Selamat siang agan-agan. Ane baru aja baca berita di Majalah Tempo hari ini. Ketika ane lagi baca ada artikel mengenai Hendropriyono mantan Ketua BIN. Kabarnya, doi bakal dijadiin ketua tim pemenangan Jokowi.
Ane sengaja tulis ulang artikel di Majalah Tempo tersebut. Kalo agan-agan penasan, cek aja di Majalah Tempo hari ini halaman 48 bagian politik.
Quote:
Ketika manuver koalisi antar partai untuk Pilpres sedang menghangat belakangan ini, eliter Partai PDIP Perjuangan malah sedang terbelah. Pangkal soalnya adalah kehadiran Abdullah Makhmud Hendropriyono sebagai kandidat ketua tim kampanye Capres Jokowi. Mengapa terjadi penolakan?
Mereka yang menolak Hendro berpatok pada rekam jejak Hendro terkait pelanggaran HAM. Ketika Hendro menjabat sebagai Kepala Badan Intelejen Nasional, aktivis kemanusiaan Munir dibunuh pada 7 September 2004. Terdakwa kasus ini, Muchdi Purwoprandjono, Deputi Penggalangan BIN, bebas. Tapi itu tak menghapus jejak operasi intelejen dalam pembunuhan Munir tersebut. Salah satu yang menolak Hendro adalah Tunggal Prawestri, politikus PDIP.
Alasan politikus PDIP yang menerima Hendro adalah karena masalah kedekatan Hendro dengan Megawati. Hendro dianggap berjasa menyelamatkan partai Banteng ketika Presiden Soeharto membelah PDI saat Kongres PDI di Medan dengan memilih Soerjadi sebagai Ketua Umum PDI. Namun, dengan adanya Hendro sebagai Pangdam Jakarta, Kongres PDI di Jakarta sukses dan mengukuhkan Megawati sebagai ketua PDI hingga sekarang. Jasa Hendro sendiri dibalas oleh Mega dengan menjadikan Hendro sebagai Kepala BIN pada masa Pemerintahan Megawati. Hendro juga dikenal dekat dengan Jokowi. Menurut anaknya Hendro, Jokowi dan Hendro mulai dekat ketika Hendro Jokowi masih menjadi Walikota Solo tahun 2005.
Pertemuan terakhir mereka (Jokowi dan Hendro) yang terjadi pada 7 April lalu di Senayan Residence. Saat itu, anaknya Hendro sedang meresmikan organisasi Kawan Jokowi. Menurut anaknya Hendro, Jokowi dan Hendro berbincang di tempat tertutup. Apa yang dibicarakannya, Diaz Hendropriyono sang anak tidak memberi keterangan dan mengaku tidak tahu.
Teten Masduki, anggota tim pemenangan Jokowi di luar partai mengaku tidak tahu siapa yang mengusulkan Hendro menjadi Ketua Tim Pemenangan Jokowi. Dapat bocoran, ternyata Promono Anung yang merekomendasikan Hendro sebagai Ketua Pemenangan Jokowi. Namun Pramono Anung mengatakan hanya mengusulkan beberapa nama, dan nama Hendro tidak termasuk didalamnya. Siapa yang benar tidak ada yang tahu.
Nama Hendro mencuat sebagai ketua tim ketika beredar staf susunan tim kampanye pemenangan Jokowi yang digodok PDIP dan Nasdem. Dalam draf tersebut tercatat nama Hendro sebagai ketua harian. Sejumlah pendukung Jokowi khawatir dengan nama Hendro karena akan menurunkan popularitas dan elektabilitas Jokowi karena masa lalu kelam Hendropriyono.
Beberapa kali Hendropriyono menolak jika dikaitkan dengan pembunuhan Munir. Ia tak pernah menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya. Hendro juga selalu mengabaikan pertanyaan mengenai keterlibatannya dalam tim pemenangan Jokowi.
Sekjen Nasdem Patrice Rio Capella membenarkan nama Hendro dalam draf tersebut. Tapi ia memastikan bahwa nama untuk ketua tim masih kososng. Tapi ia tk menampik kemungkinan Hendropiryono menjadi ketua tim karena faktor kedekatan dengan Megawati.
Gimana nih Gan? Klo gini Jokowi ama Prabowo sama aja dong klo gitu, bakal nyumpel mulut yang comel kayak kita-kita ini.