Gaya Menyapa Rakyat Jokowi Vs Prabowo:
Perbedaan Tunggangan Jokowi vs Prabowo:
Quote:
Ulama, Cendekiawan, dan Khotib se-Indonesia Dukung Jokowi-JK :
Imam yang juga mantan Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah ini, 100 ulama dan cendekiawan muslim, serta khotib masjid sudah melakukan diskusi secara mendalam terhadap dua pasangan calon.
Beberapa tokoh ulama, cendekiawan dan khotib yang datang memberikan dukungan diantaranya mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Prof. Azzumardi Azra, mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Imam Addaruqudni dan juga Muhammad Izzul Muslimin, Ketua Umum Ikatan Khotib Indonesia KH Dr Rosyid MA, tokoh aktivis perempuan Maria Ulfa, KH Masdar Masudi (tokoh NU), KH Ahmad Bagja (NU), Prof Dr KH Hasan Mansyur Nasution MA dari Sumatra Utara, KH Wawan (Banten), KH Ahmad Muharram (Papua), Prof Dr Affandi (Jawa Tengah), DR. Muchlis Najamuddin (Sulawesi Tengah).
"Begitu juga dengan Jusuf Kalla, dikenal dekat dengan ormas Islam seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Ibunya Jusuf Kalla adalah keturunan Padang dan aktivis Muhammadiyah, sementara ayahnya Haji Kalla adalah tokoh NU. Atas dasar itu, tidak ada hal yang meragukan keislaman dari pasangan Jokowi-JK sehingga kita dukung untuk presiden dan wakil presiden kita," jelas Imam.
Imam Addaruqudni menjelaskan, dukungan tokoh ulama, cendekiawan muslim dan khotib ini langsung datang dari seluruh Provinsi di Indonesia. Mereka mengirimkan perwakilannya datang ke Jakarta dengan tujuan memberikan dukungan ke Jokowi-JK.
Selain itu, KH Rosyid MA dari Ikatan Khotib Indonesia menjelaskan bahwa khotib yang setiap minggu, bahkan setiap hari mengisi pengajian di masjid-masjid harus memberikan informasi yang benar kepada jamaahnya. Jangan sampai umat Islam mendapatkan informasi yang salam terhadap calon presiden dan wakil presiden.
Quote:
Slank mendukung Jokowi dan akan mengadakan Konser kampany untuk Jokowi-Jk :
"Bersama Jokowi, tadi kita sudah membicarakan tentang konser tersebut. Rencananya, konser akan kita gelar sebanyak empat kali," kata Bimbim usai melakukan pertemuan dengan Jokowi.
Quote:
Quote:
Purnawirawan TNI lebih pilih Dukung Jokowi-Jk:
JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan calon presiden dan wakil presiden, Joko Widodo dan Jusuf Kalla, kembali mendapat dukungan dari purnawirawan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia untuk maju pada pertarungan Pemilu Presiden 2014. Hari ini ada sekitar 21 purnawirawan TNI/Polri yang menyatakan dukungannya kepada pasangan tersebut.
"Kita kerja tanpa kenal menyerah untuk menangkan Jokowi-JK," ujar mantan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana (Purn) Bernard Kent Sondakh dalam jumpa pers di Kantor Tim relawan Jokowi JK "Tim Jenggala Center", Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (28/5/2014).
Bernard mengatakan, dukungan para purnawirawan TNI/Polri kepada Jokowi-JK dilakukan tanpa syarat apa pun. Ia menilai pasangan ini sebagai pasangan yang lebih banyak bekerja daripada bicara. Dia melihat sosok Jokowi-JK sebagai pemimpin yang membela kebenaran dan keadilan untuk masyarakat.
Jusuf Kalla yang hadir dalam acara itu mengucapkan terima kasih atas dukungan dari para purnawirawan TNI/Polri. Dia berjanji, dengan pengalaman yang dimilikinya, akan menjalankan amanah yang diberikan kepada dirinya. Dukungan ini akan menentukan masa depan Indonesia lima tahun ke depan.
Selain Bernard K Sondakh, hadir pula Jenderal (Purn) Tyasno Sudarto, Letjen (Purn) Sumarsono, Mayjen (Purn) Yusuf Solikin, Laksamana Muda (Purn) A Malik, Irjen Pol (purn) Andi Masmiyat, dan Irjen Pol (Purn) Edy Kusuma.
Quote:
Dahlan Iskan dukung Jokowi:
Metrotvnews.com, Jakarta: Satu persatu mantan peserta konvensi Partai Demokrat mulai menyatakan dukungannya kepada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Jokowi-JK. Setelah Anies Baswedan, kini giliran pemenang konvensi Partai Demokrat Dahlan Iskan yang akan mendeklarasikan dukungannya kepada pasangan Jokowi-JK.
Rio Capella, Sekjen Partai NasDem membenarkan bahwa Menteri BUMN itu akan mendukung pasangan capres PDIP, NasDem, PKB, Hanura dan PKPI tersebut.
"Ya, Dahlan Iskan akan menyatakan bergabung ke Jokowi-JK dengan melakukan deklarasi hari Sabtu (31/5/2014)," ungkap Rio kepada Metrotvnews.com di Kantor DPP Partai NasDem, Menteng, Jakarta Pusat (28/5/2014).
Rio mengatakan, rencananya deklarasi itu akan digelar di SICC (Sentul International Convention Center), Bogor, Jawa Barat. Deklarasi itu juga rencananya akan disaksikan oleh 10 ribu lebih pendukung Dahlan Iskan.
"Di Sentul, ada 10 ribu lebih pendukung Dahlan Iskan yang akan datang," ujarnya.
Seperti diketahui, Dahlan Iskan memenangkan konvensi capres Partai Demokrat. Namun, langkahnya menuju kursi presiden ataupun wakil presiden harus terhenti setelah pimpinan Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan tidak akan mendukung kubu Jokowi-JK ataupun Prabowo-Hatta.
Quote:
Kader Gerindra di Bali Membelot mendukung Jokowi-JK:
Metrotvnews.com, Denpasar: Aksi membelot ke pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) oleh kader partai pengusung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Bali terus bertambah. Setelah sebelumnya, puluhan kader Golkar Bali yang dimotori Ketua Bappilu Dewa Ayu Sriwigunawati yang membelot ke kubu Jokowi-JK, kini giliran kader dari Partai Gerindra Bali menyeberang ke kubu Jokowi-JK. Kader Partai Gerindra Bali yang dimaksud adalah I Gede Wija Kusuma. Kusuma rupanya juga membelot ke pasangan Jokowi-JK, setelah karena merasa lebih cocok dan nyaman dengan Jokowi-JK.
Sebelumnya, Kusuma menjabat Bendahara Partai Gerindra Bali. Jabatan strategis itu rupanya tidak membuat Kusuma betah dengan pilihan politiknya. Ia lebih memilih mengikuti suara hati nuraninya sehingga mengambil pilihan merapat ke pasangan Jokowi-JK. "Saya mendukung Jokowi karena pilihan hati nurani," katanya di Denpasar, Senin (26/5/2014).
Kusuma menjelaskan Jokowi merupakan sosok capres yang mampu memberi harapan perubahan bagi bangsa. Menurut dia, rekam jejak Jokowi sebagai Wali Kota Solo hingga terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta itu memberikan gambaran jelas mengenai sosok Jokowi yang mampu memenuhi harapan rakyat. "Walaupun saya ahli hukum, tapi saya mengerti politik. Jokowi itu sosok yang tepat untuk memimpin bangsa ini," ujar pengacara itu.
Quote:
Alasan Denny JA dkung Jokowi:
Denny JA: Kami mendukung Jokowi karena ideologi, karena persamaan paham kebangsaan, karena persamaan mimpi Indonesia masa depan, karena menghayati TRISAKTI Bung Karno.
Quote:
Anis Baswedan Dukung Jokowi:
kabar24..com, JAKARTA - Anis Baswedan, peserta konvensi partai Demokrat, Anies Baswedan, menjatuhkan pilihan mendukung pasangan Jokowi-Jusuf Kalla dalam Pilpres 2014.
Lewat tulisan di website pribadinya, rektor Univeristas Paramadina itu menjabarkan alasannya untuk membantu Jokowi. Tulisan itu juga disebar via email kepada relawan Gerakan Turun Tangan.
Dia mengaku telah dihubungi baik oleh Jokowi maupun JK lewat telepon, untuk membantu dalam perjalanan menuju RI-1 dan RI-2.
"Saya sadar sekali bahwa kita bukan sedang mencari manusia sempurna. Jadi, jangan berharap akan hadir figur sempurna," tulis Anies di situsnyam yang dikutip Bisnis.com, Jumat (23/5/2014).
Pencetus 'Gerakan Turun Tangan' itu mengatakan gerakannya bukan untuk meraih otoritas. Namun, misi yang dibawanya membutuhkan otoritas untuk bisa dijalankan.
Menurutnya orang baik harus turun tangan membantu orang-orang terpercaya agar bisa terpilih menjadi wakil rakyat dan menjadi pemegang otoritas kepemimpinan di pemerintahan.
"Setelah 15 tahun lebih reformasi berjalan, saya merasa Indonesia kita memerlukan penyegaran. Perlu cara pandang baru, semangat baru, pendekatan baru, cara kerja baru, dan bahkan orang baru," lanjutnya dalam tulisan yang dipublikasikan Kamis (22/5/2013).
Kebaruan inilah, katanya, yang diperlukan pemerintahan di Indonesia. Dengan unsur kebaruan itu, menurut Anies, bisa membuat terobosan dan membongkar berbagai kemacetan dalam pengelolaan negara.
"Sebagaimana yang saya sering sampaikan, jangan diam dan mendiamkan maka sayapun harus konsisten untuk memilih dan membantu sesuai dengan kriteria saya," tulisnya.
Meskipun begitu, diakuinya pasangan Jokowi-JK tidak sepenuhnya kombinasi kebaruan karena unsur Jusuf Kalla yang pernah menjadi wakil presiden.
Namun, lanjutnya, potensi untuk pembaruan lebih mungkin dari pasangan tersebut. "Saya perlu garis bawahi, apapun pilihan kita itu adalah karena kecintaan kita pada Indonesia dan komitmen kita untuk memanjukan bangsa tercinta ini.
Quote:
Wakil Ketua Wantim Golkar Jenderal (Purn) Luhut Panjaitan Dukung Jokowi:
Jakarta - Wakil Ketua Wantim Golkar Jenderal (Purn) Luhut Panjaitan pamit ke Ketum Golkar Aburizal Bakrie (Ical) untuk mendukung Jokowi-JK di Pilpres 2014. Luhut menegaskan Jokowi adalah capres terbaik saat ini.
"Menurut saya Jokowi adalah calon Presiden terbaik untuk Pilpres tahun 2014 ini," kata Luhut dalam siaran pers, Selasa (20/5/2014).
Luhut menuturkan sejumlah jenderal purnawirawan TNI juga bersama dirinya mendukung Jokowi. Keyakinannya semakin bulat karena jenderal senior mendukung langkahnya itu.
"Saya dan teman-teman bertambah besar hati atas kebenaran perjuangan kami dalam mendukung Pak Jokowi, ketika seorang Jenderal Purnawirawan sesepuh saya mengatakan kepada kami: "sudah benar sikap anda itu," kata Luhut.
Luhut mengaku punya banyak alasan yang mendasari kesimpulan saya bahwa Jokowi adalah capres terbaik. Bagi Luhut, Jokowi betul-betul pemimpin yang jujur, sederhana dan sangat tegas.
"Lihat saja ketegasannya saat menjabat sebagai gubernur DKI. Dalam waktu dua setengah tahun menjabat sebagai gubernur DKI, ia secara cepat dan pasti, tanpa ragu bekerja keras mewujudkan ide-ide mulia yang konstruktif bagi kepentingan rakyat banyak, meskipun harus menghadapi berbagai ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan," papar Luhut.
"Lihat saja contohnya seperti yang dilakukannya pada saat membenahi pasar Tanah Abang, Pasar Minggu, Pasar Manggis, Pasar Pasanggrahan, Pasar Kebon Bawang, Pasar Kebon Duri, pasar nangka bungur, pasar kramat jati, pasar ciplak, pasar grogol, dll. Demikian pula saat membenahi waduk pluit, waduk ria-rio, waduk tomang barat, waduk rawa bambon, kali pesanggrahan, bantuan kampung deret di Tanah Tinggi," beber Luhut.
Dalam mewujudkan ide-ide itu, menurut Luhut, Jokowi menunjukkan ketegasan tanpa keraguan sedikitpun, meskipun harus berhadapan dengan ancaman para preman dan para god-father di belakang mereka. Belum lagi rayuan pengusaha serta berbagai pihak yang mendapat keuntungan dari kesemrawutan sebelumnya.
"Itulah sosok Jokowi, pemimpin yang tegas demi masa depan rakyat yang lebih baik," pungkasnya
Quote:
Hasyiim Muzadi dukung Jokowi:
Tribunnews.com, JAKARTA - Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi menyatakan dukungan kepada pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla pada pemilu presiden 2014 mendatang. Dukungan pada pasangan itu bukan semata karena JK orang NU, tapi karena amal baiknya yang telah terbukti untuk bangsa dan negara.
"Tempo hari saya menyatakan sebelum selesainya pasangan capres cawapres, bahwa saya akan memilih capres cawapres manapun yang ada tokoh NU-nya . Ternyata sekarang yang ada adalah pasangan Jokowi-JK. Maka saya harus konsekwen terhadap apa yg saya katakan yakni saya memilih Jokowi-JK," katanya di Jakarta, Rabu (21/05/2014).
Menurut dia, keputusan ini tidak semata mata fanatisme ke-NU-an, tapi karena realita masyarakat muslim memang kebanyakan warga NU dan NU telah membuktikan sikap kebangsaan nasionalis sepanjang sejarah indonesia.
"Siapapun tidak bisa meragukan ke islaman JK, ke-NU-anya serta integritas, visioner dan kompetensinya dalam masalah kenegaraan. Hasil-hasil amalnya sudah jelas dalam mengatasi konflik agama, masalah aceh dan sebagainya. Beliau berani dan tidak ekstrim," terangnya.
Ia menambahkan, sebenarnya ada nama Mahfud MD yang bisa juga menduduki posisi cawapres, tapi wakil Jokowi tidak mungkin ada dua. "Maka harus relistis. Saya menyarankan agar Pak Mahfud MD ber-maqom sebagai konsultan capres cawapres yang ada karena Pak Mahfud adalah tokoh yang pernah menjadi anggauta legislatif, eksekutif dan legislatif sekaligus," paparnya.
Pengasuh pondok pesantren Al-Hikam Malang dan Depok ini menandaskan, pihaknya tidak merekomendasikan Mahfud untuk menjadi team sukses pasangan manapun. "Karena kerjaan tim sukses adalah operasional yang cukup dijabat anak-anak muda, dan tidak perlu orang sekaliber Pak Mahfud," katanya.
Selanjutnya, kata Hasyim, pihaknya berharap JK sebagai seorang ekonom bisa mengembangkan ekonomi pribumi tanpa membuat kegoncangan global. "Seperti yang dilakukan Mahatir di Malaysia. Semoga yang sependapat dengan saya melakukan pilihan yang sama, yakni Jokowi-JK," pungkasnya
Quote:
Banyak Kader Golkar dan Gerindra yang lebih memilih mendukung Jokowi dari pada Prabowo:
Kultwit Denny JA: Kader Golkar Terbelah antara Dukung Jokowi &Prabowo
1) Tak hanya pengurus dan kader Golkar, pemilih Golkar juga terbelah antara mendukung
Jokowi atau Prabowo.
2) Survei LSI, mei 2014, menunjukkan pemilih Golkar justru lebih banyak ke Jokowi (32.34
persen) dibanding ke Prabowo (24.15 persen).
3) Pemilih Golkar juga lebih banyak ingin berkoalisi dgn PDIP (41.3 persen) ketimbang dgn
Gerindra (24.7 persen).
4) Kita memahami sulitnya posisi ARB selaku ketua umum ketika harus memutuskan arah
koalisi.
5) Sebagai ketum partai terbesar kedua, tentu ARB harus rasional, dan Gerindra/Prabowo
lebih memberikan kejelasan power sharing.
6) Namun pengurus dan kader Golkar lainnya juga adalah warga negara yang punya
kesadaran politik dan perhitungan sendiri.
7) Perpecahan di Golkar tak terhindari. Ini selalu terjadi di setiap pilpres sejak 2004 dan 2009.
8) Azas fair play tetap harus dijaga. Pengurus Golkar yg berbeda dgn sikap resmi organisasi
tentu harus mengundurkan diri.
9) Kita hargai sikap Luhut Panjaitan yg pagi ini secara resmi mundur dari wakil ketua Dewan
Pembina Golkar karena ia pro Jokowi.
10) Sikap Luhut harus diikuti juga oleh pengurus Golkar lain yang pro Jokowi. Ini etika dalam
organisasi.
11) Namun sebagai kader Golkar, yg bukan pengurus, tentu tak harus mundur sbg kader.
Beda dgn pengurus, kader lebih bebas.
12) Pengalaman Golkar di 2004, jika mereka yg mundur menang di pilpres, yg mundur itu
justru akan menjadi penguasa Golkar berikutnya.
13) Di 2004, ketika Jusuf Kalla menang, ia segera mengambil alih Golkar dan menjadikan
Golkar pendukung presiden terpilih.
14) Akankah terulang kisah Golkar di 2014 ini? Jusuf Kalla jika terpilih akan kembali take over
kepengurusan Golkar?
15) Tentu tak harus Jusuf Kalla yang menjadi ketua umumnya, tapi tokoh yg sehaluan politik
dgn nya.
16) Persoalannya Munas Golkar di 2015. Akankah ada kehendak mempercepatnya di tahun...
Quote:
Kader PAN Wanda Hamida dukung Jokowi:
Wanda, yang juga seorang artis, memilih tak mengikuti keputusan partainya yang mendukung Prabowo, karena kepincut dengan sikap Jokowi yang tegas tapi lembut dalam menata Ibukota Negara, DKI Jakarta. - See more at:
http://indonesia-baru.liputan6.com/r....QziW0tS4.dpuf
"Dulu Foke dibilang tegas, ternyata Jokowi yang jujur, kalem, lemah lembut, bisa juga bersihkan Tanah Abang," kata Wanda dalam acara peluncuran gerakcepat.com. Selain tegas, ujar Wanda, Jokowi juga sosok pemimpin yang mau bekerja keras, turun langsung ke lapangan. Meski tak banyak bicara, hasil pembangunan dan pembenahan ibukota dapat dilihat. - See more at:
http://indonesia-baru.liputan6.com/r....QziW0tS4.dpuf
Quote:
Alasan para alumni IPB dukung Jokowi karena misinya dalam bidang pertanian:
Dukungan diberikan karena pasangan Jokowi-JK dinilai pro sektor pertanian. "Saya sudah ketemu Jokowi dan dia bilang akan jadikan pertanian sebagai yang utama. Apa yang dilakukan Jokowi-JK sama yang ingin kita lakukan, meski kita akan tambah beberapa poin," kata Juru Bicara Forum Alumni IPB Bambang Sutrisno di Jokowi Center, Jakarta, Minggu (25/5/2014). - See more at:
http://indonesia-baru.liputan6.com/r....QziW0tS4.dpuf
Dan Masih Banyak Lagi
Update :
Faisal Basri balik memndukung Jokowi:
Faisal menilai Jokowi sebagai pemimpin yang mau mendengarkan rakyatnya.
Staf pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia itu mengatakan bahwa awalnya ia bersaing dengan Jokowi dalam arena Pilgub DKI Jakarta. Salah satu tujuannya adalah menumbangkan gubernur petahana Fauzi Bowo.
"Pada pilpres ini, saya dukung Jokowi juga karena ia adalah sosok pemimpin lahir dari bawah dan mengerti persoalan rakyat," kata Faisal dalam acara deklarasi dukungan "Manifesto Rakyat Tak Berpartai kepada Jokowi" di kawasan Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Senin (26/5/2014).
Faisal menilai bahwa selama menjadi Gubernur DKI, Jokowi mau belajar dan mendengarkan suara rakyat. Untuk itu, Faisal yakin bahwa Jokowi dibutuhkan tidak hanya oleh masyarakat Jakarta, tetapi dibutuhkan oleh seluruh rakyat Indonesia.
Selain itu, Faisal juga memuji Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang memberi kesempatan kepada Jokowi sebagai capres. Pengusungan Jokowi yang bukan pimpinan partai merupakan cerminan demokrasi yang sesungguhnya. "Makanya, saya tidak ragu tetapkan hati untuk dukung Jokowi," kata Faisal.
http://nasional.kompas.com/read/2014...wi.Jadi.Capres
Fahmi Idris Mundur dan Memilih Mendukung Jokowidodo, Bahkan Hadir di kontrak politik untuk korban Lapindo
"Saya juga akan mundur. Kalau saya jelas mendukung Jokowi-JK. Jadi memang lebih baik saya mundur dari Anggota Wantim," ujar Fahmi, di sela-sela pertemuan antartokoh senior Partai Golkar di Hotel JW Marriott, Jakarta, Rabu (21/5/2014).
Mantan Menteri Perindustrian pada Kabinet Indonesia Bersatu I itu mengatakan, ia telah menyatakan rencana pengunduran dirinya kepada Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Sharif Tjitjip Soetardjo. Namun, ia belum menyampaikan secara langsung kepada Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie.
Satu yang pasti, kata Fahmi, ia tak akan melaporkan pengunduran dirinya kepada Ketua Dewan Pertimbangan Akbar Tandjung.
"Ngapain? Saya merasa enggak perlu lapor ke dia. Dia ada di belakang semua ini," tuding Fahmi, yang sempat dipecat dari pengurus Partai Golkar pada tahun 2004 oleh Akbar lantaran mendukung Susilo Bambang Yudhoyono-JK.
Sebelumnya, Akbar mengatakan kader yang mendukung Jokowi-JK akan dipecat, kecuali Jusuf Kalla.
http://nasional.kompas.com/read/2014...ur.dari.Golkar