ajang uji coba," ujarnya.
Quote:
JK: Tak Perlu Main Culik Karena Perbedaan
[JAKARTA] Calon Wakil Presiden M Jusuf Kalla menegaskan bahwa saat ini sudah bukan zamannya lagi negara dikelola dengan kekerasan atau main tangkap dan culik menculik hanya karena perbedaan pendapat.
"Kita tak ingin negara (Indonesia) dipimpin dengan kekerasan, main tangkap atau dengan culik menculik lagi. Kalau hanya berbeda pandangan itu biasa. Tak perlu culik menculik," kata cawapres pasangan Joko Widodo itu saat berpidato di hadapan ribuan relawan Jokowi-JK di GOR Cikutra, Bandung, Kamis (29/5).
Pasangan Capres Jokowi-Jusuf Kalla hadir bersama-sama dalam deklarasi relawan "Hejo" (Hebat Jokowi) se-Jabar.
Dalam kesempatan itu, tokoh masyarakat Jabar Solihin GP dan pengusaha nasional Arifin Panigoro serta ribuan relawan mendeklarasikan diri mendukung Capres Jokowi-Jusuf Kalla.
Ikut dalam rombongan Cawapres Jusuf Kalla antara lain Ahmad Basarah (PDI-P), Sugeng Prawoto (Partai NasDem), Abdul Karding (PKB) dan Yudhi Chrisnandi (Partai Hanura). Hadir juga politisi PDI-P yang juga Ketua MPR Sidarto Danusubroto.
Dalam kesempatan itu, Jusuf Kalla menceritakan bagaimana dirinya saat menjabat wakil presiden menyelesaikan berbagai konflik di Poso, Ambon dan Nanggroe Aceh Darusalam.
"Yang dibutuhkan adanya pemimpin yang mau bekerja keras, jujur dan amanah. Bangsa Indonesia harus dikelola dengan damai, aman dan tentram," kata Jusuf Kalla.
Jusuf Kalla menjelaskan Capres Jokowi dikenal dengan rekam jejak sebagai seorang pekerja keras. Saat memimpin kota Solo periode kedua, Jokowi dipilih lebih dari 90 persen warga Solo, Jateng.
"Artinya Jokowi bekerja. Jokowi dikenal dengan kejujurannya, merakyat dan sederhana," kata Jusuf Kalla.
Sebelumnya tokoh masyarakat Jabar, Solihin GP menegaskan bahwa negara Indonesia didirikan dengan darah, air mata dan nyawa.
"Jadi, jangan serahkan bangsa ini, kepada para koruptor. Saya ingin pemerintahan yang bersih, tidak korup, mencintai bangsa dan negaranya," kata Solihin.
Solihin menegaskan pasangan Jokowi- Jusuf Kalla akan mampu mengemban amanah tersebut. Solihin menegaskan dirinya sudah mengenal lama sosok cawapres Jusuf Kalla.
"Saya yakin Jokowi-JK akan mampu melaksanakannya.
Jokowi-JK 'kudu' jadi presiden RI. Dukungan kami ini bukan asal-asalan, kami sudah capek mempunyai pemerintahan yang kotor. Tidak menyejahterakan rakyat, tapi malah korupsi," kata Solihin.
Dalam kesempatan itu, Solihin mewanti-wanti, jika menang pasangan Capres Jokowi-Jusuf Kalla bisa membentuk pemerintahan yang bersih, amanah dan adil.
Sementara jurkamnas Jokowi-JK, Anies Baswedan, membenarkan apa yang disampaikan Solihin GP. Indonesia didirikan oleh para pendiri bangsa dengan nyawa taruhannya.
"Kita ingin Indonesia Hebat, Indonesia yang membanggakan, sehingga membuat para pendiri bangsa juga bangga," kata Anies.
Karena itu, Anies meminta semua relawan untuk melakukan iuran doa, tenaga, dan, maupun keringat guna mewujudkan Indonesia Hebat.
"Mari kita bedakan antara sikap sopan dengan lembek, antara sikap tegas dan buas. Jokowi-JK, kedua-duanya selama ini bekerja, bekerja dan bekerja. Tidak hanya beriklan di media TV yang harganya miliaran rupiah," kata Anies.
Menurut Anies, Indonesia memiliki semua prasyarat untuk menjadi bangsa yang hebat. Menurut Anies, yang dibutuhkan Indonesia hanyalah seorang pemimpin yang mampu mengerakkan seluruh potensi bangsa dan mau bekerja keras.
"Yang satu calon di sini (Jokowi-JK) yang berkarya. Yang satunya calon di sebelah sana yang beriklan. Saya pilih calon yang berkarya dan itu Jokowi-JK," kata Anies yang disambut tepuk tangan meriah.
Pemilu Presiden 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres dan cawapres, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
0
3.5K
Kutip
7
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan