ariefkov.Avatar border
TS
ariefkov.
Spesial Hari Kartini - Daftar 15 Sosok Emansipasi Pejuang Perempuan Negeri Untuk NKRI
Spesial Hari Kartini - Daftar 15 Sosok Emansipasi Pejuang Perempuan Negeri Untuk NKRI




Perempuan Tanpa Tanda Jasa emoticon-rose

Puisi Tema Ibu Kartini


Ibu Kartini ...
Meski kou telah tiada
Namun semangatmu yang membara
Masih membajar hati kaum Perempuan Indonesia

Lihatlah kini kartini-kartini Modern
Yang terus berjuang dalam semangatmu

Ingin kurasakan lagi hadirmu
Yang selalu menyemangati jiwa
Dan mengingatkan kembali
Bahwa habis gelap pasti terbitlah terang


Berikut daftar 15 sosok emansipasi pejuang perempuan negeri untuk NKRI terinta, Daftar mereka yang sosoknya yang terwakilkan untuk Kartini. Daftar Pahlawan - Pahlawan Emansipasi Pahlawan untuk Indonesia :

1. Martha Christina Tijahahu



  • Martha Christina Tiahahu (lahir di Nusa Laut, Maluku, 4 Januari 1800 – meninggal di Laut Banda, Maluku, 2 Januari 1818 pada umur 17 tahun). Martha Christina tercatat sebagai seorang pejuang kemerdekaan yang unik yaitu seorang puteri remaja yang langsung terjun dalam medan pertempuran melawan tentara kolonial Belanda dalam perang Pattimura tahun 1817. Di kalangan para pejuang dan masyarakat sampai di kalangan musuh, ia dikenal sebagai gadis pemberani dan konsekwen terhadap cita-cita perjuangannya.


2. Cut Nyak Dhien



  • (ejaan lama: Tjoet Nja' Dhien) lahir di Lampadang, Kerajaan Aceh, 1848 – meninggal di Sumedang, Jawa Barat, 6 November 1908; dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang. Dia adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia dari Aceh yang berjuang melawan Belanda pada masa Perang Aceh.ien (1850-1908)


3. Tjut Meutia



  • Cut Nyak Meutia (Keureutoe, Pirak, Aceh Utara, 1870 - Alue Kurieng, Aceh, 24 Oktober 1910) adalah pahlawan nasional Indonesia dari daerah Aceh. Ia dimakamkan di Alue Kurieng, Aceh. Awalnya Cut Meutia melakukan perlawanan terhadap Belanda bersama suaminya Teuku Muhammad atau Teuku Cik Tunong.


4. Raden Ajeng Kartini



  • Raden Adjeng Kartini (lahir di Jepara, Jawa Tengah, 21 April 1879 – meninggal di Rembang, Jawa Tengah, 17 September 1904 pada umur 25 tahun). adalah seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia. Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi.


5. Maria Walanda Maramis



  • Maria Walanda Maramis atau Maria Josephine Catherine Maramis (lahir di Kema, Sulawesi Utara, 1 Desember 1872 – meninggal di Maumbi, Sulawesi Utara, 22 April 1924 pada umur 51 tahun), atau yang lebih dikenal sebagai Maria Walanda Maramis, adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia karena usahanya untuk mengembangkan keadaan perempuan di Indonesia pada permulaan abad ke-20. Setiap tanggal 1 Desember, masyarakat Minahasa memperingati Hari Ibu Maria Walanda Maramis, sosok yang dianggap sebagai pendobrak adat, pejuang kemajuan dan emansipasi perempuan di dunia politik dan pendidikan.


6. Dewi Sartika



  • Dewi Sartika (lahir di Bandung, 4 Desember 1884 – meninggal di Tasikmalaya, 11 September 1947 pada umur 62 tahun) adalah tokoh perintis pendidikan untuk kaum perempuan, diakui sebagai Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Indonesia tahun 1966. Sejak 1902, Dewi Sartika sudah merintis pendidikan bagi kaum perempuan. Di sebuah ruangan kecil, di belakang rumah ibunya di Bandung, Dewi Sartika mengajar di hadapan anggota keluarganya yang perempuan. Merenda, memasak, jahit-menjahit, membaca, menulis, dan sebagainya, menjadi materi pelajaran saat itu. Pada 16 Januari 1904, Dewi Sartika membuka Sakola Istri (Sekolah Perempuan) pertama se-Hindia-Belanda.


7. Nyi Ageng Serang



  • Ahli siasat/strategi perang Pangeran Diponegoro. Bernama asli Raden Ajeng Kustiyah Wulaningsih Retno Edi (Serang, Purwodadi, Jawa Tengah, 1752 - Yogyakarta, 1828). Dia adalah putri bungsu dari Panembahan Natapraja, Bupati Serang (sebuah wilayah di kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta sekarang), Dia adalah seorang Pahlawan Nasional perempuan Indonesia yang berjuang gigih dan gagah berani melawan penjajah.


8. Nyi Ahmad Dahlan



  • Pada awal abad ke-20, kaum Perempuan belum merasa mendapatkan persamaan hak dalam memperoleh pendidikan, sehingga bermuncullah tokoh-tokoh emansipasi Perempuan dalam sejarah Indonesia. Nyai Ahmad Dahlan merupakan salah satu dari sekian tokoh Perempuan yang memperjuangkan keetaraan hak Perempuan. Beliau tidak hanya aktif dalam dunia pendidikan, keagamaan, sosial, namun juga memiliki peranan yang sangat berarti dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia.


9. Hj. Rasuna Said



  • HR Rasuna Said (Hajjah Rangkayo Rasuna Said) seorang orator, pejuang (srikandi) kemerdekaan Indonesia. Pahlawan nasional Indonesia ini lahir di Maninjau, Agam, Sumatera Barat, 15 September 1910 dan wafat di Jakarta, 2 November 1965 dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta. Seorang puteri terbaik bangsa yang tak hanya sekadar memperjuangkan adanya persamaan hak antara pria dan Perempuan namun seorang orator yang lantang dan gigih melawan penjajahan.


10. Dr. Marie E. Thomas



  • Dokter Perempuan pertama Indonesia lulusan STOVIA tahun 1922. Lahir pada tahun 1896 dan meninggal pada 1966


11. Dr. Ny. Augustine Magdalena Waworuntu



  • Walikota Perempuan pertama Indonesia Periode 1950 - 1951


12. Johanna Masdani Tumbuan



  • Pembaca naskah Sumpah Pemuda pada Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928


13. Pratiwi Sudarmono



  • Calon astronot Perempuan pertama di Indonesia dan juga Asia. Dr Pratiwi Pujilestari Sudarmono PhD. Perempuan cantik ini dianggap sebagai pengejewantahan Kartini modern. Seorang dokter yang sempat diproyeksikan melanglang ruang angkasa, menjamah bulan pada tahun 1985. Perempuan kelahiran Bandung 31 Juli 1952 ini disebut sebagai calon astronout NASA pertama dari Indonesia, maka antusiasme merebak.


14. Karlina Leksono Supelli



  • Sebagai Astronom perempuan pertama Indonesia. Perempuan kelahiran 15 Januari 1958 ini adalah astronom perempuan pertama di Indonesia, terutama di bidang kosmologi. Sejak tahun 1978 Karlina sudah berkutat dalam dunia penelitian astronomi. Gelar doktor astronomi diperolehnya dari University College of London, Inggris. Beberapa tahun kemudian, Karlina mulai melirik bidang filsafat. Dan akhirnya dia berhasil mempertahankan disertasi doktoral filsafat di Universitas Indonesia tahun 1997.


15. Prof. Dr. Annie Abbas Manoppo



  • Sarjana hukum Perempuan pertama Indonesia lulusan HKS Batavia tahun 1934, juga rektor dan guru besar Perempuan pertama Indonesia.


Tambahan Dari Kaskuser
Spoiler for :


Komentar TS
  • Hari Kartini sendiri bukanlah Hari yang dikhususkan untuk Ibu Kartini, Kartini hanya mewakilkan dari semua sosok perempuan yang berjuang untuk emansipasinya dirinya sendiri dan salah satunya sendiri ialah Ibu Kita Kartini. TS sendiri adalah seorang lelaki yang tak akan pernah melupakan jasa perempuan, membesarkan, membimbing, dan mengajari setiap yang dilakukan oleh lelaki manapun. Ibu dirumah, Guru di tempat pendidikan, bahkan satu Perempuan yang akan menjadi pendamping untuk masa depan para kaum lelaki. Mereka adalah perempuan yang memperjuang semua yang dimilikinya, pemikiran, nyawa, hingga harta-harta mereka paling berharga sekalipun diperjuangkan untuk NKRI. Dihari emansipasi perempuan ini TS hanya berharap perempuan Indonesia dapat mencontoh perjuangan yang telah dicontohkan sebelumnya, tak perlu menjadi pahlawan, tapi berjuang untuk membela hak asasi kalian kaum peremuan. Tetap semangat wahai Kartini-kartini Modern


Sekali Lagi, selamat hari Ibu Kartini emoticon-rose



SILAHKAN & emoticon-Rate 5 Star
Diubah oleh ariefkov. 21-04-2014 11:27
perihbangetAvatar border
perihbanget memberi reputasi
1
6.3K
31
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan