ghintiriAvatar border
TS
ghintiri
Berhenti Merokok Yuk.
Merokok emang buat negara ancur .. Dari yang Dewasa sampai anak-anak pasti sudah pada merokok di jaman sekarang

Ane prihatin dengan jaman skrng .. emoticon-Takut

Ane kasih ini aja lah emoticon-Ngakak
Tipsnya adalah .. Jeng jrenggg emoticon-Ngakak
1. Pertama anda harus punya niat untuk berhenti merokok;
2. Tuliskan hal-hal positif yang anda peroleh setelah terbebas
dari belenggu rokok. Semakin cepat anda berhenti merokok
semakin lama anda bisa menikmati hal-hal positif tersebut;
3. Kunjungi Situs http://www.stopmerokok.com/, dan pahami
isi situs tersebut;
4. Puisi karya Taufiq Ismail dibawah ini patut jadi renungan;
Tuhan 9 cm
Oleh : Taufiq Ismail emoticon-Ngakak
Indonesia adalah sorga
luar biasa ramah bagi
perokok,
tapi tempat siksa tak
tertahankan bagi orang
yang tak merokok,
Di sawah petani
merokok,
di pabrik pekerja
merokok,
di kantor pegawai merokok,
di kabinet menteri merokok,
di reses parlemen anggota DPR merokok,
di Mahkamah Agung yang bergaun toga merokok, hansip-
bintara-
perwira
nongkrong merokok,
di perkebunan pemetik buah kopi merokok,
di perahu nelayan penjaring ikan merokok,
di pabrik petasan pemilik modalnya merokok,
di pekuburan sebelum masuk kubur orang merokok,
Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na’im sangat
ramah bagi
perokok,
tapi tempat siksa kubur hidup-hidup bagi orang yang tak
merokok,
Di balik pagar SMU murid-murid mencuri-curi merokok,
di ruang kepala sekolah…ada guru merokok,
di kampus mahasiswa merokok,
di ruang kuliah dosen merokok,
di rapat POMG orang tua murid merokok,
di perpustakaan kecamatan ada siswa bertanya apakah ada
buku tuntunan
cara merokok,
Di angkot Kijang penumpang merokok,
di bis kota sumpek yang berdiri yang duduk orang bertanding
merokok,
di loket penjualan karcis orang merokok,
di kereta api penuh sesak orang festival merokok,
di kapal penyeberangan antar pulau penumpang merokok,
di andong Yogya kusirnya merokok, sampai kabarnya kuda
andong minta
diajari pula merokok,
Negeri kita ini sungguh nirwana kayangan para dewa-dewa
bagi perokok,
tapi tempat cobaan sangat berat bagi orang yang tak merokok,
Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru, diam-diam
menguasai kita,
Di pasar orang merokok,
di warung Tegal pengunjung merokok,
di restoran, di toko buku orang merokok,
di kafe di diskotik para pengunjung merokok,
Bercakap-cakap kita jarak setengah meter tak tertahankan
abab rokok,
bayangkan isteri-isteri yang bertahun-tahun menderita di
kamar tidur
ketika melayani para suami yang bau mulut dan hidungnya
mirip asbak rokok,
Duduk kita di tepi tempat tidur ketika dua orang bergumul
saling
menularkan HIV-AIDS sesamanya,
tapi kita tidak ketularan penyakitnya.
Duduk kita disebelah orang yang dengan cueknya
mengepulkan asap rokok
di kantor atau di stopan bus,
kita ketularan penyakitnya.
Nikotin lebih jahat penularannya ketimbang HIV-AIDS,
Indonesia adalah sorga kultur pengembangbiakan nikotin
paling subur di
dunia,
dan kita yang tak langsung menghirup sekali pun asap
tembakau itu, bisa
ketularan kena,
Di puskesmas pedesaan orang kampung merokok,
di apotik yang antri obat merokok,
di panti pijat tamu-tamu disilahkan merokok,
di ruang tunggu dokter pasien merokok,
dan ada juga dokter-dokter merokok,
Istirahat main tenis orang merokok,
di pinggir lapangan voli orang merokok,
menyandang raket badminton orang merokok,
pemain bola PSSI sembunyi-sembunyi merokok,
panitia pertandingan balap mobil, pertandingan bulutangkis,
turnamen sepakbola
mengemis-ngemis mencium kaki sponsor perusahaan rokok,
Di kamar kecil 12 meter kubik, sambil ‘ek-’ek orang bodoh
merokok,
di dalam lift gedung 15 tingkat dengan tak acuh orang bodoh
merokok,
di ruang sidang ber-AC penuh, dengan cueknya, pakai dasi,
orang-orang
bodoh merokok,
Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na’im sangat
ramah bagi orang perokok,
tapi tempat siksa kubur hidup-hidup bagi orang yang tak
merokok,
Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru, diam-diam
menguasai kita,
Di sebuah ruang sidang ber-AC penuh, duduk sejumlah ulama
terhormat
merujuk kitab kuning
dan mempersiapkan sejumlah fatwa.
Mereka ulama ahli hisap.
Haasaba, yuhaasibu, hisaaban.
Bukan ahli hisab ilmu falak,
tapi ahli hisap rokok.
Di antara jari telunjuk dan jari tengah mereka terselip
berhala-berhala kecil,
sembilan senti panjangnya,
putih warnanya,
kemana-mana dibawa dengan setia,
satu kantong dengan kalung tasbih 99 butirnya,
Mengintip kita dari balik jendela ruang sidang,
tampak kebanyakan mereka memegang rokok dengan tangan
kanan,
cuma sedikit yang memegang dengan tangan kiri.
Inikah gerangan pertanda yang terbanyak kelompok ashabul
yamiin dan yang
sedikit golongan ashabus syimaal?
Asap rokok mereka mengepul-ngepul di ruangan AC penuh
itu.
Mamnu’ut tadkhiin, ya ustadz. Laa tasyrabud dukhaan, ya
ustadz.
Kyai, ini ruangan ber-AC penuh.
Haadzihi al ghurfati malii’atun bi mukayyafi al hawwa’i.
Kalau tak tahan, di luar itu sajalah merokok.
Laa taqtuluu anfusakum. Min fadhlik, ya ustadz.
25 penyakit ada dalam khamr. Khamr diharamkan.
15 penyakit ada dalam daging khinzir (babi). Daging khinzir
diharamkan.
4000 zat kimia beracun ada pada sebatang rokok. Patutnya
rokok diapakan?
Tak perlu dijawab sekarang, ya ustadz. Wa yuharrimu
‘alayhimul
khabaaith.
Mohon ini direnungkan tenang-tenang, karena pada zaman
Rasulullah dahulu,
sudah ada alkohol, sudah ada babi, tapi belum ada rokok.
Jadi ini PR untuk para ulama.
Tapi jangan karena ustadz ketagihan rokok,
lantas hukumnya jadi dimakruh-makruhkan, jangan,
Para ulama ahli hisap itu terkejut mendengar perbandingan
ini.
Banyak yang diam-diam membunuh tuhan-tuhan kecil yang
kepalanya berapi
itu, yaitu ujung rokok mereka.
Kini mereka berfikir. Biarkan mereka berfikir.
Asap rokok di ruangan ber-AC itu makin pengap, dan ada
yang mulai
terbatuk-batuk,
Pada saat sajak ini dibacakan malam hari ini,
sejak tadi pagi sudah 120 orang di Indonesia mati karena
penyakit rokok.
Korban penyakit rokok lebih dahsyat ketimbang korban
kecelakaan lalu
lintas,
lebih gawat ketimbang bencana banjir, gempa bumi dan
longsor,
cuma setingkat di bawah korban narkoba,
Pada saat sajak ini dibacakan, berhala-berhala kecil itu sangat
berkuasa di negara kita,
jutaan jumlahnya,
bersembunyi di dalam kantong baju dan celana,
dibungkus dalam kertas berwarni dan berwarna,
diiklankan dengan indah dan cerdasnya,
Tidak perlu wudhu atau tayammum menyucikan diri,
tidak perlu ruku’ dan sujud untuk taqarrub pada tuhan-tuhan
ini,
karena orang akan khusyuk dan fana dalam nikmat lewat
upacara menyalakan
api dan sesajen asap tuhan-tuhan ini,
Rabbana, beri kami kekuatan menghadapi berhala-berhala ini.
Semoga teman-teman yang ingin berhenti merokok diberi
kekuatan oleh yang maha kuasa.
Amin...
emoticon-Smilie

Sudah gan yang merokok TOBAT aja sekarang emoticon-Ngakak emoticon-Takut
0
3.8K
59
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan