TS
Buaya.muara.01
Science Thread - Biological weapon - Airborne Agent - konspirasi ?
singkat cerita :
Influenza A virus
pada tahun 2005 indonesia pernah mengalami kasus cluster infeksi flu burung. lalu beberapa waktu kemudian terjadi pandemi diseluruh dunia. tak lama juga keluarlah oseltamivir (tamiflu) sebagai pengobatan definitif H5N1
lantas tidak beberapa lama kemudian kalangan medis dibuat kaget oleh sample virus yang sudah kebal terhadap tamiflu
dunia dibuat takut apabila terjadi kemungkinan human - human infection
tidak lagi zoo to human infection
lantas ketika outbreak spt ini terjadi lagi dan bahkan menjadi global pandemic
atau skenario terburuk dijadikan senjata biologis (menurut penganut teori konspirasi) apakah itu mungkin?
lantas ketika terjadi siapa yang bertanggung jawab ? militer? atau dinas kesehatan
cukup pusing bahasnya?
yuk mari kita simak kumendan sekalian
sebuah thread persembahan dari saya
Influenza tipe A, memiliki beberapa subtype, hal ini ditentukan berdasarkan tonjolan pada dinding luar virus, yaitu Protein Hemaglutinin (dilambangkan dengan H) dan neuraminidase (dilambangkan dengan N), total ada 15 Protein H dan 9 Neuraminidase, varian yang banyak sekali dari influenza A
Tidak semua subtype influenza A dapat menyerang manusia hanya Varian H1, H2, H3
dan dalam dekade baru baru ini subtype H5, dan H7 dapat menyerang manusia
yang terutama menyebabkan pandemik adalah Highly pathogenic avian influenza (HPAI)
atau yang lebih sering disebut dalam media H5N1. atau H7N9
kita tepikan bahasan menjadi H5N1 saja
Hemaglutinin pada avian influenza non human (hewan) mengikat reseptor 2-3 sialic acid, sedangkan untuk yang menyerang manusia mengikat reseptor 2-6 sialic acid, Ini berarti ketika strain H5N1 menginfeksi manusia, hal itu akan bereplikasi dalam saluran pernapasan bagian bawah
lantas apa hubungannya?
bisa dilihat semua sama di reseptor sialic acid tapi yang berbeda adalah gugusan lengan rantai reseptor yang satu di 2-3 yang satu 2-6
lantas kenapa bisa menginfeksi manusia?
adanya mutasi di dinding luar virus sehingga dia bisa menempel di bagian reseptor
perlu diingat tidak semua agen infeksi bisa sembarangan menempel mereka harus memiliki reseptor yang identik ibarat kunci dan gembok
lantas adanya perbedaan reseptor ini menunjukkan adanya perubahan genetis buatan?
bisa ya bisa tidak
karena avian influenza memiliki mixing vessels dimana dia memerlukan inang sementara untuk bertukar materi gen virus tetap sama tapi dia mengadakanj perubahan asam amino ibaratnya kuncinya dia ganti agar bisa pas di gembok
gembok nya ini sel sel di saluran nafas manusia
nah apa yang jadi mixing vessels nya?
menurut beberapa jurnal adalah hewan omnivora yang memakan unggas yang terinfeksi yang diduga kuat adalah babi
karena beberapa sampling virus yang diambil ini diisolat dari babi dan sebagian kecil singa laut
perlu diketahui materi genetik babi sangat mirip dengan manusia
belajar dari kasus H5N1 kemarin
seharusnya ketika terjadi global pandemic atau outbreak dari suatu kasus baru maka seharusnya kita memiliki team medis sekaligus tentara yang berfungsi membuat perimeter udara (karena kasus ini airborne)
minimal jarak 10 km sudah harus diisolat dan sample virus diteliti menggunakan PCR
------------------------------------------------------------------------ stop disini pembahasannya karena saya yakin akan terjadi perdebatan mengenai jarak isolasi daerah---------------------------------------------
tindakan yang wajib dilakukan adalah
1. Identifikasi masalah
2. metode tutup pintu (kunci rapat semua info awal sample virus/agent dan pastikan apakah ini memang man made virus atau naturally born virus)
apabila dinyatakan naturally born maka bisa diserahkan kepada departemen yang sesuai yaitu depkes
kenapa saya mendahulukan TNI
karena sekarang konsep perang itu sudah tidak melulu matra dengan matra ,negara dengan negara, proxy dengan proxy
ekonomi, sekarang tahap baru biological warfare yang berujung pada perang industri obat obatan
3. penentuan jumlah korban kedepan
4. pengamanan obat obatan di semua apotek untuk mencegah hilangnya obat therapy utama jika memang ada
5. penentuan status darurat nasional
karena setahu saya KONSEP NBC sendiri di kedokteran militer kita masih jauh dari standar
apakah mobile lab sudah ada? mobile PCR sudah ada? metode sampling?
bisa ditanya berapa satuan yang siap menghadapi biological terorism / biological warfare? sudah ada team NBC?
Se siap apa? dan doktrin apa yang dipegang
saya yakin belum ada
semua ini masih ditangani oleh depkes sedangkan beberapa negara maju sudah memulai 2 departemen bekerja dephan nya mereka dan depkesnya
semoga ini bisa menjadi kajian dalam konsep pertahanan keamanan indonesia
Influenza A virus
pada tahun 2005 indonesia pernah mengalami kasus cluster infeksi flu burung. lalu beberapa waktu kemudian terjadi pandemi diseluruh dunia. tak lama juga keluarlah oseltamivir (tamiflu) sebagai pengobatan definitif H5N1
lantas tidak beberapa lama kemudian kalangan medis dibuat kaget oleh sample virus yang sudah kebal terhadap tamiflu
dunia dibuat takut apabila terjadi kemungkinan human - human infection
tidak lagi zoo to human infection
lantas ketika outbreak spt ini terjadi lagi dan bahkan menjadi global pandemic
atau skenario terburuk dijadikan senjata biologis (menurut penganut teori konspirasi) apakah itu mungkin?
lantas ketika terjadi siapa yang bertanggung jawab ? militer? atau dinas kesehatan
cukup pusing bahasnya?
yuk mari kita simak kumendan sekalian
sebuah thread persembahan dari saya
Spoiler for sedikit tentang avian influenza:
Influenza tipe A, memiliki beberapa subtype, hal ini ditentukan berdasarkan tonjolan pada dinding luar virus, yaitu Protein Hemaglutinin (dilambangkan dengan H) dan neuraminidase (dilambangkan dengan N), total ada 15 Protein H dan 9 Neuraminidase, varian yang banyak sekali dari influenza A
Tidak semua subtype influenza A dapat menyerang manusia hanya Varian H1, H2, H3
dan dalam dekade baru baru ini subtype H5, dan H7 dapat menyerang manusia
yang terutama menyebabkan pandemik adalah Highly pathogenic avian influenza (HPAI)
atau yang lebih sering disebut dalam media H5N1. atau H7N9
kita tepikan bahasan menjadi H5N1 saja
Hemaglutinin pada avian influenza non human (hewan) mengikat reseptor 2-3 sialic acid, sedangkan untuk yang menyerang manusia mengikat reseptor 2-6 sialic acid, Ini berarti ketika strain H5N1 menginfeksi manusia, hal itu akan bereplikasi dalam saluran pernapasan bagian bawah
lantas apa hubungannya?
bisa dilihat semua sama di reseptor sialic acid tapi yang berbeda adalah gugusan lengan rantai reseptor yang satu di 2-3 yang satu 2-6
lantas kenapa bisa menginfeksi manusia?
adanya mutasi di dinding luar virus sehingga dia bisa menempel di bagian reseptor
perlu diingat tidak semua agen infeksi bisa sembarangan menempel mereka harus memiliki reseptor yang identik ibarat kunci dan gembok
lantas adanya perbedaan reseptor ini menunjukkan adanya perubahan genetis buatan?
bisa ya bisa tidak
karena avian influenza memiliki mixing vessels dimana dia memerlukan inang sementara untuk bertukar materi gen virus tetap sama tapi dia mengadakanj perubahan asam amino ibaratnya kuncinya dia ganti agar bisa pas di gembok
gembok nya ini sel sel di saluran nafas manusia
nah apa yang jadi mixing vessels nya?
menurut beberapa jurnal adalah hewan omnivora yang memakan unggas yang terinfeksi yang diduga kuat adalah babi
karena beberapa sampling virus yang diambil ini diisolat dari babi dan sebagian kecil singa laut
perlu diketahui materi genetik babi sangat mirip dengan manusia
belajar dari kasus H5N1 kemarin
seharusnya ketika terjadi global pandemic atau outbreak dari suatu kasus baru maka seharusnya kita memiliki team medis sekaligus tentara yang berfungsi membuat perimeter udara (karena kasus ini airborne)
minimal jarak 10 km sudah harus diisolat dan sample virus diteliti menggunakan PCR
------------------------------------------------------------------------ stop disini pembahasannya karena saya yakin akan terjadi perdebatan mengenai jarak isolasi daerah---------------------------------------------
tindakan yang wajib dilakukan adalah
1. Identifikasi masalah
2. metode tutup pintu (kunci rapat semua info awal sample virus/agent dan pastikan apakah ini memang man made virus atau naturally born virus)
apabila dinyatakan naturally born maka bisa diserahkan kepada departemen yang sesuai yaitu depkes
kenapa saya mendahulukan TNI
karena sekarang konsep perang itu sudah tidak melulu matra dengan matra ,negara dengan negara, proxy dengan proxy
ekonomi, sekarang tahap baru biological warfare yang berujung pada perang industri obat obatan
3. penentuan jumlah korban kedepan
4. pengamanan obat obatan di semua apotek untuk mencegah hilangnya obat therapy utama jika memang ada
5. penentuan status darurat nasional
karena setahu saya KONSEP NBC sendiri di kedokteran militer kita masih jauh dari standar
apakah mobile lab sudah ada? mobile PCR sudah ada? metode sampling?
bisa ditanya berapa satuan yang siap menghadapi biological terorism / biological warfare? sudah ada team NBC?
Se siap apa? dan doktrin apa yang dipegang
saya yakin belum ada
semua ini masih ditangani oleh depkes sedangkan beberapa negara maju sudah memulai 2 departemen bekerja dephan nya mereka dan depkesnya
semoga ini bisa menjadi kajian dalam konsep pertahanan keamanan indonesia
0
5K
22
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan