TS
nuriasih
WISATA CAGAR BUDAYA DIBALI
SELAMAT DATANG DI THREAD ANE
Salam Indonesia Raya
Terima kasih untuk MOD untuk tidak menghapus thread ini , karena ini thread adalah NO...
dan bisa di buktikan
Wisata,,, pasti semua orang kepingin..
tapi ane saranin dan anjurkan untuk wisata di Indonesia aja karena banyak tempat asik, unik, seru, bahkan tidak ada duanya di dunia,,,
Salah satunya wisata cagar budaya, disamping sebagai pelepas panatbisa juga untuk menambah wawasan akan kepunyaan bangsa sendiri dan yang lebih penting supaya kita tahu '' INI LO INDONESIA KU'' ane akan jabarin tempat wisata yang ada di Bali, untuk tempat lain akan menyusul secepatnya. kita langsung ke TeKaPe
TAMAN UJUNG, KARANGASEM
Spoiler for Taman Ujung :
Taman Sukasada, ataulebih terkenal dengan nama Taman Ujung Karangasem, adalah sebuat taman di banjar Ujung, desa Tumbu, kecamatan Karangasem, Karangasem, Bali. Taman ini terletak sekitar 5 km di sebelah tenggara kota Amlapura. Di masa Hindia Belandatempat dikenal dengan nama Waterpaleis atau "istana air".
Taman Sukasada dibangun oleh raja Karangasem I Gusti Bagus Jelantik, yang bergelar Anak Agung Agung Anglurah Ketut Karangasem. Pada awalnya luasnya hampir 400 hektar, tetapi sekarang hanya tinggal sekitar 10 hektar. Kebanyakan tanah tersebut sudah dibagikan kepada masyarakat pada masa land reform. Taman ini adalah milik pribadi keluarga Puri Karangasem. Namun pengunjung umum diperbolehkan mengunjunginya.
Taman Sukasada dibangun tahun 1909 atas prakarsa Anak Agung Anglurah. Arsiteknya adalah seorang Belanda bernama van Den Hentz dan seorang Cina bernama Loto Ang. Pembangunan ini juga melibatkan seorang undagi (arsitek adat Bali). Taman Ujung sebenarnya adalah pengembangan dari kolam Dirah yang telah dibangun tahun 1901. Pembangunan Taman Ujung selesai tahun 1921. Tahun 1937, Taman Sukasada diresmikan dengan sebuah prasasti marmer yang ditulisi naskah dalam aksara Latin dan Bali dan dua bahasa, Melayu dan Bali.
Taman Sukasada dibangun oleh raja Karangasem I Gusti Bagus Jelantik, yang bergelar Anak Agung Agung Anglurah Ketut Karangasem. Pada awalnya luasnya hampir 400 hektar, tetapi sekarang hanya tinggal sekitar 10 hektar. Kebanyakan tanah tersebut sudah dibagikan kepada masyarakat pada masa land reform. Taman ini adalah milik pribadi keluarga Puri Karangasem. Namun pengunjung umum diperbolehkan mengunjunginya.
Taman Sukasada dibangun tahun 1909 atas prakarsa Anak Agung Anglurah. Arsiteknya adalah seorang Belanda bernama van Den Hentz dan seorang Cina bernama Loto Ang. Pembangunan ini juga melibatkan seorang undagi (arsitek adat Bali). Taman Ujung sebenarnya adalah pengembangan dari kolam Dirah yang telah dibangun tahun 1901. Pembangunan Taman Ujung selesai tahun 1921. Tahun 1937, Taman Sukasada diresmikan dengan sebuah prasasti marmer yang ditulisi naskah dalam aksara Latin dan Bali dan dua bahasa, Melayu dan Bali.
KERTA GOSA, KLUNGKUNG
Spoiler for Kerta Gosa:
Kertagosa adalah kompleks bangunan kuno yang didirikan pada masa pemerintahan Raja Klungkung pertama, Dewa Agung Jambe, pada abad ke-17. Dewa Agung Jambe adalah putera ke-2 dari Dalem Dimade, raja terakhir di kerajaan Gelgel yang juga disebut Suweca Pura. Setelah Dewa Agung menjadi raja Klungkung, maka dia membuat istana (puri) Klungkung yang diberi nama Semara Pura yang mempunyai makna “tempat cinta kasih dan keindahan”. Di puri inilah terdapat kompleks Kertagosa yang terdiri dari dua bangunan pokok, yaitu bangunan Taman Gili dan bangunan Kertagosa, serta Pemedal Agung yang terletak sebelah selatan
Bangunan Kertagosa pada zaman dahulu mempunyai beberapa fungsi, di antaranya adalah: (1) sebagai tempat persidangan yang dipimpin oleh raja sebagai hakim tertinggi; (2) sebagai tempat pertemuan bagi raja-raja yang ada di Bali; dan (3) sebagai tempat melaksanakan upacara Manusa Yadnya atau potong gigi (mepandes) bagi putera-puteri raja.
Pada masa pemerintahan Raja Dewa Agung Putra Djambe Belanda melakukan penyerangan secara besar-besaran (selama tiga hari). Penyerangan itu mengakibatkan Puri Semara Pura hancur. Hanya ada beberapa bangunan yang tersisa antara lain bangunan Kertagosa, Taman Gili dan Pemedal Agung (pintu gerbang Puri). Dalam penyerangan yang kemudian dikenal sebagai “Persitiwa Puputan Klungkung” ini (28 April 1908) Dewa Agung Putra Djambe dan para pengikutnya gugur.
Setelah dikuasai oleh Belanda, Kertagosa tetap difungsikan sebagai balai sidang pengadilan. Pada tahun 1930 lukisan wayang yang terdapat di Kertagosa dan Taman Gili direstorasi oleh para seniman lukis dari Kamasan. Dalam restorasi tersebut, lukisan yang menghiasi langit-langit bangunan yang semula terbuat dari kain dan parba diganti dan dibuat di atas eternit, lalu dibuat lagi sesuai dengan gambar aslinya. Restorasi lukisan terakhir dilakukan pada tahun 1960.
Bangunan Kertagosa pada zaman dahulu mempunyai beberapa fungsi, di antaranya adalah: (1) sebagai tempat persidangan yang dipimpin oleh raja sebagai hakim tertinggi; (2) sebagai tempat pertemuan bagi raja-raja yang ada di Bali; dan (3) sebagai tempat melaksanakan upacara Manusa Yadnya atau potong gigi (mepandes) bagi putera-puteri raja.
Pada masa pemerintahan Raja Dewa Agung Putra Djambe Belanda melakukan penyerangan secara besar-besaran (selama tiga hari). Penyerangan itu mengakibatkan Puri Semara Pura hancur. Hanya ada beberapa bangunan yang tersisa antara lain bangunan Kertagosa, Taman Gili dan Pemedal Agung (pintu gerbang Puri). Dalam penyerangan yang kemudian dikenal sebagai “Persitiwa Puputan Klungkung” ini (28 April 1908) Dewa Agung Putra Djambe dan para pengikutnya gugur.
Setelah dikuasai oleh Belanda, Kertagosa tetap difungsikan sebagai balai sidang pengadilan. Pada tahun 1930 lukisan wayang yang terdapat di Kertagosa dan Taman Gili direstorasi oleh para seniman lukis dari Kamasan. Dalam restorasi tersebut, lukisan yang menghiasi langit-langit bangunan yang semula terbuat dari kain dan parba diganti dan dibuat di atas eternit, lalu dibuat lagi sesuai dengan gambar aslinya. Restorasi lukisan terakhir dilakukan pada tahun 1960.
GOA GAJAH, GIANYAR
Spoiler for Goa Gajah:
Goa Gajah merupakan tempat suci sebagai pusat kegiatan agama Hindu dan Buddha pada masa pemerintahan Dinasti Warnadewa dari abad X-XIV masehi (400 tahun). Status situs Goa Gajah sekarang merupakan living monument berfungsi sebagai tempat kegiatan keagamaan (Pura) dan masyarakat menyebutnya sebagai Pura Goa.
Penemuan Goa Gajah berawal dari laporan pejabat Hindia Belanda, LC. Heyting pada tahun 1923 yang menemukan arca Ganesha, Trilingga serta arca Hariti kepada pemerintah Hindia Belanda. Hal tersebut di tindak lanjuti oleh Dr. WF. Stuterhiem untuk mengadakan penelitian lanjut pada tahun 1925. Pada tahun 1950 Dinas Purbakala RI melalui seksi-seksi bangunan purbakala di Bali yang dipimpin oleh J.L Krijgman melakukan penelitian dan penggalian pada tahun 1954 sampai tahun 1979 dan ditemukanlah tempat petirtaan kuno dengan 6 buah patung wanita dengan pancuran air di dada dan sampai sekarang keberadaanya bisa dipercaya bisa memberikan vibrasi penyucian aura bagi pengunjung.[5]
Pada tahun 1931 Mr. Conrat Spies menemukan pula peningalan yang cukup penting di komplek "tukad pangkung" berupa stupa bercabang tiga yang terpahat pada dinding batu yang telah runtuh tergeletak didasar tukad pangkung.
Penemuan Goa Gajah berawal dari laporan pejabat Hindia Belanda, LC. Heyting pada tahun 1923 yang menemukan arca Ganesha, Trilingga serta arca Hariti kepada pemerintah Hindia Belanda. Hal tersebut di tindak lanjuti oleh Dr. WF. Stuterhiem untuk mengadakan penelitian lanjut pada tahun 1925. Pada tahun 1950 Dinas Purbakala RI melalui seksi-seksi bangunan purbakala di Bali yang dipimpin oleh J.L Krijgman melakukan penelitian dan penggalian pada tahun 1954 sampai tahun 1979 dan ditemukanlah tempat petirtaan kuno dengan 6 buah patung wanita dengan pancuran air di dada dan sampai sekarang keberadaanya bisa dipercaya bisa memberikan vibrasi penyucian aura bagi pengunjung.[5]
Pada tahun 1931 Mr. Conrat Spies menemukan pula peningalan yang cukup penting di komplek "tukad pangkung" berupa stupa bercabang tiga yang terpahat pada dinding batu yang telah runtuh tergeletak didasar tukad pangkung.
GUNGUNG KAWI, GIANYAR
Spoiler for Gunung Kawi:
Gunung kawi kami merupakan salah satu cagar budaya bali yang berupa pahatan candi lokasinyaobjek wisata bali yang satu tidak jauh dengan objek wisata tampak siring yang dikenal sebagai sumber air suci yang di percaya sebagai tempat penyucian diri. Candi Gunung Kawi adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat memuliakan roh Raja Udayana beserta keluarganya. Tafsiran ini dihubungkan dengan pahatan prasasti pada salah satu candi. Candi Gunung Kawi dibagi empat kelompok. Kelompok candi lima berada di sebelah timur Tukad Pakerisan. Semua bangunan mengarah ke barat.
Candi Gunung Kawi memiliki fungsi sebagai tempat memuliakan roh suci Raja Udayana Warmadewa, Marakata, dan Anak Wungsu. Di sebelah barat Sungai Pakerisan terdapat kelompok candi empat. diperkirakan empat candi dimaksud sebagai “ padharman ” empat selir Raja Anak Wungsu. Di sebelah barat daya, ada satu candi yang dikenal dengan candi ke-10 (sepuluh). Pada pintu masuk candi gunung kawi terdapat tulisan “ rakryan ”. Mencermati tulisan huruf Kadiri Kwadrat tersebut, besar kemungkinan kelompok candi ke-10 sebagai tempat padharman pejabat atau perdana menteri pada masa pemerintahan Raja Anak Wungsu.
Candi Gunung Kawi memiliki fungsi sebagai tempat memuliakan roh suci Raja Udayana Warmadewa, Marakata, dan Anak Wungsu. Di sebelah barat Sungai Pakerisan terdapat kelompok candi empat. diperkirakan empat candi dimaksud sebagai “ padharman ” empat selir Raja Anak Wungsu. Di sebelah barat daya, ada satu candi yang dikenal dengan candi ke-10 (sepuluh). Pada pintu masuk candi gunung kawi terdapat tulisan “ rakryan ”. Mencermati tulisan huruf Kadiri Kwadrat tersebut, besar kemungkinan kelompok candi ke-10 sebagai tempat padharman pejabat atau perdana menteri pada masa pemerintahan Raja Anak Wungsu.
MAKAM JAYA PRANA, BULELENG
Spoiler for Makam Jaya Prana:
Makam Jaya Perana dan Layon Sari ini terletak di kawasan hutan belukar Teluk Terima, Desa Sumber Klampok, Kecamatan Gerokgak, +/- 67 km sebelah barat Kota Singaraja. kisah cinta Jayaprana dan Layon Sari yang cukup mengundang perhatian di tatar Bali. Kalau Eropa memiliki roman sedih nan pilu, Romeo dan Juliet, Bali memiliki Jayaprana dan Layon Sari. Kisah Jayaprana merupakan kisah pasangan suami-isteri yang dianggap begitu ideal dimasa Kerajaan Wanekeling Kalianget dulu. Namun karena kecantikan Layon Sari, sang Raja yang memerintah ketika itu berniat untuk mempersunting Layon Sari dan berupaya untuk mengenyahkan Jayaprana. Jayaprana sendiri merupakan seorang yatim piatu yang kemudian dibesarkan oleh penguasa desa Kalianget. Jayaprana akhirnya harus mati oleh muslihat jahat sang Raja yang mengirimnya ke Bali barat laut untuk bertempur melawan bajak laut. Namun setibanya di Teluk Terima, Patih Sunggaling malah membunuh Jayaprana karena memang diutus oleh Raja. Namun, drama melodramatik terjadi ketika Layon Sari menolak ketika akan dinikahi oleh sang Raja. Layon Sari pun memilih untuk mengakhiri hidupnya menyusul sang suami yang sudah di surga.
Kisah ini pun lantas menjadi kisah cinta yang begitu dramatik. Kini, makam Jayaprana sebagai simbol suami yang begitu dicintai dan mencintai istrinya banyak dikunjungi oleh wisatawan. Tak hanya kisah cintanya yang mampu menyedot perhatian banyak orang, posisi makamnya yang indah karena memiliki pemandangan laut yang menawan membuat makam ini semakin melambung. Ketika berkunjung ke makamnya Jayaprana, selain bisa mengenang kembali kisah romantis dan kesetiaan sang Layon Sari, juga untuk mematri kembali kisah cinta Anda bersama istri dan orang-orang tersayang tentunya.
Kisah ini pun lantas menjadi kisah cinta yang begitu dramatik. Kini, makam Jayaprana sebagai simbol suami yang begitu dicintai dan mencintai istrinya banyak dikunjungi oleh wisatawan. Tak hanya kisah cintanya yang mampu menyedot perhatian banyak orang, posisi makamnya yang indah karena memiliki pemandangan laut yang menawan membuat makam ini semakin melambung. Ketika berkunjung ke makamnya Jayaprana, selain bisa mengenang kembali kisah romantis dan kesetiaan sang Layon Sari, juga untuk mematri kembali kisah cinta Anda bersama istri dan orang-orang tersayang tentunya.
DESA ADAT PENGLIPURAN, BANGLI
Spoiler for Desa Adat Penglipuran:
Awal mula keberadaan Desa Penglipuran sudah ada sejak dahulu, konon pada zaman Kerajaan Bangli. Para leluhur penduduk desa ini datang dari Desa Bayung Gede dan menetap sampai sekarang, sementara nama “Penglipuran” sendiri berasal dari kata Pengeling Pura yang mempunyai makna tempat suci untuk mengenang para leluhur.
Desa adat Penglipuran berlokasi pada kabupaten Bangli yang berjarak 45 km dari kota Denpasar, Desa adat yang juga menjadi objek wisata ini sangat mudah dilalui. Karena letaknya yang berada di Jalan Utama Kintamani – Bangli. Desa Penglipuran ini juga tampak begitu asri, keasrian ini dapat kita rasakan begitu memasuki kawasan Desa. Pada areal Catus pata yang merupakan area batas memasuki Desa Adat Penglipuran, disana terdapat Balai Desa, fasilitas masyarakat dan ruang terbuka untuk pertamanan yang merupakan areal selamat datang.
Desa ini merupakan salah satu kawasan pedesaan di Bali yang memiliki tatanan yang teratur dari struktur desa tradisional, perpaduan tatanan tradisional dengan banyak ruang terbuka pertamanan yang asri membuat desa ini membuat kita merasakan nuansa Bali pada dahulu kala. Penataan fisik dan struktur desa tersebut tidak lepas dari budaya yang dipegang teguh oleh masyarakat Adat Penglipuran dan budaya masyarakatnya juga sudah berlaku turun temurun.
Keunggulan dari desa adat penglipuran ini dibandingkan dengan desa-desa lainnya di Bali adalah, Bagian depan rumah serupa dan seragam dari ujung utama desa sampai bagian hilir desa. Desa tersusun sedemikian rapinya yang mana daerah utamanya terletak lebih tinggi dan semakin menurun sampai kedaerah hilir. Selain bentuk depan yang sama, adanya juga keseragaman bentuk dari bahan untuk membuat rumah tersebut. Seperti bahan tanah untuk tembok dan untuk bagian atap terbuat dari penyengker dan bambu untuk bangunan diseluruh desa.
Desa adat Penglipuran berlokasi pada kabupaten Bangli yang berjarak 45 km dari kota Denpasar, Desa adat yang juga menjadi objek wisata ini sangat mudah dilalui. Karena letaknya yang berada di Jalan Utama Kintamani – Bangli. Desa Penglipuran ini juga tampak begitu asri, keasrian ini dapat kita rasakan begitu memasuki kawasan Desa. Pada areal Catus pata yang merupakan area batas memasuki Desa Adat Penglipuran, disana terdapat Balai Desa, fasilitas masyarakat dan ruang terbuka untuk pertamanan yang merupakan areal selamat datang.
Desa ini merupakan salah satu kawasan pedesaan di Bali yang memiliki tatanan yang teratur dari struktur desa tradisional, perpaduan tatanan tradisional dengan banyak ruang terbuka pertamanan yang asri membuat desa ini membuat kita merasakan nuansa Bali pada dahulu kala. Penataan fisik dan struktur desa tersebut tidak lepas dari budaya yang dipegang teguh oleh masyarakat Adat Penglipuran dan budaya masyarakatnya juga sudah berlaku turun temurun.
Keunggulan dari desa adat penglipuran ini dibandingkan dengan desa-desa lainnya di Bali adalah, Bagian depan rumah serupa dan seragam dari ujung utama desa sampai bagian hilir desa. Desa tersusun sedemikian rapinya yang mana daerah utamanya terletak lebih tinggi dan semakin menurun sampai kedaerah hilir. Selain bentuk depan yang sama, adanya juga keseragaman bentuk dari bahan untuk membuat rumah tersebut. Seperti bahan tanah untuk tembok dan untuk bagian atap terbuat dari penyengker dan bambu untuk bangunan diseluruh desa.
KUBURAN DESA ADAT TRUNYAN, BANGLI
Spoiler for Kuburan Desa Adat Trunyan:
Masyarakat Trunyan mempunyai tradisi pemakaman dimana jenazah dimakamkan di atas batu besar yang memiliki cekungan 7 buah, jenazah hanya dipagari bambu anyam. Adat Desa Terunyan mengatur tata cara menguburkan mayat bagi warganya. Di desa ini ada tiga kuburan (sema) yang diperuntukan bagi tiga jenis kematian yang berbeda. Apabila salah seorang warga Terunyan meninggal secara wajar, mayatnya akan ditutupi kain putih, diupacarai, kemudian diletakkan tanpa dikubur di bawah pohon besar bernama Taru Menyan, di sebuah lokasi bernama Sema Wayah. Namun, apabila penyebab kematiannya tidak wajar, seperti karena kecelakaan, bunuh diri, atau dibunuh orang, mayatnya akan diletakan di lokasi yang bernamaSema Bantas. Sedangkan untuk mengubur bayi dan anak kecil, atau warga yang sudah dewasa tetapi belum menikah, akan diletakan di Sema Muda.
Penjelasan mengapa mayat yang diletakan dengan rapi di sema itu tidak menimbulkan bau padahal secara alamiah, tetap terjadi penguraian atas mayat-mayat tersebut ini disebabkan pohon Taru Menyan tersebut, yang bisa mengeluarkan bau harum dan mampu menetralisir bau busuk mayat. Taru berarti pohon, sedang Menyan berarti harum. Pohon Taru Menyan ini, hanya tumbuh di daerah ini. Jadilah Tarumenyan yang kemudian lebih dikenal sebagai Terunyan yang diyakini sebagai asal usul nama desa tersebut.
Namun untuk upacara ngaben di desa tersebut hanya menggunakan mayat tiruan semacam boneka kayu, karena adat didesa tersebut ada sebelum agama Hindu masuk Bali.
Penjelasan mengapa mayat yang diletakan dengan rapi di sema itu tidak menimbulkan bau padahal secara alamiah, tetap terjadi penguraian atas mayat-mayat tersebut ini disebabkan pohon Taru Menyan tersebut, yang bisa mengeluarkan bau harum dan mampu menetralisir bau busuk mayat. Taru berarti pohon, sedang Menyan berarti harum. Pohon Taru Menyan ini, hanya tumbuh di daerah ini. Jadilah Tarumenyan yang kemudian lebih dikenal sebagai Terunyan yang diyakini sebagai asal usul nama desa tersebut.
Namun untuk upacara ngaben di desa tersebut hanya menggunakan mayat tiruan semacam boneka kayu, karena adat didesa tersebut ada sebelum agama Hindu masuk Bali.
DESA ADAT JATILUWIH, TABANAN
Spoiler for Desa Adat Jatiluwih:
Jatiluwih adalah desa yang berada di kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali, Indonesia. Jatiluwih merupakan desa wisata, dengan panorama yang indah disertai dengan sawah berundak. Udaranya juga sejuk karena berada pada ketinggian 7000 m dpl.
Jatiluwih termasuk salah satu objek wisata Subak (sistem irigasi adat Bali). Variasi panorama sawah berundak-undak berlatar belakang gunung berhutan lebat. Daerah persawahan ini berbentuk teras, memiliki luas sekitar 636 hektar. Sawah ini menggunakan sistem pengairan subak yaitu sistem pengairan atau irigasi tradisional Bali. Jika dalam liburan anda ingin menikmati pemandangan alam yang indah cobalah tour ke lokasi ini, pengunjung akan dibuat berdecak kagum
Jatiluwih memiliki hawa sejuk karena terletak pada ketinggian 700 meter di atas permukaan laut. Jatiluwih terletak 58 km dari Bandara Ngurah Rai. Lokasinya 28 Km di bagian utara kota Tabanan, Bali. Kalau perjalanan dengan mobil bisa dtempuh sekitar 1.5 jam. Melakukan perjalanan ataupun tour ke sini, anda bisa juga mengunjungi Bedugul dan tempat wisata Tanah Lot, karena satu jurusan perjalanan.
Jatiluwih termasuk salah satu objek wisata Subak (sistem irigasi adat Bali). Variasi panorama sawah berundak-undak berlatar belakang gunung berhutan lebat. Daerah persawahan ini berbentuk teras, memiliki luas sekitar 636 hektar. Sawah ini menggunakan sistem pengairan subak yaitu sistem pengairan atau irigasi tradisional Bali. Jika dalam liburan anda ingin menikmati pemandangan alam yang indah cobalah tour ke lokasi ini, pengunjung akan dibuat berdecak kagum
Jatiluwih memiliki hawa sejuk karena terletak pada ketinggian 700 meter di atas permukaan laut. Jatiluwih terletak 58 km dari Bandara Ngurah Rai. Lokasinya 28 Km di bagian utara kota Tabanan, Bali. Kalau perjalanan dengan mobil bisa dtempuh sekitar 1.5 jam. Melakukan perjalanan ataupun tour ke sini, anda bisa juga mengunjungi Bedugul dan tempat wisata Tanah Lot, karena satu jurusan perjalanan.
MUSEUM MANUSIA PURBA, JEMBRANA
Spoiler for Museum Manusia Purba:
Dalam Museum Manusia Purba Gilimanuk ini terdapat total koleksi sebanyak 210 buah yang diantaranya 137 buah penemuan berupa kerangka manusia purba dan 73 buah koleksi lainnya berupa gelang dari kayu dan kerang, manik – manik, periuk kecil, tempayan, kendi, mangkuk dari tanah, mata kail, tajak dan sarkofagus.
Museum Manusia Purba ini dibangunan dengan tiga lantai, yaitu pada lantai satu terdapat sarkofagus dan kerangka manusia purba. Setiap kerangka manusia purba yang termasuk ras Mongoloid biasanya ditemukan dalam bentuk posisi tubuh yang menyerupai bayi dalam kandungan yang dikaitkan dengan kepercayaan saat itu dimana kehidupan manusia terdiri dari tiga siklus yaitu lahir, hidup, dan mati. Pada lantai dua Museum Manusia Purba terdapat tajak perunggu yang digunakan untuk pertanian, berburu dan dijadikan sebagai bekal kubur. Tajak ini juga disertai dengan manik – manik, gerabah dan kapak yang dipakai sebagai bekal untuk berburu. Tajak perunggu ada dua jenis yaitu berbentuk jantung dan berbentuk lonjong. Sedangkan pada lantai tiga Museum terdapat perlengkapan dapur seperi gerabah, piring, kerang serta aksesoris seperti manik – manik dan anting.
Museum Manusia Purba ini dibangunan dengan tiga lantai, yaitu pada lantai satu terdapat sarkofagus dan kerangka manusia purba. Setiap kerangka manusia purba yang termasuk ras Mongoloid biasanya ditemukan dalam bentuk posisi tubuh yang menyerupai bayi dalam kandungan yang dikaitkan dengan kepercayaan saat itu dimana kehidupan manusia terdiri dari tiga siklus yaitu lahir, hidup, dan mati. Pada lantai dua Museum Manusia Purba terdapat tajak perunggu yang digunakan untuk pertanian, berburu dan dijadikan sebagai bekal kubur. Tajak ini juga disertai dengan manik – manik, gerabah dan kapak yang dipakai sebagai bekal untuk berburu. Tajak perunggu ada dua jenis yaitu berbentuk jantung dan berbentuk lonjong. Sedangkan pada lantai tiga Museum terdapat perlengkapan dapur seperi gerabah, piring, kerang serta aksesoris seperti manik – manik dan anting.
MONUMEN BAJRA SANDI, DENPASAR
Spoiler for Monumen Bajra Sandhi:
Monumen Bajra Sandhi merupakan Monumen Perjuangan Rakyat Bali untuk memberi hormat pada para pahlawan serta merupakan lambang pesemaian pelestarian jiwa perjuangan rakyat Bali dari generasi ke generasi dan dari zaman ke zaman serta lambang semangat untuk mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari 17 anak tangga yang ada di pintu utama, 8 buah tiang agung di dalam gedung monumen, dan monumen yang menjulang setinggi 45 meter. Lokasi monumen ini terletak di depan Kantor Gubernur Kepala Daerah Provinsi Bali yang juga di depan Gedung DPRD Provinsi Bali Niti Mandala Renon persisnya di Lapangan Puputan Renon. Monumen ini dikenal dengan nama “Bajra Sandhi” karena bentuknya menyerupai bajra atau genta yang digunakan oleh para Pendeta Hindu dalam mengucapkan Weda (mantra) pada saat upacara keagamaan. Monumen ini dibangun pada tahun 1987, diresmikan oleh Presiden Megawati Sukarno Putri pada tanggal 14 Juni 2003. Tujuan pembangunan monumen ini adalah untuk mengabadikan jiwa dan semangat perjuangan rakyat Bali, sekaligus menggali, memelihara, mengembangkan serta melestarikan budaya Bali untuk diwariskan kepada generasi penerus sebagai modal melangkah maju menapak dunia yang semakin sarat dengan tantangan dan hambatan.
GARUDA WISNU KENCANA, BADUNG
Spoiler for Garuda Wisnu Kencana:
Patung Garuda Wisnu Kencana berlokasi di Bukit Unggasan - Jimbaran, Bali. Patung ini merupakan karya pematung terkenal Bali, I Nyoman Nuarta. Monumen ini dikembangkan sebagai taman budaya dan menjadi ikon bagi pariwisata Bali dan Indonesia.
Patung tersebut berwujud Dewa Wisnu yang dalam agama Hindu adalah Dewa Pemelihara (Sthiti), mengendarai burung Garuda. Tokoh Garuda dapat dilihat di kisah Garuda & Kerajaannya yang berkisah mengenai rasa bakti dan pengorbanan burung Garuda untuk menyelamatkan ibunya dari perbudakan yang akhirnya dilindungi oleh Dewa Wisnu.
Patung ini diproyeksikan untuk mengikat tata ruang dengan jarak pandang sampai dengan 20 km sehingga dapat terlihat dari Kuta, Sanur, Nusa Dua hingga Tanah Lot. Patung Garuda Wisnu Kencana ini merupakan simbol dari misi penyelamatan lingkungan dan dunia. Patung ini terbuat dari campuran tembaga dan baja seberat 4.000 ton, dengan tinggi 75 meter dan lebar 60 meter. Jika pembangunannya selesai, patung ini akan menjadi patung terbesar di dunia dan mengalahkan Patung Liberty.
Patung tersebut berwujud Dewa Wisnu yang dalam agama Hindu adalah Dewa Pemelihara (Sthiti), mengendarai burung Garuda. Tokoh Garuda dapat dilihat di kisah Garuda & Kerajaannya yang berkisah mengenai rasa bakti dan pengorbanan burung Garuda untuk menyelamatkan ibunya dari perbudakan yang akhirnya dilindungi oleh Dewa Wisnu.
Patung ini diproyeksikan untuk mengikat tata ruang dengan jarak pandang sampai dengan 20 km sehingga dapat terlihat dari Kuta, Sanur, Nusa Dua hingga Tanah Lot. Patung Garuda Wisnu Kencana ini merupakan simbol dari misi penyelamatan lingkungan dan dunia. Patung ini terbuat dari campuran tembaga dan baja seberat 4.000 ton, dengan tinggi 75 meter dan lebar 60 meter. Jika pembangunannya selesai, patung ini akan menjadi patung terbesar di dunia dan mengalahkan Patung Liberty.
sekian dari ane, supaya bisa bermanfaat dan sebagai pertimbangan bagi yang akan melancong ke Bali
jika berkenan ane minta dan jika tidak berkenan jangan langsung di ,,,, cukup dikasi saran am kritikan
selalu dibuka untuk update dari para KASKUSER sejagat
SUMBER
Spoiler for SUMBER NYA HEHEHE:
http://bali.panduanwisata.com/spot-wisata/mengenang-kembali-kisah-cinta-tragis-di-makam-jayaprana/
http://www.wisatabaliaga.com/taman-u...ng-karangasem/
http://www.klungkungkab.go.id/index....84/Kerta-Gosa/
http://www.gobalitour.com/gunung-kawi.html
http://trihartadi.blogspot.com/2012/...goa-gajah.html
http://artofliving-fifihansonbali.bl...1_archive.html
http://www.wisatadewata.com/article/...sa-penglipuran
http://www.balivillarupiah.com/info-...a/trunyan.html
http://baliintour.blogspot.com/
http://melancongkebali.blogspot.com/...u-kencana.html
http://www.wisatabaliaga.com/taman-u...ng-karangasem/
http://www.klungkungkab.go.id/index....84/Kerta-Gosa/
http://www.gobalitour.com/gunung-kawi.html
http://trihartadi.blogspot.com/2012/...goa-gajah.html
http://artofliving-fifihansonbali.bl...1_archive.html
http://www.wisatadewata.com/article/...sa-penglipuran
http://www.balivillarupiah.com/info-...a/trunyan.html
http://baliintour.blogspot.com/
http://melancongkebali.blogspot.com/...u-kencana.html
Diubah oleh nuriasih 24-04-2014 02:59
0
4.6K
Kutip
4
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan