DETIK
Quote:
Jakarta - Alih-alih ingin mendapat perhatian, aksi PNS pengadilan di berbagai daerah di Indonesia malah menuai kecaman. PNS yang bertugas sebagai panitera itu dinilai tidak sadar diri jika mereka hanyalah pelayan hakim.
"Mogok panitera pengganti (PP) itu kecemburuan yang terpendam setahun sejak kenaikan gaji hakim cukup besar," kata komisioner Komisi Yudisial (KY), Taufiqqurohman Sahuri kepada wartawan, Sabtu (19/4/2014).
Dalam tuntutannya, para panitera itu merasa dianak-tirikan. Sebab hakim sebagai pejabat negara telah naik gaji dengan tunjangan minimal Rp 8,5 juta. Sedangkan PNS sebagai abdi negara tidak kunjung naik.
"Selama ini gaji PP dan hakim kan beda tipis, bahkan gaji pokok PP lebih besar daripada gaji hakim. PP nggak menyadari kalau selama ini mereka itu supporting/pelayan hakim. Mereka bahkan merasa seperti tuan rumah, sedang hakim ibarat tamu karena sering mutasi," cetus Taufiq.
Mogok kerja ini dilakukan sedikitnya di 47 pengadilan di berbagai daerah. Termasuk pengadilan kelas IA Khusus seperti Pengadilan Negeri (PN) Medan, Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.
"Nah setelah status hakim pejabat negara, maka gaji hakim melompat 500 persen lebih. PP harusnya menyadari kalau mereka PNS sehingga stadar gaji mereka mengikuti standar gaji PNS. Tapi memang ada hak mereka untuk segera mendapatkan tunjangan kinerja (remunerasi) seperti PNS di Kementerian Keuangan (Kemnkeu)," ujar komisioner yang membidangi masalah rekrutmen hakim itu.
KY menyadari ada ketidakadilan dalam sistem penggajian, tetapi jangan dibandingkan antara PNS dengan pejabat negara.
"Memang soal remunerasi ada ketidakadilan, tidak semua PNS di instansi satu dan lainnya sama. Apalagi PNS di Kemnkeu sangat besar," kata Taufiq.
Sebelumnya, kecaman datang dari Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Azwar Abu Bakar. Bahkan Azwar meminta pimpinan Mahkamah Agung (MA) menjatuhkan sanksi kepada para PNS tersebut.
"Kalau sudah mengganggu itu harus ada tindakan indispiliner dari pimpinannya. Kita serahkan ke pimpinannya (soal pemecatan)," kata Azwar.
Pernyataan sangat keras bahkan dilontarkan ICW. LSM yang membidangi masalah isu-isu korupsi itu meminta para PNS yang mogok kerja dipecat.
"Pecat saja! Ganti yang lain. Kalau mau nyamain hakim (gajinya) ya nggak mungkin," ujar koordinator divisi monitoring hukum dan peradilan ICW Emerson Yuntho.
DETIK
PNS Pengadilan Mogok Kerja, ICW: Pecat Saja!
Quote:
Jakarta - Ratusan PNS pengadilan yang bertugas sebagai panitera di berbagai daerah di Indonesia mogok kerja. Sedikitnya 47 pengadilan di berbagai wilayah mogok kerja sejak Rabu (16/4) kemarin.
"Pecat saja! Ganti yang lain. Kalau mau nyamain hakim (gajinya) ya nggak mungkin," ujar koordinator divisi monitoring hukum dan peradilan ICW Emerson Yuntho saat berbincang kepada detikcom, Kamis (17/4/2014).
Emerson menjelaskan, selain mendapatkan gaji pokok setiap bulanya panitera juga mendapatkan tunjangan. Salah satunya dalam setiap penanganan perkara persidangan.
"Dia (Panitera) juga dapat tunjangan, setiap penanganan perkara di persidangan juga dapat tambahan, itu kan biaya di luar gaji. Diganti saja dengan yang lain. Toh, masih banyak yang mau ditempatkan di posisi panitera," jelasnya.
Lanjutnya, menurut Emerson, alasan mogok kerja yang dilakukan ratusan panitera sangat tidak masuk akal. Hal tersebut harus segera diberikan sanksi.
"Alasan mogok tidak masuk akal dan kalau sekarang masih mogok harus dikasih sanksi, masih ngeyel juga langsung dipecat," tandasnya.
Adapun, Emerson meminta Mahkamah Agung (MA) bergerak cepat solusi permasalahan ini. "Mahkamah Agung harus segera memberikan sanksi terhadap panitera yang mogok," tutupnya.
Kalo acara mogoknya dateng dari buruh berpendidikan rendah mungkin masih bisa diterima.....
Lhaaa ini panitera yang tiap hari bergelut dengan hukum, malah nggak sadar hukum....mogok karena kecemburuan
Kenapa nggak diskusi dulu, atau demo dulu tanpa mogok. Sekarang jelas yang rugi jadinya masyarakat. Masyarakat yang bayar gaji PNS2 tersebut dengan pajaknya.
Ibarat kata pagar makan tanaman
gw dukung...PECAT PNS mogok....
:
Muasssi banyak orang yang bahkan rela nyogok demi posisi mereka saat ini
: