FreeonesAvatar border
TS
Freeones
[HARD THINKING] Misteri Dibalik Keputusan Mega Menjadikan Jokowi Capres PDIP
Alasan dasar yang harus kita pahami adalah : “Indonesia negara yang menjadi incaran untuk dikuasai, dikendalikan, dirampok kekayaan SDA (sumber daya alam) nya. Harus diingat, sebagian besar konflik atau perang antar negara adalah terkait kepemilikan SDA. RI kaya raya dan memiliki SDA melimpah”.

Kekayaan RI tidak terbatas meliputi tanah, migas & mineral, hutan, sinar & panas matahari, laut, dan lainnya, juga rakyat yang berjumlah 250 juta menjadi pasar potensial. Indonesia memiliki Papua, pulau masa depan RI. Konsesi Freeport 1/60 luas Papua, dan yang diekplorasi baru sekian persen dari 1/60 itu. Singkatnya, RI setiap saat dalam bahaya, dan kini sedang dalam bahaya besar.

Momentum pergantian kekuasaan. Suksesi presiden, DPR, DPD, nampaknya menjadi ajang pertarungan bagi mereka yang ingin menguasai dan menjajah Indonesia. Karena besarnya SDA dan nilai strategisnya Indonesia.

Kemudian, sebuah teka – teki, “kemana Megawati tanggal 1-5 Maret 2014 kemarin?” Apakah Mega ada muncul dipublik? Kalau tidak. Kemana? Berbagai media mencari tahu tentang aktifitas Mega 1-5 maret. Ternyata tanggal 2 – 4 Mega ‘hilang’. Berbagai wartawan menelpon kolega di Bandara Halim PK, mencari informasi. Tidak ada nama Megawati /elit PDIP di manifest, tapi ada pesawat jet pribadi yang terbang.

Teka-teki muncul. Apakah pesawat pribadi itu bisa terbang non stop sampai ke Washington DC, AS atau London, Inggris. Jawabnya : Tidak. Paling banter pesawat itu terbang ke Singapore. Apakah lanjut ke AS, Inggris atau negara lain? Belum diketahui. Dari berita media, disebutkan tanggal 1 Maret sore hari Megawati terlihat bersama rombongan dan Jokowi di Surabaya, lalu ke Bandara Juanda. Mega ‘hilang’ sampai tanggnal 5 Maret, Jokowi 3 Maret di Balaikota. Kemana Mega? Apakah dari Juanda langsung ke Singaore? Atau melanjutkan ke AS atau Inggris?

Berita di beberapa media, Megawati bertemu presiden AS di sebuah negara sekutu AS pada tanggal 2 Maret. Agendanya : Jokowi dicapreskan. Benarkah? Kami teliti agenda Obama pada tgl 1-5 Maret. Ternyata full di Washington DC. Ada tamu negara PM Irlandia, Endy Kenny di White House. Obama menghadiri peringatan St. Patrick’s Day, jamuan kenegaraan dengan PM Irlandia, jumpa pers, pidato program kesejahteraan pengangguran AS. Ringkasnya, jadwal Obama padat di Gedung Putih. Hampir mustahil Obama bertemu Megawati di sela kesibukannya.

Pada tanggal 3 Maret, memang ada pertemuan tertutup Obama dan Wapres Joe Biden di Oval Room, tapi agenda resminya : press meeting.Satu-satunya kemungkinan Megawati ketemu Obama di AS untuk bicarakan capres PDIP adalah pada tamggal 3 Maret. Bagaimana dengan di luar AS? Jika disebut Megawati ketemu ‘penguasa’ AS di Inggris, pasti bukan dengan Obama, mungkin dengan Bill Clinton, mantan presiden AS.

Jika Megawati ke London pada 1 Maret sore hari, 20 jam kemudian Megawati tiba di sana. Kami sudah cari agenda Clinton : tidak ada di London. Bill Clinton dan Hillary Clinton adalah tokoh sangat berpengaruh di AS. Mereka dianggap mentor Obama. Bahkan pengendali Presiden Obama. Tokoh-tokoh Ring 1 Clinton, dikenal dengan julukan “Arkansas Connection” adalah pemerintah bayangan di AS, mengendalikan pemerintahan Obama. James Riady, Stanley Greenberg, John Kerry, Rahm Emanuel dan lainnya adalah elite “Arkansas Connetion”.

Mengenai pengaruh Clinton, terutama Hillary Clinton di AS, publik AS percaya Clinton lebih powerful dibanding Obama sekali pun. Survey CNN 8 jam lalu, menyimpulkan Clinton lebih dipercaya rakyat AS terkait karakter, kemampuan solusi masalah, pengaruh dan lainnya. Megawati, jika benar bertemu dengan penguasa AS, yang dimaksud adalah Clinton (Hillary atau Bill) ? Apakah di London, Washington DC atau Singapore?

Clinton sangat dekat /karib dengan James Riady, dewa penyelamat Bill Clinton, saat pilpres AS dulu. James donatur terbesar Clinton. Besarnya pengaruh James terhadap Clinton dibuktikan dengan keterlibatan Stan Greenberg sebagai mastermind rekayasa popularitas/elektabilitas Jokowi. Luar biasa. Di samping Stan, Evan Greenberg (CEO RI-AS, sepupu Stan), John Kerry (menlu AS), Yeal Rubinstein (Dubes Israel untuk Singapore). Sampai William Hague (Menlu Inggris), terlibat dalam pemenangan Jokowi. Mereka diminta James Riady untuk membantu Jokowi sebagai “RI 1Boneka”.

Fakta Mega mengumumkan Jokowi capres PDIP. Analisa tulisan tangan Megawati ini, nanti terungkap misterinya. Pencapresan Jokowi oleh PDIP tetap sebagai misteri. Banyak faktor hil- mustahal terjadi, jika Mega/PDIP konsiten logikanya. PDIP/Megawati pengusung ideologi Marhaen, Soekarnoisme, Pancasilais, Nasionalis. Bertolak belakang dengan Jokowi dan tokoh-tokoh dibalik Jokowi.

Jokowi, para mafia cina, cukong2, koruptor2 BLBI, almunus-alumnus kursus PKC (Partai Komunis China), dan Elit-elite PDIP dibalik Jokowi : kapitalis liberal. Secara ideologi, kelompok Pro-Jokowi adalah musuh besar Soekarnoisme /Marhaenis, Nasionalis, Pancasilais. Track record mereka jelas. Meski Megawati kemungkinan akan duetkan Jokowi dengan Ryamizard Ryacudu sang patriot pancasilais sejati, tapi ancaman terhadap NKRI tetap besar.

Pencapresan Jokowi diharapkan akan membawa berkah bagi perolehan suara PDIP. Tanggal 9 april adalah taruhannya. Jika PDIP hanya mendapatkan suara 20%, Jokowi Effect = NOL

Jokowi Effect yang digembar-gemborkan media milik konglomerat cina dan media bayaran, terbukti NOL. Pilkada-pilkada yang menampilkan Jokowi sebagai “Vote Getter” , terbukti semua Cagub/Cabup PDIP yg dibantu Jokowi sebagai Vote Getter (pemancing suara), kalah total. Jabar, Banten, Bali, Jatim dan seterusnya. ILUSI. Jika pemilu 9/4 nanti PDIP raih suara 17% – 20%, Jokowi kelaut. Tenggelam dimakan ikan. 17-20% itu adalah suara captive PDIP, loyalis.

Jokowi bakal disahkan pencapresannya jika PDIP raih suara 30% atau 36% sebagaimana diklaim lembaga-lembaga survey selama ini. Terbuktikah? Capres Jokowi antarkan Mega menjadi pelanggar hukum, breach of warranty “Perjanjian Batutulis”, khususnya Pasal 7. Reputasi Mega Hancur. Jika Jokowi akhirnya terpilih Presiden, musibah dan bencana besar bagi Megawati, keluarga besar Sukarno, bangsa dan negara ini.

Jokowi terpilih jadi presiden pasti didorong merebut kendali PDIP dari tangan Megawati. Trah Sukarno dihabisi. Keputusan Mega = Bunuh Diri.

Mafia Cina berkuasa, jauh lebih brutal merampok negara ketimbang selama 32 tahun masa Orba, 15 tahun masa reformasi. Atau selama 15 bulan Jokowi sebagai Gub DKI. Mafia cina pesta pora, APBN, APBD, SDA, kekayaan negara jadi bancakan mereka. RI dijajah cina. Itu artinya, Megawati melakukan blunder terbesar dalam sejarah hidupnya, dosa terberat dan tidak terampuni, dia khianati pendiri RI, BAPAKNYA sendiri.

Jokowi presiden, kami haqqul yakin, gejolak politik akan berkembang jadi pergolakan, kerusuhan, huru – hara, perang saudara, NKRI Ends!

Itu artinya, Megawati blunder terbesar dalam sejarah hidupnya, dosa terberat dan tidak terampuni, dia khianati pendiri RI, BAPAKNYA sendiri. Jokowi presiden, haqqul yakin, gejolak politik akan berkembang jadi pergolakan, kerusuhan, huru – hara, perang saudara, NKRI Ends !

Meski AS sudah tempatkan 9000 dari rencana 67.000 marinir nya di Darwin, Australia untuk menjaga 'civil war' di Indonesia, ketika Jokowi berkuasa. Inilah skenario terburuk. Tapi, tujuan utama AS bukan stabiltas RI, melainkan mewujudkan “Clinton Program” yang tertunda pada 1998. RI dipecah jadi 6 negara baru!

Sejak 3 tahun lalu, target utama AS dan sekutunya tidak lagi Papua. Tetapi Indonesia. Repbulik Indonesia. Mereka tidak dijajah secara fisik. Tidak seperti itu. Penjajahan AS atau Cina sekalipun terhadap negara lain adalah melalui “pengendalian total” atas politik, ekonomi, pasar dan SDA!

Ekonomi Indonesia secara de-facto dijajah etnis cina. Ekonomi Indonesia secara de-facto dijajah etnis cina dengan penguasaan 90% kekayaan negara. Cina ingin berkuasa juga secara politik. Kesempatan itu datang ketika Obama dari Partai Demokrat menjadi penguasa di AS dan James Riady punya akses serta pengaruh di Gedung Putih. Sebagaimana diketahui bersama, mitra Presiden SBY di AS adalah Partai Republik, bukan partai demokrat. SBY dulu diendors Presiden Bush.

Mengapa tiba-tiba Presiden SBY seolah-olah menyetujui skenario AS (baca : Arkansas & China Connection, Mafia /Konglo Cina) wujudkan presiden Boneka?

Tanggal 14 Maret SBY tiba-tiba berpidato, “mari pilih presiden baru…” . Tanggal 14 Maret, Mega merestui Jokowi … Ada apa ? SBY berpidato seperti itu setelah bertemu Chairul Tanjung, boneka Antoni Salim, majikan besar Jokowi. Ada deal-deal khususkah? Sebelumnya Aburizal Bakrie bertemu dengan Chairul Tanjung dengan kemasan Silaturahim dengan Forum Pemred (FR), Kemudian, Chairul Tanjung dan FR bertemu Presiden SBY.

Mari baca yang tersirat, jangan hanya yang tersurat. Setiap keping informasi adalah puzzle dari sebuah gambar besar. Mari susun gambarnya.Silahkan susun gambar dari keping-keping informasi dibahas tadi.. Lengkapi dengan keping informasi pada pembahasan berikutnya ..

Mega melanggar perjanjian..Mega menghilang..Mega setuju Jokowi.. Ahok jadi Gub DKI ..panglima TNI ketemu CEO Freeport .. SBY – Chairul Tanjung – FR. MK akan adili gugatan Yusrial Ihza Mahendra, putus sebelum 9/4, bakal cawapres Jokowi adalah Ryamizar Ryacudu, SBY ketemu Prabowo di Cikeas, Menlu AS, Inggris ke Jakarta.

Dubes Israel untuk Singapore kumpulkan LSM di Ritz Carlton Jakarta, .. IHSG – rupiah menguat tipis, berita KPK senyap, pemilu pun senyap. MAS MH370 hilang … asap dibiarkan membunuh rakyat Riau sekian lama, SBY sibuk apa? Keanehan di PN Jakbar, .. MK dan KPK disandera .. Misteri Mega dan Jokowi?

Sumber
nona212Avatar border
nona212 memberi reputasi
1
4K
17
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan