Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

enjoy2ride11Avatar border
TS
enjoy2ride11
penerapan bahan bakar hidrogen pada kendaraan bermotor
Bahan bakar kendaraan bermotor selain minyak bumi
Teknologi konvensional menggunakan minyak bumi sebagai sumber energi dipandang kurang efisien serta menimbulkan polusi udara. Pembakaran minyak bumi menghasilkan karbon monoksida (CO) dan karbondioksida (CO2) yang berbahaya. Sebagai solusi, baru-baru ini telah dikembangkan teknologi fuel cell yang terus mengalami riset dan pengembangan di beberapa negara maju. Teknologi fuel cell ini dipandang lebih efisien, tidak menimbulkan polusi seperti halnya pembangkit energi tenaga minyak bumi.

Teknologi sederhana
fuel cell adalah alat konversi energi elektrokimia yang akan mengubah hidrogen dan oksigen menjadi air, secara bersamaan menghasilkan energi listrik dan panas dalam prosesnya. fuel cell merupakan suatu bentuk teknologi sederhana seperti baterai yang dapat diisi bahan bakar untuk mendapatkan energinya kembali, dalam hal ini yang menjadi bahan bakar adalah oksigen dan hidrogen.
Layaknya sebuah baterai, segala jenis fuel cell memiliki elektroda positif dan negatif atau disebut juga katoda dan anoda. Reaksi kimia yang menghasilkan listrik terjadi pada elektroda. Selain elektroda, satu unit fuel cell terdapat elektrolit yang akan membawa muatan-muatan listrik dari satu elektroda ke elektroda lain, serta katalis yang akan mempercepat reaksi di elektroda. Umumnya yang membedakan jenis-jenis fuel cell adalah material elektrolit yang digunakan. Arus listrik serta panas yang dihasilkan setiap jenis fuel cell merupakan produk samping reaksi kimia yang terjadi di katoda dan anoda.
Karena energi yang diproduksi fuel cell merupakan reaksi kimia pembentukan air, alat konversi energi elektrokimia ini tidak akan menghasilkan efek samping yang berbahaya bagi lingkungan seperti alat konversi energi konvensional (misalnya proses pembakaran pada mesin mobil). Sedangkan dari segi efisiensi energi, penerapan fuel cell pada baterai portable seperti pada handphone atau laptop akan sepuluh kali tahan lebih lama dibandingkan dengan baterai litium. Dan untuk mengisi kembali energi akan lebih cepat karena energi yang digunakan bukan listrik, tetapi bahan bakar berbentuk cair atau gas.
Cara kerja suatu unit fuel cell dapat diilustrasikan dengan jenis PEMFC (proton exchange membrane fuel cell). Jenis ini adalah jenis fuel cell yang menggunakan reaksi kimia paling sederhana. PEMFC memiliki empat elemen dasar seperti kebanyakan jenis fuel cell.
Pertama, anoda sebagai kutub negatif fuel cell. Anoda merupakan elektroda yang akan mengalirkan elektron yang lepas dari molekul hidrogen sehingga elektron tersebut dapat digunakan di luar sirkuit. Pada materialnya terdapat saluran-saluran agar gas hidrogen dapat menyebar ke seluruh permukaan katalis.
Kedua, katoda sebagai kutub elektroda positif fuel cell yang juga memiliki saluran yang akan menyebarkan oksigen ke seluruh permukaan katalis. Katoda juga berperan dalam mengalirkan elektron dari luar sirkuit ke dalam sirkuit sehingga elektron-elektron tersebut dapat bergabung dengan ion hidrogen dan oksigen untuk membentuk air.
Ketiga, elektrolit. Yang digunakan dalam PEMFC adalah membran pertukaran proton (proton exchange membrane/PEM). Material ini berbentuk seperti plastik pembungkus yang hanya dapat mengalirkan ion bermuatan positif. Sedangkan elektron yang bermuatan negaif tidak akan melalui membran ini. Dengan kata lain, membran ini akan menahan elektron.
Keempat, katalis yang digunakan untuk memfasilitasi reaksi oksigen dan hidrogen. Katalis umumnya terbuat dari lembaran kertas karbon yang diberi selapis tipis bubuk platina. Permukaan katalis selalu berpori dan kasar sehingga seluruh area permukaan platina dapat dicapai hidrogen dan oksigen. Lapisan platina katalis berbatasan langsung dengan membran penukar ion positif, PEM.
Pada ilustrasi cara kerja PEMFC, diperlihatkan gas hidrogen yang memiliki tekanan tertentu memasuki fuel cell di kutub anoda. Gas hidrogen ini akan bereaksi dengan katalis dengan dorongan dari tekanan. Ketika molekul H2 kontak dengan platinum pada katalis, molekul akan terpisah menjadi dua ion H+ dan dua elektron (e-). Elektron akan mengalir melalui anoda, elektron-elektron ini akan membuat jalur di luar sirkuit fuel cell dan melakukan kerja listrik, kemudian mengalir kembali ke kutub katoda pada fuel cell.
Di sisi lain, pada kutub katoda fuel cell, gas oksigen (O2) didorong gaya tekan kemudian bereaksi dengan katalis membentuk dua atom oksigen. Setiap atom oksigen ini memiliki muatan negatif yang sangat besar. Muatan negatif ini akan menarik dua ion H+ keluar dari membran PEM, lalu ion-ion ini bergabung dengan satu atom oksigen dan elektron-elektron dari luar sirkuit untuk membentuk molekul air (H2O).
Pada satu unit fuel cell terjadi reaksi kimia yang terjadi di anoda dan katoda. Reaksi yang terjadi pada anoda adalah 2 H2 --> 4 H+ + 4 e-. Sementara reaksi yang terjadi pada katoda adalah 2 + 4 H+ + 4e- --> 2 H2O. Sehingga keseluruhan reaksi pada fuel cell adalah 2H2 + O2 --> 2 H2O. Hasil samping reaksi kimia ini adalah aliran elektron yang menghasilkan arus listrik serta energi panas dari reaksi.
Satu unit fuel cell ini menghasilkan energi kurang lebih 0,7 volt. Karena itu untuk memenuhi energi satu baterai handphone atau menggerakkan turbin gas dan mesin mobil, dibutuhkan berlapis-lapis unit fuel cell dikumpulkan menjadi satu unit besar yang disebut sebagai fuel cell stack.

Pada keterangan diatas menyebutkan bahwa cara kerja fuel cell diibaratkan seperti PEMFC (proton exchange membrane fuel cell) yang hasil pembuangan nya berupa H2O.
akan tetapi yang saya coba terangakn disini yaitu pembalik atau reverse dari system fuel cell dimana yang nantinya inti utama yang akan digunakan yaitu Hidrogen (H) dengan hasil pembuangan yang sama.

pada mesin konvensional sekarang pembakaran yang terjadi di ruang mesin yaitu pembakaran bensin yang bercampur dengan oksigen sebagai pemicu pembakaranya, akan tetapi yang sudah saya gunakan sekarang ini belum sepenuhnya menggunakan Hidrogen sebagai bahan bakar utamanya, melainkan sebagai bahan campuran untuk proses pembakaran di dalam ruang mesin kendaraan. hal ini dikarenakan oleh jumlah Hidrogen yang belum maksimal yang saya peroleh dari beberapa percobaan yang sudah saya lakukan.

sebelum saya lanjutkan dibawah ini ada beberapa kejadian yang membuat orang lain enggan untuk melakukan riset lebih jauh tentang penggunaan hidrogen sebagai bahan bakar.

Spoiler for penculikan ilmuwan:

Spoiler for SUMUR:


teknologi yang saya gunakan sekarang kurang lebih sama dengan yang dipakai oleh pak joko di atas yaitu memecah molekul air menjadi H (+) dan O2 (-). Sehingga, bisa dijadikan bahan bakar alternatif pengganti solar, bensin, avtur, maupun minyak tanah.

berikut skema dasar nya
Spoiler for skema:


ini alat yang saya gunakan pada mobil
Spoiler for alat-alat:


batang kuningan yang terdapat pada gambar diatas itu adlah katalis.
jdi secara tidak langsung saya menggunakan 2 metode pada kendaraan saya dimana hal ini berguna untuk menghasilkan hidrogen lebih banyak, sehingga bisa lebih mengurangi pemakaian BBM. memang belum sepenuhnya menggunakan hidrogen sebagai bahan bakar utama pada kendaraan saya. Akan tetapi beberapa keuntungan yang saya rasakan setelah pemasangan kedua alat ini yaitu:
  • Menambah efisiensi dalam pembakaran diruang mesin
  • Mesin bersih dari sisa pembakaran BBM (karena pembakaran yang sempurna sehingga tidak meninggalkan timbal)
  • Bahan bakar yang kualitasnya rendah, bisa digunakan untuk mendapat output power yang sama dengan menggunakan bahan bakar yang kualitasnya lebih baik


alat saya yang sudah terpasang pada mobil
Spoiler for terpasang:


Dan berikut motor saya yang menggunakan system HCS (Hydro krack System)
Spoiler for motor:


Kenapa saya menggunakan system yang berbeda pada motor saya?
dikarenakan pemakaian ruang yang lebih sedikit dibandingkan dengan mobil
maka pemilihan dengan menggunakan katalis sebagai pengekstrak hidrogen dari bahan bakar yang berada pada botol adalh pilihan yang tepat.

KESIMPULAN
dari beberapa penjelasan diatas, memang saat ini saya masih belum sepenuhnya menggunakan hydrogen sebagai bahan bakar utama,
akan tetapi bisa di gunakan sebagai alternatif pengurangan penggunaan bahan bakar.
untuk hasil yang sudah di dapat sampai sekarang, berdasarkan yang saya jalani. Untuk mobil penggunaan bahan bakar bisa turun sekitar 30%, sedangkan untuk motor bisa mencapai 45%. Dan tenaga yang dihasilkan cukup melonjak, untuk sekarang saya belum mengadakan test menggunakan dyno test pada mobil dan motor agar bisa menampilkan hasil yang akurat.

sekian,semoga agan-agan lain bisa sama-sama menekan penggunaan bahan bakar se-efisien mungkin atau sama-sama kita mengembangkan teknologi ini demi kemakmuran bersama.

mohon maaf jika thread ane masih berantakan.
emoticon-I Love Kaskusemoticon-I Love Kaskusemoticon-I Love Kaskus
0
7.7K
16
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan