ditanyaaaAvatar border
TS
ditanyaaa
Ketika Olahraga Jadi Tempat Olahgaya..
Dimulai ketika sepeda kembali digandrungi, yang waktu kecil dahulu kita mengenal sepeda dengan sistem doltrap, kemudian bereinkarnasi dengan kemasan yang lebih catchy bernama Fixed Gear.
Fixed Gear ibarat kontaminasi virus
Umbrella Corp dalam tubuh manusia,
menciptakan zombie-zombie dadakan
pecinta sepeda warna-warni yang parts-nya bisa mencapai jutaan rupiah. Dalam angle berbeda, trend Fixed Gear itu bagus karena orang jadi bangun pagi pada hari Minggu untuk ngeceng di tempat pengecengan bernama Car Free Day.
Pedagang juga pastinya ikut menikmati trend Fixed Gear ini, dimana pedagang sepeda bekas kebanjiran pesanan frame sepeda ukuran 52.
Sekarang ini, Fixed Gear turun drastis peminatnya, atau lebih tepat, kastanya. Pergeseran level A-B ke C-D mungkin dipelopori oleh kawanan yang lebih senang menyebut Fixie daripada Fixed Gear. Dengan custom-an sepeda generik plus tas Supreme
Life Mesenger KW super plus headphone gede dengan logo bintang di kedua sisinya.
Enggak ada masalah sama sekali memang, hanya saja hipster lokal merasa enggak terima ketika Fixed Gear sudah tak eksklusif lagi, aneh. Hanya anak-anak sepeda yang “roots banget” yang masih
bertahan, konon (jangan dibalik), peseped Fixed Gear yang bosan, kini beralih menjadi pemotor CB custom Cafe Racer dan Bratstyle (Btw, ini fenomena aneh, Bratstyle adalah nama bengkel di Jepang dan enggak tau kenapa di sini disalahartikan menjadi nama genre modifikasi).
Sekelompok militan-pergaulan yang enggak terima trend sepeda hilang ini butuh olahraga yang baru. Pilihan jatuh kepada olahraga lari. Siapa sangka olahraga lari yang biasa saja dan enggak menarik, sekarang jadi sesuatu yang hits banget.
Coba kita perhatiin gan, dalam setahun ini ada berapa event lari 5K atau 10K? Secara harfiah, lari adalah olahraga yang paling murah, tapi kalau ngomongin soal pembuktian status sosial, olahraga lari bisa “dimahalkan”.
Legging lari DRI-Fit bisa mencapai diatas 1 juta, sepatu tipe Flyknit atau Roshe bisa diatas 2 juta, gelang atau jam penghitung skor lari bisa 1 jutaan dan untuk mendukung kegiatan lari, peran sosmed sangatlah berpengaruh emoticon-Hammer (S)
Sebelum lari, jangan lupa bawa smartphone, tongsis dan powerbank. Berat? Ya enggak masalah, yang penting 15% olahraga dan 85% foto-
foto emoticon-Ngakak
Foto sepatu lari mahal agan dan share ke Instagram/Path/Twitter, jangan lupa selfie dengan hashtag #OOTD dan tolong share capture-an skor lari agan di sosmed juga. Dengan begitu, agan akan sah menjadi seorang runner metropolis.
Pembuktian status sosial dengan memakai sosmed itu sangat massive efeknya, orang-orang bisa tahu agan orang yang “nyampe” apa enggak. Tak hanya di olahraga lari, peran sosmed juga wajib ada di olahraga yang sudah berubah menjadi gaya hidup seperti fitness, oh, salah, kata fitness sudah usang, mari ganti dengan kata ‘ngegym’ emoticon-thumbsup
Akan sangat sah ketika agan sudah ngetwit “It’s time to workout!” atau “Duh, PT gue posesip amat, galak pula!” atau “Siap-siap hari ini disiksa PT di gym! Huft”, jangan lupa untuk bikin minuman juice/smoothies buah-sayuran ala-ala agan lalu foto dan share ke 5 penjuru sosmed.
Semakin aneh dan enggak enak juice/
smoothies bikinan agan, semakin sah emoticon-Ngakak
Selain sepeda, lari dan ngegym, olahraga menyelam juga enggak kalah populer. Terlihat semakin ramainya orang-orang datang ke Pulau Seribu seperti Pulau Pramuka, Tidung, Kotok Besar, Macan, Karimun Jawa atau yang lebih jauh lagi, Raja Ampat. Selain agan bisa foto kaki yang penuh taburan pasir pantai, di tempat ini agan bisa juga melakukan aktifitas camping. Untuk camping dengan level lebih tinggi, hiking ke gunung adalah pilihan selanjutnya.
Perkiraan ane, hiking juga akan populer. Dimana pecinta alam newbie seolah tertantang akan mendaki gunung dengan berjalan kaki diiringi lagu Paint in Black –Rolling Stones bak film seri 90an, Tour of Duty. Pilihan awal bisa dipastikan Gunung
Gede. Kalau memang benar hiking akan sangat populer dan menjadi gaya hidup baru, apakah akan bernasib sama seperti olahraga lari? Ketika outfit seperti sepatu lari dan celana training telah menjadi fashion sehari-hari. Mungkin saja suatu hari kita akan melihat pemandangan di mall cewek cakep memakai celana cargo gombrong, slayer/bandana menutupi full kepala, sepatu hiking yang sangat mas-mas proyek, Ericsson Hiu dengan gantungan carabiner tercantol di celana, sambil membawa tas carier plus tenda dome dan jikalau ditambahkan lakban di ikat pinggang akan 11-12 sama kru lapangan emoticon-Ngakak
-Gofar Hilman
Sumber : Freemagz

Jaman sekarang mau olahraga aja dibawa ribet ya gan. Tergantung niat agan juga sih emoticon-Ngakak
CMIIW ya gan, jangan lupa komeng sama yang ijo ijo juga boleh gan emoticon-Ngakak
Diubah oleh ditanyaaa 26-04-2014 05:05
0
4K
26
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan