RAKYATSULSEL.COM – Hampir dipastikan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan alias Aher tidak masuk dalam bursa pilpres 2014. Hal ini terlihat dari hal administri, dimana Aher belum mengajukan izin cuti ke Presiden SBY.

“Saya melihat dari sisi administrasi, Aher selaku Gubernur belum mengajukan cuti, sehingga bisa dipastikan PKS itu tidak serius atau maksimal mengusung Aher,” ujar pengamat politik dan pemerintahan dari Universitas Padjadjaran (Unpad), Muradi, Jumat (16/5).

Dari segi politik, lanjut Muradi, sudah terlihat jelas, PKS melakukan lobi politik yang mengambang. Meski sudah mengawali dengan menggandeng Gerindra pasca Pileg, namun belum membuahkan hasil.

“Bisa jadi dengan masuknya PAN dan PPP, PKS langsung lemah gerakannya. Baik di tingkatan pimpinan partai ataupun kader. Jika saja PKS solid dan terus berjuang memperjuangkan nama-nama hasil Pemira PKS, bisa saja Anis Matta, Hidayat Nur Wahid atau Aher dilirik Prabowo,” terangnya.

Menurut Muradi, menyikapi kondisi ini, PKS akan melakukan manuver politik pasif pada Pilpres 9 Juli 2014 mendatang.

“Saya menilai bisa saja dalam kampanye Pilpres nanti PKS pasif,” pungkasnya. (rmol)

http://rakyatsulsel.com/hasil-pemira-tak-dilirik-bukti-pks-tak-solid.html

RMOL. Dinamika politik menjelang Pilpres 2014 semakin tak menentu, partai-partai mencoba mencari gandengan partai besar yang sudah memiliki capres.

Menyikapi perkembangan Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto, yang menggandeng Ketua Umum DPP PAN Hatta Rajasa. Pengamat politik dan pemerintahan dari Universitas Padjadjaran (Unpad), Muradi, menilai, partai-partai yang kini bergabung dengan Gerindra akan semakin semu bergerak jika Gerindra tidak menjelaskan alasan memilih cawapresnya, yakni Hatta Rajasa.

"Misalnya PKS, hanya akan mendukung secara simbolis saja, di permukaan PKS tidak akan diintruksikan ke seluruh kader untuk memenagkan Prabowo," ujar Muradi, Jumat (16/5).

Muradi menilai PKS sebagai partai kader sangat solid, namun kesolidan itu tidak menjamin dalam Pilpres 9 Juli 2014 mendatang.

"Fenomenanya kan bisa dilihat sendiri perkembangannya, saya menilai ini akan jadi koalisi semu bagi PKS. Di permukaan mendukung, namun akar bawahnya tidak mendukung secara mutlak," terang Muradi.

Terlebih tiga jagoan PKS, Anis Matta, Hidayat Nur Wahid dan Ahmad Heryawan disalip Hatta Rajasa menjadi pendamping Prabowo Subianto, sehingga dukungan PKS ke Prabowo tidak akan all out. [rus]

http://m.rmol.co/news.php?id=155457

Siap2 saja wowo kena backstab oleh SAPI PKS.