nayef.ramadhanAvatar border
TS
nayef.ramadhan
R80, Pesawat Rancangan BJ Habibie yang Siap Mendunia


PT Dirgantara Indonesia (PTDI) akan menjadi kontraktor pengembangan pesawat R80 yang merupakan rancangan mantan Menristek dan Presiden Republik Indonesia (RI) BJ Habibie.

Habibie melalui PT Regio Aviasi Industri (RAI) bekerjasama dengan PTDI melakukan persiapan pengembangan R80. Seperti apa persiapan dan perkembangan proyek pesawat tersebut?

Tiga Tahap Pembangunan



Persiapan pembuatan pesawat ini mulai sejak 2013 lalu. Ada beberapa tahapan proses pembuatan pesawat berkapasitas 80 penumpang ini.

Presiden Direktur RAI Agung Nugroho menyebutkan pengembangan pesawat baling-baling ini terbagi menjadi 3 fase:

Fase pertama merupakan tahap desain awal atau preliminary design, uji pasar, uji finansial dan bisnis, mencari konsumen dan rencana bisnis. Fase ini dilakukan di tahun 2013-2014.

Fase kedua, yaitu full scale development (pengembangan skala penuh) dilakukan dari tahun 2014 hingga 2017. Di fase ini dilakukan langkah-langkah yang lebih konkret antaralain detail design, pembuatan prototipe, uji coba terbang, sertifikasi tipe dan produk serta persiapan industrialisasi atau produksi massal.

Fase ketiga, yaitu serial production, sales and product support. Fase yang dilakukan di 2018-selanjutnya ini mencakup produksi, penjualan, purna jual, dan pengembangan lebih jauh.


Bakal Diproduksi 400 Unit


Rancangan pesawat R80 saat ini sudah masuk tahap preliminary design atau desain awal yang tertuang dalam rencana bisnis. Rencananya dalam 20 tahun, sebanyak 400 unit pesawat ini akan diproduksi di pabrik PTDI), Bandung, Jawa Barat.

Agung mengatakan, setelah preliminary design selesai, pada periode 2014-2017 pesawat berkapasitas 80 penumpang ini masuk ke dalam detail design, selanjutnya dibuat prototipe dan design pesawat yang lebih rinci. Setelah ada prototipe, pesawat akan masuk ke tahap sertifikasi dan pengujian terbang perdana.

Maskapai yang Siap Beli



Pesawat sipil Regio Prop (R80) sudah banyak dipesan maskapai penerbangan di dalam negeri. Tercatat sudah ada 6 maskapai penerbangan yang berminat terhadap pesawat berkapasitas 80 penumpang ini.

Komisaris PT Regio Aviasi Industri (RAI) yang memproduksi pesawat ini, Ilham Habibie mengatakan 6 maskapai penerbangan tersebut adalah maskapai yang beroperasi di rute-rute pendek, karena spesifikasi pesawat R80 cocok untuk rute pendek.

"Ada Nam Air, Sky Aviation, Wings Air, Citilink, Merpati, dan Kalstar. Mereka dari awal sudah ikut, sudah masuk," kata Ilham di sela acara penandatanganan MoU antara PT RAI dengan Dassault Systèmes di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa (8/4/2014).

Produksi dibantu Prancis



PT Regio Aviasi Industri (RAI), mendapat bantuan dari perusahaan di sektor software design 3D asal Prancis, Dassault Systèmes untuk membuat desain pesawat R80.

Pesawat sipil Regio Prop (R-80) adalah penerus pesawat N-250 yang diciptakan BJ Habibie. Saat ini pesawat tersebut diteruskan pembuatannya oleh anak BJ Habibie yaitu Ilham Habibie lewat RAI.

Pabrik pembuat pesawat R80 ini akan memasang platform Dassault Systèmes 3D EXPERIENCE untuk mendukung rekayasa kolaboratif dan pekerjaan manufakturnya.

Sedangkan Dassault Systèmes akan menyediakan solusi untuk kedirgantaraan, dan mengukur kemajuan proyek berdasarkan semua kriteria utama yang meliputi biaya, jadwal, beban kerja, kinerja, risiko, dan peluang.

Pesawat tandingannya



Pesawat turbo prop R80 memang memiliki pesaing. Namun pesawat R80 memiliki kelebihan dibanding pesawat kompetitornya.

Agung yakin R80 mampu bersaing di pasar pesawat baling-baling di Indonesia. Agung menyebutkan ada dua kompetitor tersebut yaitu ATR dan Bombardier Dash-8.

"Tapi kita akan buat pesawat ini bisa berkompetisi dengan kita. Saat ini ada 2 kompetitor yang satu ATR, satu lagi Dash- 8. Kita posisikan dengan harga yang lebih kompetitif," kata Agung di acara penandatanganan MoU antara PT RAI dengan Dassault Systèmes di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa (8/4/2014).

Optimisme Agung itu bukan tanpa alasan, Ia menjelaskan pesawat jenis tersebut digunakan maskapai penerbangan berbiaya murah (low cost carrier). Dikatakannya, jika dihitung secara direct operation cost (DOC) per seat per nautical mile, R80 jelas lebih murah.

Sumber : http://finance.detik.com/read/2014/0...endunia#bigpic

Semoga berita ini bermanfaat bagi orang banyak


Jangan lupa sedekah cendolnya gan..Tks
0
15.5K
131
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan