BOJONEGORO– Harga daging dan telur ayam sejak dua minggu terakhir mengalami kenaikan. Sejumlah pedagang di Pasar Kota Bojonegoro mengeluhkan penjualan mereka sepi karena mahalnya harga dua komoditas itu.

Semi, salah seorang penjual daging ayam di Pasar Kota Bojonegoro, menyebut, awalnya harga daging ayam masih berkisar Rp 25 ribu per kilogram. Tapi, dalam dua minggu ini harganya melonjak menjadi Rp 30 ribu per kilogram. ’’Kalau harga naik, penjualan memang agak sepi,’’ katanya, Minggu (25/5).

Menurut Semi, kenaikan harga tersebut tak hanya terjadi pada ayam potong. Harga ayam kampung dan ayam iraq juga naik. ’’Pokoknya, harga semua jenis ayam naik,’’ jelasnya.

Kenaikan harga ayam tersebut, kata dia, terjadi karena mendekati Ramadan atau bulan puasa. Para peternak ayam beramai-ramai menaikkan harga. ’’Ya, memang biasa seperti itu. Menjelang puasa, harga ayam selalu naik,’’ jelasnya.

Selain daging ayam, harga telur ayam naik. Menurut Agus, salah seorang pedagang di Pasar Kota Bojonegoro, harga telur ayam saat ini mencapai Rp 19 ribu per kilogram yang sebelumnya Rp 15 ribu. ’’Harga telur ayam memang ikut naik,’’ ujarnya.

Dia menuturkan, kenaikan harga telur ayam tersebut terjadi karena minimnya pasokan. Saat ini banyak telur ayam yang didistribusikan ke industri makanan kecil untuk pembuatan kue dan jajanan persiapan Lebaran. ’’Sebelum puasa, telur memang biasa diborong industri makanan. Saat ini industri makanan kecil itu sedang berproduksi,’’ terangnya.

Agus berharap pasokan telur normal kembali sehingga harganya bisa stabil. Sebab, lonjakan harga telur tersebut juga berdampak pada penjualan. ’’Biasa, kalau harganya mahal, penjualan menurun,’’ ucapnya. (zim/JPNN/c22/dwi)