baltooAvatar border
TS
baltoo
janji kampanye yang dianggap SBY berbahaya adalah niat kembali ke UUD 1945.
jakarta - Presiden SBY
menegaskan tak akan
memilih capres yang janjinya
muluk-muluk, juga
mengkritik janji kampanye
capres yang membahayakan
Indonesia.Capres Gerindra
Prabowo Subianto ditegaskan tak tersinggung
dengan kritik SBY.

Dua janji kampanye yang dianggap SBY
berbahaya adalah niat kembali ke UUD 1945.
Semangat kembali ke UUD 1945 dinilai bisa
membahayakan masa depan Indonesia lantaran
bisa menganggu stabilitas politik atau
membalik jalan sejarah.
Sementara itu koar-koar capres soal
menasionalisasi semua aset dinilai berpotensi
membawa malapetakan bagi Indonesia. "Besok
kita dituntut di pengadilan arbitrase, lusa kita
bisa kalah, kalahnya itu akan
memporakporandakan perekonomian kita,
dampaknya dahsyat. Kalau ada seorang capres
yang bersikukuh akan menasionalisasi aset
asing, saya tidak akan memilihnya, tidak akan
mendukungnya, karena saya tahu risikonya, itu
membawa malapetaka bagi Indonesia," ungkap
SBY dalam video berdurasi 19 menit ini yang
ditayangkan di Youtube ini.

Di sejumlah berita capres yang pernah bicara
terkait dua hal itu adalah Prabowo Subianto.
Partai Gerindra menegaskan Prabowo sama
sekali tak tersinggung dengan pernyataan SBY
yang terkesan menyindir tersebut.

"Pak SBY benar bahwa ingin mengingatkan
sebagai presiden yang pernah memimpin
Indonesia selama 10 tahun. Beliau merasa
bagaimana susahnya, jadi beliau mengingatkan
agar jangan memilih capres yang janjinya
muluk-muluk," kata Sekjen Gerindra Ahmad
Muzani, kepada detikcom, Rabu (7/5/2014).
Lalu bagaimana terkait janji capres yang
membahayakan Indonesia? Muzani menuturkan
Prabowo tak pernah berniat menasionalisasi
semua aset.
"Soal jangan memilih capres yang ingin
menasionalisasi aset saya kira itu benar sekali
dan kami tidak merasa pernyataan itu
ditujukan ke Pak Prabowo," kata Muzani.

"Kami merasa itu peringatan
yang disampaikan beliau,
kira-kira kalau capresnya
janji muluk-muluk nanti
antara harapan dan
kenyataan berbeda. Kalau
soal nasionalisasi aset itu
kan bisa ribet kehilangan kepercyaan
internasional kepada kita," imbuhnya.
Visi-misi Prabowo, menurut Muzani, tidak
muluk-muluk. Adapun semangat kembali ke
UUD 1945 menurut Muzani masih sangat bisa
dinegosiasikan.

"Perolehan suara kita kan 12% kita juga harus
realistis. Karena kekuatan di DPR tidak hanya
Gerindra. Semua masih sangat bisa
dikomunikasikan," tegas Muzani.
"Jadi pernyataan SBY tidak ditujukan ke Pak
Prabowo dan Pak Prabowo tak tersinggung
sama sekali," pungkasnya.
0
2.5K
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan