ABUJA—Bom meledak di sebuah terminal bus Abuja saat jam sibuk, Senin. Setidaknya 71 orang meninggal dan lebih dari 124 lainnya terluka. Serangan memperdalam kecemasan akan keamanan di Abuja, tuan rumah pertemuan Forum Ekonomi Dunia (WEF) pada Mei mendatang.

Sejauh ini tak ada yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan Senin pagi itu. Namun, tudingan cepat berfokus pada Boko Haram, kelompok ekstrem Islam yang kerap menyerang timur laut Nigeria. Serangan mereka telah menewaskan 1.500 orang tahun ini, menurut lembaga hak asasi manusia Amnesty International.
Ledakan memorak-porandakan depo bus Nyanya. Di sana, jajaran bus sibuk mengangkut penumpang untuk memulai 15 menit perjalanan menuju pusat Abuja, ibu kota Nigeria. Selain penumpang, korban meninggal lainnya termasuk perempuan penjaja penganan dan beberapa supir taksi. Paling tidak seorang gadis kecil yang bertugas mengumpulkan tiket bus, kata saksi mata, juga meninggal.

Petugas bagasi terminal membantu awak Palang Merah memindahkan tubuh korban ke rumah jenazah terdekat. “Mereka sangat sibuk,” papar Nwakpa O. Nwakpa, juru bicara Palang Merah Nigeria. Korban meninggal, seperti diumumkan juru bicara kepolisian Frank Mba, diperkirakan bertambah.

Kantor-kantor bank di sekitar terminal segera ditutup. Tentara Nigeria tiba menaiki truk untuk menutup jalan menuju depo bus. Pejalan kaki yang penasaran lantas memanjat jembatan dekat depo yang berdebu itu. Dari atas jembatan, mereka menatap tubuh-tubuh tak bernyawa di atas tanah.
“Isu terkait Boko Haram hanya sementara. Tentu saja, kita akan melewati ini,” papar Jonathan kala berjalan di antara bus-bus hangus. Jendela bus hancur akibat ledakan.

“Gangguan ini tidak boleh mendorong kita mundur,” tegasnya, seakan-akan hendak menekankan penguatan ekonomi Nigeria.

Tetap saja, pengeboman Senin lalu menjadi pukulan bagi petinggi Nigeria. Pada 7 Mei nanti, Nigeria akan menjadi tuan rumah konferensi WEF yang berlangsung tiga hari. Petinggi Nigeria juga mengantungi kepercayaan diri, sejak badan statistik merilis data terbaru ekonomi nasional. Dalam data 6 April itu, tingkat perekonomian Nigeria melampaui Afrika Selatan. Artinya, Nigeria menjadi negara dengan perekonomian terbesar di Benua Afrika, dan sedikit lagi mampu menjangkau 20 teratas sedunia.

Mangkanya gan, hati-hati di jalan
Kalau ada bom segera minggir
Anak, Istri dan Selingkuhan menunggu di rumah